BAB 4 HASIL
Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 060907, 064980 dan 064961 Kampung Baru, Kecamatan Medan Maimun, Kotamadya Medan,
Propinsi Sumatera Utara. Anak sekolah dasar yang dibagikan kuisioner untuk skrining pemeriksaan uji tusuk kulit sebanyak 910 anak, dimana 135
anak diantaranya tidak mengembalikan kuisioner. Dari 775 anak yang
mengembalikan kuisioner, terdapat 210 anak yang memiliki riwayat atopi. Dari 210 anak tersebut dilakukan pengambilan sampel secara consecutive
yaitu 96 anak dengan jumlah saudara kandung 3 orang dan 96 anak dengan jumlah saudara kandung
≥ 3 orang. Dari 96 anak dengan jumlah saudara kandung 3 orang, 72 anak dengan hasil uji tusuk kulit positif dan
24 anak dengan hasil uji tusuk kulit negatif. Sedangkan dari 96 anak dengan jumlah saudara kandung
≥ 3 orang, 50 anak dengan hasil uji tusuk kulit positif dan 46 anak dengan hasil uji tusuk kulit negatif.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.1 Profil Penelitian 910 anak dibagikan kuisioner
775 anak mengembalikan kuisioner
135 anak tidak mengembalikan kuisioner
210 anak dengan riwayat atopi
Kelompok I : 96 anak dengan jumlah saudara
kandung 3 orang Kelompok II : 96 anak
dengan jumlah saudara kandung
≥ 3 orang
Uji tusuk kulit Uji tusuk kulit
Pengambilan sampel secara consecutive
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.1. Karakteristik sampel Variabel
Jumlah Saudara Kandung 3 orang
Jumlah Saudara Kandung ≥ 3 orang
Jenis kelamin, n Laki-laki
43 44.8 41 42.7
Perempuan 53 55.2
55 57.3 Umur tahun
a
9.11 ± 0.91 9.22 ± 0.99
Berat Badan kg 24.44 ± 4.60
a
24.92 ± 7.17 Tinggi Badan cm
Pekerjaan Ayah
a
Karyawan PNS
Wiraswasta Pensiunan PNS
Alm Pekerjaan Ibu
Ibu Rumah Tangga Karyawan
PNS Wiraswasta
Pendidikan Ayah Perguruan Tinggi
SMA dan sederajat SMP
SD Pendidikan Ibu
Perguruan Tinggi SMA dan sederajat
SMP SD
Tidak sekolah 120.62 ± 29.19
88.3 88.3
7982.3 00
11 7881.3
55.2 33.1
1010.4 66.3
4748.5 3233.3
1111.5
44.2 5052.1
2526 1616.7
11 127.19 ± 8.95
66.3 66.3
8285.4 22.1
00 7578.1
11 22.1
1818.8 66.3
5153.1 2728.1
1212.5
33.1 4142.7
3334.4 1919.8
00
a
Pada tabel 4.1
terlihat kedua kelompok sampel penelitian sebagian besar berjenis kelamin perempuan dengan rerata umur 9 tahun. Rerata berat badan
adalah 24 kg dan 25 kg dan tinggi badan 121 cm dan 128 cm masing-masing untuk kelompok subjek dengan jumlah saudara kandung 3 orang dan
≥ 3 orang. Mayoritas pekerjaan ayah adalah wiraswasta dan ibu adalah ibu
Mean ± SD
Universitas Sumatera Utara
rumah tangga. Mayoritas pendidikan ayah dan ibu adalah SMA dan sederajat.
Tabel 4.2. Hubungan jumlah saudara kandung dengan hasil uji tusuk kulit Jumlah Saudara Kandung
Uji Tusuk Kulit Nilai P
Positif Negatif
3 orang 72 75
24 25 0.003
≥ 3 orang 50 64.1 46 35.9
Dari tabel 4.2 Terdapat hubungan yang signifikan antara jumlah saudara kandung dengan hasil uji tusuk kulit P= 0.003, P 0.05.
Dari tabel ini terlihat bahwa semakin banyak jumlah saudara kandung maka reaktivitas uji
tusuk kulit akan semakin berkurang.
Tabel 4.3. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil uji tusuk kulit Karakteristik
Uji Tusuk Kulit P
Positif Negatif
Riwayat Imunisasi DPT Ya
75 63.6 43 36.4
0.977 Tidak
48 64.9 26 35.1
Hewan peliharaan kucing,anjing, n Ada
101 78.9 27 21.1
0.0001 Tidak ada
22 34.4 42 65.6
Riwayat pemberian ASI eksklusif, n Ya
20 24.4 62 75.6
0.006 Tidak
61 55.5 49 44.5
Paparan Asap Rokok, n Ada
72 63.7 41 36.3
1.000 Tidak ada
51 64.1 28 35.9
signifikan pada P 0.05
Pada tabel 4.3 diperoleh hasil bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara riwayat pemberian ASI eksklusif dengan hasil uji tusuk kulit P =
0.006. Begitu pula untuk keberadaan hewan peliharaan dengan hasil uji
Universitas Sumatera Utara
tusuk kulit, terdapat hubungan yang signifikan P = 0.0001. Sehingga terdapat dua faktor yang mempengaruhi reaktivitas uji tusuk kulit yaitu riwayat
pemberian ASI eksklusif dan keberadaaan hewan peliharaan.
Tabel 4.4. Distribusi hasil uji tusuk kulit setiap alergen terhadap jumlah saudara kandung
Uji Tusuk Kulit Jumlah Saudara
Kandung 3 orang
Jumlah Saudara Kandung
≥ 3 orang P
Kutu debu rumah, n Positif
38 66.7 19 33.3
0.004 Negatif
58 43 7757
Debu Rumah Positif
17 56.7 13 43.3
0.551 Negatif
79 48.8 83 51.2
Kecoa Positif
12 36.4 21 63.6
0.126 Negatif
84 52.8 75 47.2
Kapuk Positif
10 52.6 9 47.4
1.000 Negatif
86 49.7 87 50.3
Jamur Positif
6 54.5 5 45.5
1.000 Negatif
90 49.7 91 50.3
Bulu Ayam Positif
4 50 4 50
1.000 Negatif
92 50 92 50
Bulu Kucing Positif
7 36.8 12 63.2
0.334 Negatif
89 51.4 84 48.6
Pada Tabel 4.4 diperoleh hasil bahwa dari ketujuh alergen, hanya alergen kutu debu rumah yang menunjukkan hubungan yang bermakna dengan
jumlah saudara kandung P=0.004.
signifikan pada p0.05
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 PEMBAHASAN