Gambar 2. Kurva Kalibrasi Larutan Baku Kalsium
Berdasarkan kurva di atas diperoleh hubungan yang linear antara konsentrasi dengan absorbansi, dengan koefisien korelasi r besi sebesar 0,9994
dan kalsium sebesar 0,9990. Nilai r ≥ 0,97 menunjukkan adanya korelasi linier
yang menyatakan adanya hubungan antara X Konsentrasi dan Y Absorbansi Ermer, 2005. Data hasil pengukuran absorbansi larutan baku besi dan kalsium
dan perhitungan persamaan garis regresi dapat dilihat pada Lampiran 5 dan
Lampiran 6, halaman 42, 43.
4.2.2 Analisis Kadar Besi dan Kalsium dalam Kacang Hijau dengan Kulit Biji dan tanpa Kulit Biji
Penentuan kadar besi dan kalsium dilakukan secara spektrofotometri serapan atom. Konsentrasi mineral besi dan kalsium dalam sampel ditentukan
berdasarkan persamaan garis regresi kurva kalibrasi larutan baku masing-masing mineral. Agar konsentrasi mineral besi dan kalsium dalam sampel berada pada
rentang kurva kalibrasi maka masing-masing sampel diencerkan terlebih dahulu dengan faktor pengenceran yang berbeda-beda. Faktor pengenceran untuk
penentuan kadar besi pada kacang hijau dengan kulit biji maupun pada kacang Y = 0,0612x + 0,0063
r = 0,9990
0,05 0,1
0,15 0,2
0,25 0,3
0,35
1 2
3 4
5 6
A bs
or ban
si
Konsentrasi µgml
Universitas Sumatera Utara
hijau tanpa kulit biji adalah sebesar 6,25 kali sedangkan faktor pengenceran untuk penentuan kadar kalsium pada kacang hijau dengan kulit biji adalah sebesar 250
kali, dan faktor pengenceran untuk penentuan kadar kalsium pada kacang hijau tanpa kulit biji adalah sebesar 50 kali. Data dan contoh perhitungan dapat dilihat
pada Lampiran 7 dan Lampiaran 8, halaman 44, 45.
Analisis dilanjutkan dengan perhitungan statistik Perhitungan dapat
dilihat pada Lampiran 9 dan Lampiran 10, halaman 46 sampai halaman 56. Hasil
analisis kuantitatif mineral besi dan kalsium pada sampel dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Hasil Analisis Kadar Besi dan Kalsium dalam Sampel
No. Sampel
Kadar Besi mg100g
Kadar Kalsium mg100g
1. KHDK
4,8533±0,5835 61,0591 ± 5,4910
2. KHTK
3,5300 ± 0,2635 6,8628 ± 0,0652
Keterangan : KHDK: Kacang Hijau Dengan Kulit Biji
KHTK: Kacang Hijau Tanpa Kulit Biji
Data yang didapat kemudian diuji kembali secara statistik untuk mengetahui beda nilai kadar rata-rata mineral pada sampel dengan kadar yang
tercantum di literatur serta untuk mengetahui beda nilai kadar rata-rata mineral
antar kedua sampel Perhitungan dapat dilihat pada Lampiran 11 sampai dengan
Lampiran 14, halaman 57 sampai halaman 64. Hasil perhitungan uji statistik
dapat dilihat pada Tabel 3 dan Tabel 4.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3. Hasil Uji Beda nilai rata-rata kadar besi dan kalsium pada sampel dengan
Nilai pada Literatur No.
Sampel Kadar
t hitung t tabel
Hasil 1.
Literatur KHDK
Besi 12,7494
4,0321 Beda
KHTK 55,2912
4,6041 Beda
2. Literatur
KHDK Kalsium
53,5652 4,6041
Beda KHTK
3704,9482 4,6041
Beda Keterangan :
KHDK: Kacang Hijau Dengan Kulit Biji KHTK: Kacang Hijau Tanpa Kulit Biji
Tabel 4. Hasil Uji Beda nilai rata-rata kadar besi dan kalsium antar sampel
No. Kadar
Sampel t hitung
t tabel Hasil
1. Besi
KHDK 88,5281
3,2498 Beda
KHTK 2.
Kalsium KHDK
45,3632 0,7129
Beda KHTK
Keterangan : KHDK: Kacang Hijau Dengan Kulit Biji
KHTK: Kacang Hijau Tanpa Kulit Biji
Berdasarkan Tabel 3 di atas dapat diketahui bahwa kadar besi dan kalsium pada kacang hijau dengan kulit biji maupun tanpa kulit biji yang diperoleh dari
hasil analisis berbeda dengan kadar besi dan kalsium yang tercantum pada literatur.
Berdasarkan Tabel 4 di atas dapat diketahui bahwa kadar besi pada kacang hijau dengan kulit biji lebih besar dibandingkan kadar besi di dalam
kacang hijau tanpa kulit biji. Hal ini kemungkinan karena zat besi di dalam kacang hijau banyak terdapat pada bagian embrio dan kulit biji Astawan, 2009.
Jadi, saat kulit bijinya dihilangkan maka kadar besi yang terdapat di dalamnya berkurang. Selanjutnya, kadar kalsium di dalam kacang hijau dengan kulit biji
jauh lebih besar dari kadar kalsium pada kacang hijau tanpa kulit biji. Hal ini
Universitas Sumatera Utara
kemungkinan karena kalsium pada kacang hijau paling banyak terdapat pada bagian kulit biji Astawan, 2009. Jadi, saat kulit bijinya dihilangkan maka kadar
mineral kalsium yang terdapat di dalamnya berkurang.
4.2.3 Uji Perolehan Kembali Recovery