padi yang terdiri atas lapisan sebelah luar butiran beras perikarp dan tegmen dan sejumlah lembaga beras. Bekatul merupakan lapisan sebelah dalam butiran beras
lapisan aleuronkulit ari dan sebagian kecil endosperma berpati. Dalam proses penggilingan padi di Indonesia, dedak dihasilkan pada proses penyosohan
pertama, bekatul pada proses penyosohan kedua. http:kesehatan.kompas.com28 Agustus 2010
2.3.1 Kandungan Gizi Bekatul
Dari segi zat gizi, bekatul mengandung asam amino lisin yang lebih tinggi dibandingkan beras. Walaupun kandungan protein bekatul lebih rendah daripada
telur dan protein hewani, tetapi lebih tinggi dari pada kedelai, biji kapas, jagung secara umum bekatul mengandung protein, mineral, lemak, yang termasuk asam
lemak esensial: Dietary fiber atau serat pangan untuk pencernaan ; antioksidan; vitamin E; vitamin B komplek, yakni B1, B2, B3, B4, B5, B6 dan B15. jika di
bandingkan bahan makanan lainnya, bekatul memiliki kandungan B15 paling
tinggi Nursalim dan Razali, 2007:10-11.
Bekatul tersusun dari beberapa zat, seperti air, protein, lemak, vitamin, mineral, dan serat. Berdasarkan analisis yang dilakukan oleh Sucofindo
kandungan tersebut dapat dilihat di tabel 2.5
Tabel. 2.5 Kandungan gizi bekatul Kandungan
Jumlah Air
Protein Lemak
Abu Serat
Karbohidrat Kalori
2,49 8,77
1,09 1,60
1,69 84,36
382,32 kal Nursalim dan Razali, 2007: 11-12
2.3.2 Manfaat Bekatul
Salah satu kandungan gizi pada bekatul adalah vitamin B15. Vitamin ini sanggup mengoptimalkan kerja aneka organ tubuh. Gangguan jantung, kelenjar
gondok, darah tinggi. Cara kerja vitamin B15 yang paling penting adalah untuk menyempurnakan proses metabolisme di dalam tubuh . Penyakit kencing manis,
basedov gondok kolesterol tinggi, termasuk penyakit yang di sebabkan terganggunya metabolisme, berdasarkan data dari peneliti di Rusia dan negara-
negara lain yang telah membuktikan efek farmakologis dari vitamin B15, Nursalim dan Razali, 2007: 15-16
Bekatul juga memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi dan ditambah komponen bioaktif oryzanol, tokoferol, dan asam ferulat menjadikan bekatul
sebagai bahan baku yang berpotensi untuk dijadikan pangan fungsional. Efek hipoklesterolemik bekatul dan beberapa fraksinya neutral detergent fiber,
hemiselulosa, minyak bekatul padi, dan bahan tak tersabunkan telah banyak diorservasi baik pada hewan percobaan maupun manusia. Minyak bekatul padi
menurunkan secara nyata kadar kolesterol darah, LDL kolesterol, VLDL kolesterol, dan dapat meningkatkan kadar HDL kolesterol darah. Kemampuan
minyak bekatul padi menurunkan kadar kolesterol dikarenakan adanya oryzanol dan kemampuan lainnya dari bahan yang tidak tersabunkan. Disamping
mempunyai efek dapat menurunkan kadar kolesterol darah, penelitian terbaru menunjukkan bahwa asam ferulat juga mempunyai peranan dalam menurunkan
tekanan darah dan glukosa darah baik pada uji hewan maupun uji manusia. http:id.wikipedia.orgwikiKalibrasi
Agustus 2010
2.3.3 Bekatul Sebagai Bahan Substitusi Pada Speculas