b. Materiisi pelajaran
Materiisi pelajaran berkenaan dengan bahan pelajaran yang harus dikuasai siswa sesuai dengan tujuan pembelajaran, dan materi
pelajaran harus digali dari berbagai sumber belajar sesuai dengan kompetensi yang harus dicapai. Materi pelajaran pada saat peneliti amati
sesuai dengan perencanaan yang dibuat adalah pemerintahan Jepang di Indonesia pada awal dan akhir masa pendudukan, dan dampak kebijakan
politik, ekonomi, sosial, dan budaya pemerintah pembentukan Jepang terhadap kehidupan masyarakat di berbagai daerah.
Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran di kelas XI IPS 4, guru sejarah tidak membahas materi yang sesuai yang terdapat pada
perencanaan, karena lebih terfokus pada materi sekitar proklamasi kemerdekaan Indonesia, mulai dari pembuatan undang-undang dasar
pada sidang BPUPKI, peristiwa Rengasdengklok untuk mengamankan tokoh golongan tua dari pengaruh Jepang, sampai pada pelaksanaan
proklamasi. Walaupun sedikit membahas mengenai kekalahan Jepang terhadap sekutu yang sesuai dengan materi akhir pendudukan Jepang,
namun tidak dijelaskan mengenai dampak kebijakan, politik, ekonomi, sosial, dan budaya.
c. Strategi dan Metode Pembelajaran
Strategi adalah rancangan serangkaian kegiatan untuk mencapai tujuan tertentu, sedangkan metode adalah cara yang digunakan untuk
mengimplementasikan strategi. Dengan demikian strategi dan metode tidak bisa dipisahkan, dan harus dirancang sesuai dengan tujuan
pembelajaran. Metode dan strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru sejarah sesuai dengan perencanaan yang dibuat pada pembelajaran
sejarah kelas XI IPS adalah pendekatan model ICT dan life skill, tanya jawab, dan pemberian tugas, dengan strategi pembelajaran dibagi
menjadi tiga bagian. Pertama tatap muka, untuk mendeskripsikan zaman pendudukan
Jepang di Indonesia. Kedua, yaitu terstruktur dimana siswa diberikan tugas untuk mencari gambar mengenai kekejaman zaman Jepang dan
memberikan tanggapanya, dan yang ketiga yaitu mandiri dimana siswa dapat mendeskripsikan pemerintahan Jepang di Indonesia pada awal dan
akhir masa pendudukan. Walaupun dalam perencanaan tertulis demikian, akan tetapi dalam pelaksanaanya guru kurang bisa
menerapkanya. Pembelajaran memang menggunakan LCD dan power point
untuk menjelaskan materi, hal ini sesuai dengan medote yang digunakan yaitu model ICT Information Communication Technology, tetapi
hanya guru saja yang bisa memakainya, sedangkan semua siswa tidak menggunakanya. Guru juga beberapa kali memberikan pertanyaan
kepada siswa, kemudian dijawab oleh siswa, namun guru tidak memberikan tugas kepada siswa baik berupa tugas pekerjaan rumah
maupun tugas latihan langsung. Strategi pembelajaran yang digunakan juga hanya tatap muka dengan ceramah mengenai peristiwa sekitar
proklamasi, sedangkan kegiatan terstruktur dan mandiri yang tertulis pada perencanaan tidak laksanakan.
d. Media dan Sumber Belajar
Media dalam proses pembelajaran dapat diartikan sebagai alat bantu untuk mempermudah pencapaian tujuan pembelajaran, sedangkan
sumber belajar adalah segala sesuatu yang mengandng pesan dan harus dipelajari sesuai dengan materi pelajaran. Sumber belajar yang tertulis
pada perencanaan adalah kurikulum KTSP dan perangkatnya, Pedoman khusus pengembangan silabus, Buku sumber sejarah SMA XI IPS, peta
konsep, power point, OHPslide, buku penunjang yang relevan, dan internet.
Dalam pelaksanaanya dalam pembelajaran di kelas XI IPS 4, guru kurang menggunakanya, karena dalam pembelajaran sejarah yang
peneliti amati sumber yang dipakai adalah LCD, power point mengenai materi peristiwa sekitar proklamasi, dan LKS Lembar Kerja Siswa
yang digunakan guru dan siswa, tanpa menggunakan buku paket maupun fasilitas internet. Hal ini berarti guru tidak bisa menggunakan
semua sumber yang terdapat pada perencanaan, dan belum bisa menyesuaikan dengan kondisi sarana dan prasarana yang ada, karena
dari pengamatan peneliti, lingkungan MAN Pemalang belum memiliki
OHP dan fasilitas internet hanya terdapat pada ruang laboraturium komputer.
e. Evaluasi