BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
Hasil pemeriksaan telur cacing sampel tinja sapi Bali dari Kabupaten Karangasem menunjukkan prevalensi total infeksi Fasciola spp adalah sebesar
18,29. Sapi yang terinfeksi mengeluarkan telur cacing dalam tinja dengan rata- rata telur tiap gram tinja TTGT sebesar 7,03 telurg 5,50-9,00 telurg.
Prevalensi infeksi Fasciola spp pada umur lebih dari 12 bulan sebesar 30,61 21,48-39,73. Nilai ini lebih tinggi p0,05 dibandingkan sapi umur
kurang dari enam bulan yaitu sebesar 10,58 4,40-17,12 dan umur 6-12 bulan sebesar 10,81 3,73-17,88. Nilai rata-rata telur tiap gram tinja
TTGT pada umur lebih dari 12 bulan sebesar 9,26 telurg 6,72-12,76 telurg. Nilai TTGT ini lebih tinggi p0,05 dibandingkan pada sapi umur kurang dari
enam bulan sebesar 3,58 telurg 2,57-4,77 telurg dan umur 6-12 bulan sebesar 5,60 Telurg 4,07-7,71 telurg. Nilai TTGT pada sapi umur 6-12 bulan tidak
berbeda nyata dibanding sapi yang lebih muda Tabel 4. Uji ?² dan resiko relatif RR, menunjukan terdapat asosiasi hubungan
antara perbedaan umur terhadap infeksi Fasciola spp dengan nilai resiko relatif sebesar 1,88 p0,05. Hal ini berarti menunjukkan sapi Bali pada tingkat umur
lebih dari 12 bulan memiliki risiko 1,88 kali lebih tinggi dibandingkan sapi Bali pada tingkat umur kurang dari enam bulan dan umur 6-12 bulan.
Tabel 4. Prevalensi, ?² dan resiko relatif RR cacing hati pada sapi Bali pada berbagai tingkat umur
Umur Jumlah
Spesimen Total +
Rata-rata Prevalens
Jumlah TTGT rata-rata
?² RR
6 bulan 6-12 bulan
12 bulan 85 9
74 8 98 30
10,58 4,04-17,12
a
10,81 3,73-17,88
a
30,61 21,48-39,73
b
3,58 2,57-4,77
a
5,60 4,07-7,71
a
9,26 6,72-12,76
b
16,102 1,88
Total 257 47 18,29
7,03 5,50-9.00
Huruf superskrip yang berbeda dalam setiap kolom menunjukkan adanya perbedaan nyata P 0,05; Tanda menunjukkan adanya asosiasi antar faktor.
Tabel 5 menunjukkan hasil pemeriksaan tinja pada jenis kelamin sapi Bali yang berbeda. Nilai prevalensi Fasciola spp pada sapi Bali betina yaitu sebesar
20,23 14,48-26,17, sedangkan pada sapi jantan adalah 13,33 5,63- 21,02. Nilai rata-rata TTGT pada sapi Bali jantan yaitu 6,61 telurg 3,61-12,06
telurg dan sapi Bali betina 7,16 telurg 5,46-9,39 telurg. Pada prevalensi dan nilai rata-rata TTGT tidak didapatkan perbedaan yang nyata infeksi Fasciola spp
untuk sapi Bali pada tingkat jenis kelami n. Uji ?² dan resiko relatif RR
didapatkan hasil bahwa tidak terdapat asosiasi diantara kedua jenis kelamin sapi tersebut p0,05.
Tabel 5. Prevalensi, ?² dan resiko relatif RR cacing hati pada tingkat jenis kelamin
Jenis Kelamin
Jumlah Spesimen
Total + Rata-rata tingkat
Prevalensi Jumlah TTGT
rata-rata ?²
RR Betina
Jantan 182 182 37
75 10 20,23
14,48-26,17
a
13,13 5,63-21,02
a
7,16 5,46-9,39
a
6,61 3,62-2,06
a
1,74 1,52
Total 257 47
18,29 7,03
5,50-9.00
Huruf superskrip yang sama dalam setiap kolom menunjukkan tidak ada perbedaan nyata P 0,05
Prevalensi infeksi Fasciola spp pada sapi Bali di lokasi dataran rendah sebesar 19,81 12,22-27,39, sedangkan di dataran tinggi sebesar 17,21
11,19-23,24. Infeksi rata-rata telur tiap gram tinja TTGT di lokasi dataran rendah sebesar 6,94 telurg 4,7-10,06 telurg, sedangkan di dataran tinggi
sebesar 7,11 telurg 5,08-9,94 telurg. Tidak didapatkan perbedaan yang nyata dalam prevalensi infeksi dan nilai rata-rata TTGT infeksi Fasciola spp untuk sapi
di lokasi dataran rendah dan di dataran tinggi. Hal ini diperkuat dengan uji ?² dan resiko relatif RR yang dilakukan untuk mengetahui adanya asosiasi antara
tingkat kejadian infeksi Fasciola spp dengan faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian tersebut. Tabel 6 menunjukkan tidak ada asosiasi antara lokasi dataran
rendah dan lokasi dataran tinggi p0,05.
Tabel 6. Prevalensi, ?² dan resiko relatif RR cacing hati pada sapi Bali di lokasi dataran rendah dan dataran tinggi
Lokasi JumlahJJumlah Spesimen
Total + Rata-rata
Tingkat Prevalensi
Jumlah TTGT
Rata-rata ?²
RR
Dt.Rendah Dt. Tinggi
106 21 151 26
19.81 12,23-27,39ª
17,22 11,19-23,24ª
6,94 4,7-10,06
a
7,11 5,08-9,94
a
0,28 1,15
Total 257 47
18,29 7,03
5,50-9.00
Huruf superskrip yang sama dalam setiap kolom menunjukkan tidak ada perbedaan nyata P 0,05
4.2. Pembahasan