commit to user
54
6. PENELITIAN YANG RELEVAN
Sampai saat penelitian ini dibuat, belum pernah penulis temui penelitian yang sama yang membahas hal yang sama dengan penelitian
ini. B.
KERANGKA PEMIKIRAN
Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan Daerah merupakan salah satu landasan yuridis bagi pengembangan otonomi daerah di
Indonesia. Dalam undang-undang ini disebutkan bahwa pengembangan otonomi pada daerah kabupaten dan kota diselenggarakan dengan
memperhatikan prinsip-prinsip demokrasi, peran serta masyarakat, pemerataan dan keadilan serta memperhatikan potensi dan keanekaragaman
daerah. Otonomi yang diberikan kepada daerah kabupaten dan Kota dilaksanakan dengan memberikan wewenang yang luas, nyata dan
bertanggungjawab kepada pemerintah daerah secara proporsional. Artinya pelimpahan tanggungjawab akan diikuti oleh pengaturan pembagian dan
pemanfaatan dari sumberdaya nasional yang berkeadilan serta perimbangan keuangan pusat dan daerah. Di sini difokuskan pada lokasi penelitian yaitu
Kabupaten Klaten. Kepala Daerah selaku pemegang kekuasaan umum pengelolaan
keuangan daerah atau kekuasaan otorisasi otorisatur telah dilengkapi dengan peringkat hukum dalam kerangka pengelolaan keuangan daerah.
Fungsi-fungsi yang terkait dengan otorisasi dalam hal pengelolaan keuangan daerah adalah sangat besar tanggungjawabnya sehingga dalam kerangka
efektifitas seharusnya terdapat pendelegasian sebagaian atau seluruh kewenangannya. Hal ini dikarenakan banyaknya tugas umum yang diemban
oleh Kepala daerah dalam kegiatan pemerintahan sehari-hari. Semangat untuk
pembangunan ; 2 substansi yang merupakan hasil aktual yang diterbitkan oleh sistem hukum dan meliputi kaidah-kaidah hukum yang tertulis; 3 kultur adalah nilai dan sikap yang mengikat sistem
hukum itu secara bersama dan menghasilkan suatu bentuk penyelenggaraan hukum dalam budaya masyarakat secara keseluruhan.
commit to user
55 mewujdkan suatu tata kelola pemerintahan daerah yang baik good local
governance harus lah tetap dijaga agar jalannya pemerintahan tetap baik. Salah satu cara untuk mengawal dan menjaga sistem tata kelola
pemerintahan. Pemerintahan daerah yang baik adalah dengan menerapkan prinsip-
prinsip good governance good local governance dan prinsip-prinsip umum pemerintahan dalam wadah Negara hukum rechtstaat. Dengan
diterapkannya prinsip-prinsip di atas secara bertanggungjawab dan berkesinambungan diharapkan cita-cita tata kelola pemerintahan daerah yang
baik untuk pencapaian tujuan pembangunan nasional yaitu mewujudkan suatu masyarakat adil dan makmur yang merata secara materiil dan spirituil
berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945, terutama di kabupaten Klaten. Dan untuk dapat melihat seberapa efektif pengelolaan
keuangan daerah yang dipegang oleh kepala daerah dalam rangka perwujudan Good Local Governance dianalisis dengan teori hukum sebagai suatu sistem
menurut Lawrence M. Friedman yaitu dilihat dari komponen struktur, komponen substansi dan komponen kultur. Sehingga dapat diketahui
pelaksanaan pengelolaan keuangan daerah Klaten dengan ketiga komponen tersebut untuk dapat menjawab permasalahan yang ada.
commit to user
56 . Gambar 3.
Kerangka Pemikiran BUPATI PEMEGANG
KEKUASAAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
UU No. 32 Th. 2004 UU No.33 Th. 2004
PP No. 58 Th. 2005 Peraturan Bupati Klaten No. 35 Th.2006
Peraturan Bupati Klaten No. 21 Th. 2008 Peraturan Bupati Klaten No. 36 Th. 2009
Peraturan Daerah Kab. Klaten No. 10 Th. 2009.
Hambatan-hambatan: Sisi SUBTANSI HUKUM
Sisi STRUKTUR HUKUM Sisi KULTUR HUKUM
ORDINATUR COMPTABEL
OTORISATUR PENDELEGASISN
KEWENANGAN
GOOD LOCAL GOVERNANCE
TUJUAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
KAB. KLATEN
commit to user
57
BAB III METODE PENELITIAN
Metode adalah alat untuk mencari jawab. Jadi menggunakan suatu metode alat harus mengetahui dulu apa yang akan dicari. Dalam hal ini diartikan
sebagai suatu cara atau jalan untuk memecahkan masalah yang ada dengan menggunakan, menyusun, mengklarifikasi dan menginterpretasikan data.
Penelitian merupakan kegiatan ilmiah guna menemukan, mengembangkan atau menguji kebenaran suatu ilmu pengetahuan yang dilakukan secara metodologi,
yang berarti menggunakan metode-metode yang bersifat ilmiah dan sistematis sesuai yang berarti sesuai dengan pedoman atau yang berlaku untuk karya
ilmiah
1
.
Dapat disimpulkan bahwa metode penelitian adalah suatu cara atau jalan untuk memecahkan masalah yang ada dengan cara mengumpulkan,
mengembangkan atau menguji kebenaran suatu ilmu pengetahuan. Metode penelitian sangat menentukan dalam suatu penelitian karena mutu, nilai dan
validitas suatu hasil penelitian sangat ditentukan oleh pemilihan metode penelitian secara tepat.
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian dalam penulisan ini adalah penelitian empiris atau non doktrinal. Abdul Kadir Muhammad menyebut bahwa penelitian empiris
adalah penelitian hukum positif tidak tertulis mengenai perilaku behavior anggota masyarakat dalam hubungan hidup masyarakat
2
. Menurut Soetandyo Wignyosoebroto bahwa penelitian non doktrinal memposisikan hukum tidak
1
Winarno Surahmad, Pengantar Penelitian Ilmiah, Tarsito, Bandung, 1990, hlm. 139
2
Abdulkadir Muhamad, Hukum dan Penelitian Hukum, ctk. Pertama, PT.Citra Aditya Bakti, Bandung , 2004, hlm.155. Ia mnyebutkan bahwa penelitian empiris mengungkapkan hukum
yang hidup dalam masyarakat melalui perbuatan yang dilakukan oleh masyarakat. Dimana perbuatan tersebut berpola ganda, disatu sisi sebagai pola terapan dan sekaligus menjadi bentuk
normatif hukum yang hidup dan berlaku dalam masyarakat.