Curah hujan Geologi Parameter Penyebab Tanah Longsor

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Parameter Penyebab Tanah Longsor

5.1.1 Curah hujan

Curah hujan merupakan salah satu unsur iklim yang besar perannya terhadap kejadian longsor. Infiltrasi air hujan ke dalam lapisan tanah akan menjenuhi tanah dan melemahkan material pembentuk lereng sehingga memicu terjadinya longsor. Hujan dengan curahan dan intensitas yang tinggi akan memberikan bahaya gerakan tanah yang lebih tinggi. Berdasarkan Tabel 13 dapat dijelaskan bahwa daerah penelitian terbagi ke dalam 3 wilayah curah hujan rata-rata tahunan yaitu curah hujan dengan kisaran 2.000-2.500 mmtahun dengan luasan 20.419,28 ha 19,46, kisaran 2.500-3.000 mmtahun dengan luas 71.706,70 ha 68,35 dan kisaran 3.000 dengan luas 12.788,19 12,19. Curah hujan dengan kisaran 2.500-3.000 mmtahun mendominasi daerah penelitian, hal ini berarti daerah penelitian berada pada kawasan yang mempunyai curah hujan rata-rata tahunan yang relatif tinggi. Sebaran spasial curah hujan dapat dilihat pada Gambar 3. Tabel 13 Luas curah hujan daerah penelitian No Kelas curah hujan mmtahun Luas ha Persentase 1. 2.000-2.500 20.419,28 19,46 2. 2.500-3.000 71.706,70 68,35 3. 3.000 12.788,19 12,19 Jumlah 104.914,17 100 Sumber : PUSLITANAK 2003 Gambar 3 Peta Curah Hujan

5.1.2 Geologi

Struktur batuan dan komposisi mineralogi merupakan salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya longsor. Di daerah pegunungan, jenis batuan didominasi oleh bahan Sedimen dan Volkanik. Dimana batuan ini terbentuk dari batu liat, batu liat berkapur dan batu berkapur yang mempunyai sifat kedap air sehingga pada kondisi jenuh air dapat berfungsi sebagai bidang luncur pada kejadian longsor. Berdasarkan Peta Geologi Lembar Bogor dari BPPT, batuan dasarinduk daerah penelitian dapat dikelompokkan menjadi 4 satuan batuan yaitu Bahan Aluvial, Bahan Volkanik-1, Bahan Sedimen-1, Bahan Volkanik-2 dan Bahan Sedimen-2. Daerah penelitian didominasi oleh formasi geologi bahan vulkanik-1 yaitu 53.617,21 ha 51,34 dari luas daerah penelitian sedangkan formasi geologi bahan Sedimen-2 merupakan formasi geologi dengan luasan terkecil di daerah penelitian dengan luasan 4.729,32 ha 4,53 Tabel 14. Sebaran spasial geologi di daerah penelitian selengkapnya disajikan pada Gambar 4. Tabel 14 Luas formasi geologi daerah penelitian No Jenis batuan Luas ha Persentase 1. Bahan Aluvial 6.534,56 6,23 2. Bahan Sedimen-1 5.423,26 5,17 3. Bahan Sedimen-2 4.729,32 4,51 4. Bahan Volkanik-1 53.617,21 51,10 5. Bahan Volkanik-2 34.131,25 32,50 6. Tidak ada data 478,57 0,46 Jumlah 104.914,17 100 Sumber : PUSLITANAK 1998 Gambar 4 Peta Geologi

5.1.3 Jenis tanah