commit to user
51 Gambar 1
Skema Hubungan Good Governance dengan anggaran
5. TEORI BEKERJANYA HUKUM
Perlu dipahami bahwa hukum memang tidak dapat dipisahkan dengan norma-norma sosial sebagai “hukum yang hidup”
42
. Dan hukum yang hidup menurut Eugen Ehlrich, dimaknakan sebagai hukum
yang menguasai hidup itu sendiri, sekalipun ia tidak dicantumkan dalam peraturan-peraturan hukum
43
. Dengan diterimanya pengetahuan tentang hasil karya ilmu sosial, hukum akan lebih mudah dan mampu
menghayati fenomena sosial. Hal ini berarti bahwa sekalipun hukum itu
42
Northop dalam Esmi Warrasih, op. cit, hlm. 10.
43
Ibid. Pemerin
tahan Masyara
kat Swasta
dunia usaha
Hubungan Sinergis
PROPERDA • INPUT
• OUTPUT • OUTCOME
• BENEFIT
Tujuan pembangu
nan daerah
Menerapkan prinsip: • Participatif
• Penegakan hukum • Keterbukaan
• Responsive • Kesetaraan
commit to user
52 nampak sebagai seperangkat norma-norma hukum, tetapi ia selalu
merupakan hasil dari pada proses sosial. Terdapat pengaruh kekuatan- kekuatan sosial dalam bekerjanya hukum ini, secara jelas Robert B
Siedman menggambarkannya sebagai berikut : Gambar 2
Teori bekerjanya hukum menurut Robert B Siedman Bekerjasama kekuatan-
kekuatan personal sosial
s Ub
Nrm Pd Ub
Penerapan sanksi
Bekerjanya kekuatan- Bekerjanya kekuatan-
Kekuatan personal sosial kekuatan pesonal sosial
Keterangan : UB = umpan balik, Nrm = Norma, dan Pd = peran yang dimainkan
Dengan model ini, akan coba dijelaskan pengaruh faktor-faktor atau kekuatan-kekuatan sosial mulai dari tahap pembuatan undang-
Pembuatan Undang-Undang
Penegakan Hukum
Pemegang Peran
Ub
commit to user
53 undang, penerapannya, dan sampai kepada peran yang diharapkan.
Bahwa hukum merupakan suatu proses sosial yang dengan sendirinya merupakan variabel yang mandiri otonom maupun tak mandiri tidak
otonom sekaligus
44
. Hukum sebagai bagian dari lingkungan sosialnya, maka dapat
dipahami bahwa hukum merupakan bagian dari subsistem diantara subsistem-subsistem sosial lainnya. Sehingga hukum tidak dapat
dipisahkan dengan masyarakat sebagai basis bekerjanya. Berbicara hukum sebagai suatu sistem, Lawrence M. Friedman mengemukakan
adanya komponen-komponen yang terkandung dalam hukum yaitu. a.
Komponen struktur Yaitu kelembagaan yang diciptakan oleh sistem hukum itu
dengan berbagai macam fungsi dalam rangka mendukung bekerjanya sistem tersebut. Komponen ini memungkinkan
untuk melihat bagaimana sistem hukum itu memberikan pelayanan terhadap penggarapan bahan-bahan hukum secara
teratur. b.
Komponen substansi Yaitu sebagai output dari sistem hukum berupa peraturan-
peraturan, keputusan-keputusan yang digunakan baik oleh pihak yang mengatur maupun diatur.
c. Komponen kultur
Terdori darui nilai-nilai dan sikap-sikap yang mempengaruhi bekerjanya hukum dan ini disebut sebagai kultur hukum.
Kultur hukum inilah yang berfungsi sebagai jembatan yang menghubungkan antara peraturan hukum dengan tingkah laku
hukum seluruh warga
45
.
44
Ibid, hlm. 12-13
45
Ibid, hlm. 30. Baca pula dalam Satjipto Rahardjo, Membedah Hukum Progresif, ctk. Pertama, Kompas, Jakarta, 2006, hlm 254. Yang juga menyatakan bahwa penegakan dan
commit to user
54
6. PENELITIAN YANG RELEVAN