4 Tanah Oxisol mempunyai sifat cadangan hara sangat rendah, kesuburan
alami sangat rendah, Alumunium dapat dipertukarkan tinggi serta struktur padat keras. Karakteristik tanah jenis ini diantaranya mempunyai kandungan liat 40
atau lebih pada kedalaman 18 cm. Pembentukan tanah Oxisol pada daerah tropik mempersyaratkan curah hujan yang tinggi 2500mmtahun dan perbedaan suhu
rata-rata musim panas dan musim dingin kurang dari 5
o
C Munir, 1995
.
2.2. Sifat-sifat Fisik dan Mekanik Tanah
Sifat fisik tanah merupakan sifat tanah yang berhubungan dengan bentuk kondisi asli tanah. Sifat tanah diantaranya tekstur, struktur, porositas, berat isi,
berat jenis partikel, potensial airtanah pF dan permeabilitas. Kadar air juga berkaitan dengan sifat fisik tanah.
a. Kadar Airtanah
Kadar airtanah atau kelembaban tanah soil moisture adalah perbandingan antara massa air dengan massa padat dalam tanah. Kadar air dapat ditentukan dari
nisbah antara berat air dengan berat tanah kering basis kering, atau nisbah antara berat air dengan berat tanah basah basis basah, atau nisbah antara volume air
dengan volume tanah utuh basis volume. Kadar air yang umum digunakan adalah basis kering dan basis volume.
Menurut Hakim, et al 1986 penetapan kadar airtanah dapat dilakukan dengan empat cara, yaitu cara gravimetrik, tegangan dan hisapan, hambatan listrik
blok tahanan dan cara pembauran neutron neutron scattering.
b. Tekstur Tanah
Tekstur tanah merupakan penampakan visual suatu tanah berdasarkan komposisi kualitatif dari ukuran butiran tanah dalam suatu massa tanah tertentu.
Gabungan partikel yang lebih kecil akan memberikan bahan yang bertekstur sedang, sedangkan yang berbutir halus akan menghasilkan tanah bertekstur halus
Bowles, 1989. Jenis tekstur tanah dapat ditetapkan dengan sistem klasifikasi Departemen
Pertanian Amerika Serikat United States Department of Agriculture, USDA dan International Soil Science Society ISSS atau dengan sistem Unified Unified Soil
Classification USC. Klasifikasi yang dilakukan USDA menekankan pada ukuran butiran, bentuk dan susunan dari unsur-unsur penyusun tanah, serta
5
Batas Atterberg yang termasuk dalam daerah
perbandingan banyaknya butir-butir pasir sand, debu silt dan liat clay. Tiga kelompok partikel ini disebut “tanah terpisah” soil separate, yang menentukan
tanah tergolong ke dalam fraksi pasir, debu, atau liat berdasarkan pada ukuran diameter tanah. Kalsim dan Sapei 1992 menyatakan bahwa setiap kelas ukuran
partikel tanah disebut fraksi tekstur. Suatu klasifikasi tanah didasarkan pada hanya tiga kelas ukuran pasir, debu dan liat.
Tanah dengan fraksi pasir yang tinggi memiliki daya lolos air dan aerasi yang tinggi, sebaliknya tanah dengan fraksi liat yang tinggi memiliki kemampuan
menyerap air yang rendah. Tanah bertekstur halus lebih aktif dalam reaksi kimia dari pada tanah bertekstur kasar Hardjowigeno, 1989 dalam Sumarno, 2003.
Pada klasifikasi tekstur tanah menggunakan sistem Unified Unified Soil Classification USC, tanah dibedakan berdasarkan nilai-nilai konsistensi tanah,
yaitu batas cair, batas plastis dan indeks plastisitas tanah. Sistem klasifikasi ini paling banyak dipakai untuk pekerjaan teknis konstruksi seperti bendungan,
bangunan dan semacamnya. Gambar 1 menunjukkan grafik penentuan klasifikasi tanah berdasarkan sistem Unified Terzaghi dan Peck 1987.
Gambar 1. Klasifikasi tanah berdasarkan sistem Unified.
Diagram plastisitas: Untuk mengidentifikasi kadar butiran
halus yang terkandung dalam tanah berbutir halus dan tanah berbutir
kasar. diarsir berarti batasan klasifikasinya
menggunakan dua simbol.
CL-ML
ML atau
OL
MH atau OH CH
LH
70 80
90 100
10 20
40 30
60 50
Batas Cair LL Garis A: PI = 0,73 LL-20
Indeks Plasti
sit as
P I
Garis A
7 4
60 50
40 30
20 10
6
c. Struktur Tanah