3 kelompok yaitu: 1. Ciri-ciri demografi meliputi umur, jenis kelamin, status perkawinan, jumlah anggota keluarga. 2. Struktur sosial meliputi jenis pekerjaan,
status sosial, pendidikan, ras, agama, kesukuan. 3. Kepercayaan kesehatan meliputi keyakinan, sikap, pengetahuan terhadap pelayanan kesehatan, dokter
dan penyakitnya. 2. Karakteristik pendukung enabling characteristic. Karakteristik ini terdiri dari
Sumber daya keluarga yaitu penghasilan keluarga, kemampuan membeli jasa pelayanan dan keikutsertaan dalam asuransi kesehatan. Sumber daya masyarakat
yaitu jumlah sarana pelayanan kesehatan, jumlah tenaga kesehatan, rasio penduduk dengan tenaga kesehatan dan lokasi sarana.
3. Karakteristik kebutuhan need characteristik. Kebutuhan merupakan dasar dan stimulus langsung untuk menggunakan pelayanan kesehatan, bilamana tingkat
predisposisi dan pendukung itu ada.
2.2 Pemeriksaan Kehamilan
2.2.1 Pengertian Kehamilan
Kehamilan adalah kondisi dimana seorang wanita memiliki janin yang sedang tumbuh di dalam tubuhnya yang pada umumnya di dalam rahim. Kehamilan pada
manusia berkisar 40 minggu atau 9 bulan, dihitung dari awal periode menstruasi terakhir sampai melahirkan Prawirohardjo, 2002.
Kehamilan merupakan suatu proses reproduksi yang perlu perawatan khusus, agar dapat berlangsung dengan baik kehamilan mengandung kehidupan ibu maupun
Universitas Sumatera Utara
janin. Resiko kehamilan ini bersifat dinamis, karena ibu hamil yang pada mulanya normal, secara tiba-tiba dapat menjadi berisiko tinggi. Faktor resiko pada ibu hamil
seperti umur terlalu muda atau tua, banyak anak, dan beberapa faktor biologis lainnya adalah keadaan yang secara tidak langsung menambah resiko kesakitan dan kematian
pada ibu hamil. Resiko tinggi adalah keadaan yang berbahaya dan mungkin terjadi penyebab langsung kematian ibu, misalnya pendarahan melalui jalan lahir, eklamsia,
dan infeksi. Beberapa faktor resiko yang sekaligus terdapat pada seorang ibu dapat menjadikan kehamilan berisiko tinggi.
2.2.2 Pengertian Pemeriksaan Kehamilan
Menurut Prawiroharjo 2002 Pemeriksaan kehamilan adalah pengawasan terhadap ibu hamil dengan mempersiapkan sebaik-baiknya fisik dan mental ibu dalam
kehamilan, persalinan dan post partum sehingga selalu dalam keadaan sehat dan normal.
Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan untuk ibu selama masa kehamilannya, dilaksanakan sesuai standar pelayanan antenatal yang
ditetapkan dalam Standar Pelayanan Kebidanan SPK. Pelayanan antenatal sesuai standar meliputi anamnesis, pemeriksaan fisik umum dan kebidanan Depkes,
2009. Asuhan antenatal penting untuk menjamin agar proses alamiah tetap berjalan
normal selama kehamilan. Kehamilan dapat berkembang menjadi masalah atau komplikasi setiap saat. WHO memperkirakan sekitar 15 dari seluruh wanita hamil
akan berkembang menjadi komlikasi yang berkaitan dengan kehamilannya serta dapat
Universitas Sumatera Utara
mengancam jiwanya. Asuhan antenatal yang baik sangat penting untuk hasil kehamilan yang baik karena sebagian besar dari kematian ibu bisa dihindarkan
melalui asuhan antenatal, intranatal dan postnatal yang bermutu tinggi. Asuhan antenatal dikatakan bermutu apabila asuhan yang diberikan memenuhi standar
minimal asuhan kehamilan yang dikenal dengan istilah 7 T, yaitu timbang berat badan, ukur tekanan darah, ukur tinggi fundus uteri, imunisasi TT Tetanus Toxoid,
pemberian tablet besi minimum 90 tablet selama kehamilan, tes terhadap PMS Penyakit Menular Seksual, temu wicara dalam rangka persiapan rujukan Hani dkk,
2011. Kriteria kehamilan normal yaitu ibu sehat, tidak ada riwayat obstetri buruk,
ukuran uterus samasesuai usia kehamilan, pemeriksaan fisik dan laboratorium normal. Sedangkan kehamilan dengan masalah kesehatan seperti hipertensi, anemia
berat, preeklampsi, pertumbuhan janin terhambat, infeksi saluran kemih, penyakit kelamin, dan kondisi lain yang dapat memburuk selama kehamilan. Oleh karena itu
pelayananasuhan pemeriksaan kehamilan merupakan cara penting untuk memonitor dan mendukung kesehatan ibu hamil normal dan mendeteksi sedini mungkin bila ada
kelainan pada ibu hamil. Ibu hamil sebaiknya dianjurkan mengunjungi bidan atau dokter sedini mungkin semenjak ibu merasa dirinya hamil untuk mendapatkan
pelayanan atau asuhan pemeriksaan kehamilan Saifuddin, 2005.
Universitas Sumatera Utara
2.2.3 Tujuan Pemeriksaan Kehamilan