dengan hasil uji tusuk kulit positif = 0,36. Q
6 1
= 1 – P
1 =
P 0,64
2
= dengan hasil uji tusuk kulit positif = 0,56
prevalensi anak yang memiliki saudara kandung ≥ 3 orang
Q
2
= 1 – P
2
P = P
= 0,44
1+
P
2
2 = 0,46
Q = Q
1+
Q
2
2 = 0,54
Dengan menggunakan rumus di atas didapat jumlah sampel untuk masing- masing kelompok sebanyak 96 orang.
3.6. Cara Kerja dan Alur Penelitian -
Peneliti memberikan penjelasan mengenai penelitian dan pemeriksaan yang akan dilakukan
- Kepada subjek penelitian diberikan kuisioner dan lembar persetujuan
penelitian yang diserahkan kepada orang tua untuk dikembalikan kepada peneliti
-
Orang tua sampel menanda tangani informed consent sebagai bukti kesediaan anaknya diikutsertakan dalam penelitian ini
- Pada populasi terjangkau yang memenuhi kriteria inklusi dilakukan
Universitas Sumatera Utara
pengambilan sampel secara consecutive yaitu sebanyak 96 orang untuk kelompok anak dengan jumlah saudara kandung 3 orang dan
96 orang untuk kelompok anak dengan jumlah saudara kandung ≥ 3
orang
-
Dilakukan penimbangan berat badan dengan menggunakan timbangan Camry. Sebelum dilakukan timbangan ditera terlebih
dahulu dengan kapasitas maksimal 125 kg. Pada waktu penimbangan anak memakai pakaian tipis atau seminimal mungkin tanpa memakai
alas kaki -
Untuk pengukuran tinggi badan adalah dengan menggunakan stadiometer. Anak berdiri pada lantai yang datar tanpa memakai alas
kaki dengan kaki sejajar dengan tumit, bokong, tangan dan belakang kepala menyentuh dinding tegak lurus
- Pada kedua kelompok dilakukan tes uji tusuk kulit dengan prosedur sebagai berikut :
1. Daerah volar lengan bawah tiap sampel dibersihkan dengan larutan alkohol 70
2. Alergen yang pertama ditusukkan adalah kontrol negatif NaCl 0,9 diikuti oleh kontrol positif histamin 1
3. Setetes alergen diteteskan pada bagian volar lengan bawah subjek, kemudian jarum Blood Lancets GEA® ditusukkan
pada tetesan alergen dengan posisi 45
Universitas Sumatera Utara
4. Setiap alergen diteteskan sebanyak 1 tetes dengan jarak 2 cm dan pada setiap alergen diberikan tanda berupa angka
5. Alergen yang diujikan kepada masing-masing subjek adalah kutu debu rumah, debu rumah, kapuk, bulu ayam, bulu kucing,
kecoa, jamur. Alergen yang digunakan diproduksi oleh Instalasi Farmasi RSUP dr. Soetomo, Surabaya
6. Setiap jarum hanya digunakan satu kali 7. Sisa alergen pada kulit dikeringkan dengan kertas hisap
8. Sensitisasi dinilai 15-20 menit setelah aplikasi uji tusuk kulit 9. Sensitisasi positif jika didapati indurasi
kemerahan ф ≥ 3 mm setelah dibandingkan dengan kontrol negatif
10. Sensitisasi negatif jika didapati indurasi kemerahan ф 3 mm
-
Antisipasi kemungkinan terjadinya reaksi anafilaksis dilakukan Dengan menyediakan epinefrin 1:1.000 yang telah dimasukkan ke
dalam jarum suntik. Epinefrin tersebut disiapkan terlebih dahulu sebelum uji tusuk kulit dilakukan.
-
Pelaksanaan dan penilaian terhadap reaksi yang timbul oleh dokter PPDS dan spesialis anak yang telah mengikuti pelatihan uji tusuk
kulit
-
Data dimasukkan dalam tabel dan kemudian dianalisa lebih lanjut
Universitas Sumatera Utara
Alur Penelitian
3.7. Identifikasi variabel Variabel bebas