BAHAN DAN ALAT TAHAPAN PENELITIAN PROSEDUR PENELITIAN

III. METODOLOGI

A. BAHAN DAN ALAT

Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah lada hijau segar yang didapatkan dari perkebunan lada di Serang, Banten. Bahan lainnya adalah asam sitrat, asam malat dan asam tartrat sebagai zat anti pencoklatan dan toluen yang digunakan untuk pengukuran kadar air. Peralatan yang digunakan adalah panci stainless steel, baskom, kompor, peniris dan pengering tipe rak untuk pengolahan lada hijau kering. Chromameter, tabung destilasi minyak, tabung destilasi air Bidwell-Sterling, , pH meter, gelas ukur, timbangan, cawan petri, kondensor, labu didih, bunsen, mortar, erlenmeyer, hot plate, piknometer dan, gelas piala untuk karakterisasi lada hijau segar dan lada hijau kering.

B. TAHAPAN PENELITIAN

Penelitian yang dilakukan terdiri dari tiga tahap, yaitu 1 karakterisasi lada hijau segar, 2 pengolahan lada hijau kering, 3 karakterisasi lada hijau kering dan 4 evaluasi sensori. Diagram alir penelitian dapat dilihat pada Gambar 9. Karakterisasi lada hijau segar: Uji warna, kadar air, kadar minyak atsiri, pH, bulk density Mulai Selesai Evaluasi sensori Pengolahan lada hijau kering Karakterisasi lada hijau kering: Uji warna, kadar air, kadar minyak atsiri, pH, bulk density Gambar 9. Diagram alir tahapan penelitian

C. PROSEDUR PENELITIAN

Prosedur penelitian ini merupakan modifikasi dari penelitian Hidayat dan Rishaferi 1994. Modifikasi dilakukan dengan mengganti sulfit dengan asam-asam organik pada proses perendaman. Penyiapan bahan dilakukan dengan memisahkan lada hijau segar dari tangkainya dengan cara dipipil kemudian dilanjutkan dengan sortasi lada hijau. Sortasi dilakukan dengan cara memilih lada yang masih berwarna hijau, bertekstur keras dan masih mengandung cairan di dalamnya sehingga apabila ditekan akan mengeluarkan cairan. Lada hijau hasil sortasi kemudian dibagi menjadi dua sesuai dengan kebutuhan, sebagiannya dilakukan karakterisasi lada hijau kering dan yang lainnya diolah menjadi lada hijau kering. Karakterisasi lada hijau segar bertujuan untuk mengetahui kualitas awal bahan. Parameter yang diujikan pada karakterisasi lada hijau segar adalah warna, kadar air, kadar minyak atsiri, bulk density dan pH. Lada hijau yang diolah kemudian ditimbang bobotnya sebesar ±1000 gram. Selanjutnya lada hijau di-blanching dalam air bersuhu ±90 o C selama 15 menit kemudian ditiriskan. Setelah di-blanching lada hijau kemudian direndam dalam larutan asam-asam organik selama satu jam. Asam-asam organik yang digunakan adalah asam sitrat, asam malat dan asam tartrat, masing-masing asam dibuat menjadi tiga tingkat konsentrasi, yaitu 2 persen, 3 persen dan 4 persen. Setelah perendaman selama 30 menit, masing-masing perlakuan dilakukan pengujian pH untuk mengetahui tingkat keasamannya. Setelah dilakukan perendaman, lada hijau mengalami proses pengeringan dengan menggunakan metode penjemuran di bawah sinar matahari dan oven. Pengeringan penjemuran di bawah sinar matahari dilakukan pada suhu 37-40 o C selama 2 hari 7-8 jam hari sedangkan pengeringan oven pada suhu 50-60 o C selama tujuh jam. Diagram alir pengolahan lada hijau kering dapat dilihat pada Gambar 10. Lada hasil pengeringan kemudian dikemas dalam plastik High Density Polyetilen HDPE untuk mencegah absorpsi uap air ke dalam bahan. Selanjutnya dilakukan karakterisasi lada hijau kering yang meliputi warna, kadar air, kadar minyak atsiri, bulk density dan pH. Selanjutnya dilakukan evaluasi sensori untuk 16 mengetahui tingkat kesukaan konsumen terhadap lada hijau hasil pengeringan. Evaluasi sensori dilakukan terhadap parameter warna, aroma dan rasa lada hijau hasil pengeringan. Prosedur kerja evaluasi sensori dapat dilihat pada Lampiran 1. Perendaman t=1 jam Blanching t=15 menit Penirisan Pengeringan Penjemuran: T= 37-40 o C, t = 2 hari; Oven: T= 50-60 o C; t= 7 jam Pemipilan Sortasi Buah lada As. Sitrat 2,3,4 As. Tartrat 2,3,4 As. Malat 2,3,4 Buah lada dan tangkai Tangkai Lada hijau kering Air mendidih T=90 o C Gambar 10. Diagram alir pengolahan lada hijau kering Modifikasi Hidayat, 1994 17

D. RANCANGAN PERCOBAAN