Validasi Metode Analisis TINJAUAN PUSTAKA

Gambar 1. Komponen Spektrofotometer Serapan Atom 2.3.1 Gangguan-gangguan pada Spektrofotometri Serapan Atom Gangguan-gangguan interference pada Spektrofotometri Serapan Atom adalah peristiwa-peristiwa yang menyebabkan pembacaan absorbansi unsur yang dianalisis menjadi lebih kecil atau lebih besar dari nilai yang sesuai dengan konsentrasinya dalam sampel Rohman, 2007. Secara luas dapat dikategorikan menjadi dua kelompok, yakni interferensi spektral dan interferensi kimia Khopkar, 2008. Interferensi spektral disebabkan karena tumpangasuh absorpsi antara spesies pengganggu dan spesies yang diukur. Interfernsi kimia disebabkan adanya reaksi kimia selama atomisasi, sehingga mengubah sifat absorpsi Khopkar, 2008.

2.4 Validasi Metode Analisis

Validasi metode analisis adalah suatu tindakan penilaian terhadap parameter tertentu berdasarkan percobaan laboratorium untuk membuktikan bahwa parameter tersebut memenuhi persyaratan untuk penggunaannya. Beberapa Universitas Sumatera Utara parameter analisis yang harus dipertimbangkan dalam validasi metode analisis adalah sebagai berikut: a. Kecermatan Kecermatan adalah ukuran yang menunjukkan derajat kedekatan hasil analisis dengan kadar analit yang sebenarnya. Kecermatan dinyatakan sebagai persen perolehan kembali recovery analit yang ditambahkan. Kecermatan ditentukan dengan dua cara, yaitu: - Metode simulasi Metode simulasi Spiked-placebo recovery merupakan metode yang dilakukan dengan cara menambahkan sejumlah analit bahan murni ke dalam suatu bahan pembawa sediaan farmasi plasebo, lalu campuran tersebut dianalisis dan hasilnya dibandingkan dengan kadar analit yang ditambahkan kadar yang sebenarnya Harmita, 2004. - Metode penambahan baku Metode penambahan baku standard addition method merupakan metode yang dilakukan dengan cara menambahkan sejumlah analit dengan konsentrasi tertentu pada sampel yang diperiksa, lalu dianalisis dengan metode yang akan divalidasi. Hasilnya dibandingkan dengan sampel yang dianalisis tanpa penambahan sejumlah analit. Persen perolehan kembali ditentukan dengan menentukan berapa persen analit yang ditambahkan ke dalam sampel dapat ditemukan kembali Harmita, 2004. Menurut Ermer 2005 rentang persen perolehan kembali memenuhi syarat jika nilai persen perolehan kembali berada pada rentang 80 -120. Universitas Sumatera Utara b. Keseksamaan presisi Keseksamaan atau presisi diukur sebagai simpangan baku relatif atau koefisien variasi. Keseksamaan atau presisi merupakan ukuran yang menunjukkan derajat kesesuaian antara hasil uji individual ketika suatu metode dilakukan secara berulang untuk sampel yang homogen. Nilai simpangan baku relatif yang memenuhi persyaratan menunjukkan adanya keseksamaan metode yang dilakukan Harmita, 2004. c. Selektivitas Spesifisitas Selektivitas atau spesifisitas suatu metode adalah kemampuannya yang hanya mengukur zat tertentu secara cermat dan seksama dengan adanya komponen lain yang ada di dalam sampel Harmita, 2004. d. Linearitas dan rentang Linearitas adalah kemampuan metode analisis yang memberikan respon baik secara langsung maupun dengan bantuan transformasi matematika, menghasilkan suatu hubungan yang proporsional terhadap konsentrasi analit dalam sampel. Rentang merupakan batas terendah dan batas tertinggi analit yang dapat ditetapkan secara cermat, seksama dan dalam linearitas yang dapat diterima Harmita, 2004. e. Batas deteksi Limit of detection dan batas kuantitasi Limit of quantitation Batas deteksi merupakan jumlah terkecil analit dalam sampel yang dapat dideteksi yang masih memberikan respon signifikan, sedangkan batas kuantitasi merupakan kuantitas terkecil analit dalam sampel yang masih dapat memenuhi kriteria cermat dan seksama Harmita, 2004. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Kualitatif Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara dan di Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara pada bulan Agustus 2011 – Januari 2012. 3.2 Bahan – bahan 3.2.1 Sampel Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah kacang hijau utuh dengan kulit biji dan kacang hijau tanpa kulit biji yang berasal dari Berastagi Supermarket Jl. Jend. Gatot Subroto, Kecamatan Medan Petisah, Kota Medan Gambar dapat dilihat pada Lampiran 1, halaman 37. 3.2.2 Pereaksi Semua bahan yang digunakan dalam penelitian ini berkualitas pro analisa keluaran E. Merck kecuali disebutkan lain yaitu akuabides Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi USU, ammonium tiosianat, asam nitrat 65 bv, asam sulfat 96 vv, etanol 96 vv, kalium heksasianoferat II, larutan baku besi 1000 µgml, larutan baku kalsium 1000 µgml. Universitas Sumatera Utara