Madzhab Sejarah Madzhab Madzhab Ilmu Pengetahuan Hukum

b Ada asas turut ambil bagian principle of participation yang berarti setiap masyarakat harus diberi kesempatan untuk turut ambil bagian dalam kehidupan sosial masyarakat tersebut. 12

B. Madzhab Sejarah

Reaksi terhadap para pengikut hukum alam, timbul suatu aliran baru di Eropa yang dipelopori oleh Friedrich Carl von Savigny. Lahirnya madzhab ini dipengaruhi oleh Montesquieu yang lebih dulu mengemukakan tentang adanya hubungan antara jiwa suatu bangsa dengan hukum dan pengaruh paham nasionalisme yang mulai timbul di awal abad ke-19. Von Savigny berpendapat bahwa hukum itu harus dipandang sebagai suatu penjelmaan dari jiwa dan rohani bangsa, selalu ada hubungan yang erat antara hukum dengan kepribadian suatu bangsa. Hukum bukanlah disusun atau diciptakan oleh orang, tetapi tiap-tiap hukum timbul sendiri di tengah-tengah rakyat. Madzhab sejarah menitik beratkan pandangannya pada jiwa atau semangat suatu bangsa volksgeist yang pada suatu saat juga akan mati apabila suatu bangsa kehilangan kepribadiannya. Maka berdasarkan pendapat tersebut jelaslah bahwa hukum merupakan suatu rangkaian kesatuan dan tak terpisahkan dari sejarah suatu bangsa dan karena itu hukum selalu berubah-ubah menurut tempat dan waktu. 13 Madzhab sejarah merupakan cerminan suatu reaksi yang sangat gigih terhadap dua kekuatan yang sangat dominan pada masa itu, yakni: 12 Daliyo,dkk, Op.Cit., hlm. 124-125 13 C.S.T Kansil, Op.Cit, hlm. 60-61 1. Aliran rasionalism abad ke-18 dengan kepercayaannya kepada hukum alam, daya kemampuan akal dan prinsip-prinsip utama yang semuanya mengkombinasikan pembentukan sebuah disiplin ilmu dengan metode deduksi umum tanpa mempedulikan sejarah, watak kebangsaan, dan kondisi-kondisi sosial 2. Kepercayaan dan semagat revolusi Prancis dengan pemberontakannya melawan kekuasaan dan tradisi, keyakinannya terhadap rasio dan daya kekuatan tekad manusia untuk mengatasi lingkungannya ialah seruan kesegala penjuru dunia. 14 Hukum timbul melalui proses yang perlahan-lahan. Menurut madzhab sejarah, hukum bersumber pada perasaan keadilan naluriah yang dimiliki setiap bangsa. Karena yang dapat mewujudkan hukum itu adalah jiwa bangsa yang sama- sama hidup dan berada dalam setiap individu dan menimbulkan hukum positif. Timbulnya hukum positif tidak terjadi oleh akal manusia yang secara sadar menghendakinya, tetapi hukum positif tersebut tumbuh dan berkembang di dalam kesadaran bangsa secara organik. Jadi tumbuh dan berkembangnya hukum tersebut bersama-sama dengan tumbuh dan berkembangnya bangsa. 15 Ius constitutum atau hukum positif menurut W.L.G Lemaire ialah hukum yang berlaku di daerah negara tertentu pada suatu waktu tertentu. 16

C. Teori Teokrasi