Angka Pori e Potensial Airtanah pF

10 ukuran pori. Tanah berpasir dan tanah berliat mungkin mempunyai porositas yang hampir sama, akan tetapi sifat-sifatnya yang berhubungan dengan simpanan air, ketersediaan air dan aliran airtanah sangat berbeda, karena pada tanah pasir diameter pori relatif besar daripada tanah liat. Ruang pori tanah dibagi atas pori makro dan pori mikro. Pori makro berisi udara dan air gravitasi yaitu air yang mudah hilang oleh gaya gravitasi, sedangkan pori mikro berisi air kapiler atau udara. Tanah pasir mempunyai pori-pori makro yang lebih banyak dibandingkan dengan tanah liat.

h. Angka Pori e

Angka pori adalah rasio ruang pori terhadap volume bahan padat Terzaghi dan Peck 1987. Angka pori merupakan perbandingan antara volume pori dan volume butiran padat. Dunn, et al 1992 menyatakan bahwa angka pori adalah rasio antara volume pori dan volume bahan padat, yang dinyatakan dalam bentuk desimal. Angka pori merupakan fungsi dari kepadatan tanah.

i. Potensial Airtanah pF

Muka airtanah water table atau phreatic surface adalah bidang batas atas dari kondisi tanah jenuh air. Daerah di atas muka airtanah disebut zone tak jenuh. Air dalam tanah baik jenuh maupun tidak secara umum disebut lengas tanah soil moisture, sedangkan istilah airtanah ground water menunjukkan air yang dikandung oleh tanah jenuh di bawah muka airtanah Kalsim dan Sapei, 1992. Tingkat energi airtanah bervariasi sangat besar. Perbedaan tingkat energi airtanah tersebut memungkinkan air bergerak dari satu zone ke zone yang lainnya dalam tanah. Airtanah akan bergerak dari tempat dengan tingkat energi yang tinggi misalnya muka airtanah ke tempat dengan energi yang lebih rendah misalnya tanah kering. Dengan mengetahui tingkat energi dari beberapa tempat di dalam profil tanah, maka dapat diprediksi pergerakan airtanah Hakim, et al., 1986. Potensial airtanah menurun dengan meningkatnya kandungan air makin banyak airtanah, makin berkurang energi yang diperlukan untuk memegang air dalam tanah. 11 Menurut Herlina 2003 daya ikat tanah terhadap air pF setelah pemadatan lebih kecil dibandingkan daya ikat tanah terhadap air pF tanah dalam kondisi kapasitas lapang. Hal ini ditunjukkan dengan kadar air untuk pF yang sama pada kedalaman yang sama, antara tanah pada kondisi kapasitas lapang dengan tanah yang sudah mengalami pemadatan, maka akan terlihat bahwa kadar airtanah yang telah dipadatkan jauh lebih kecil dibandingkan dengan tanah pada kondisi kapasitas lapang. Pemadatan menurunkan pori makro dan pori total sehingga energi yang diperlukan untuk memegang air lebih kecil, tetapi cenderung menaikkan pori berukuran sedang.

j. Konsistensi Tanah