FUNGSI FITNESS SELEKSI SELECTION PENYILANGAN CROSSOVER

IV. PEMBAHASAN A. REPRESENTASI KROMOSOM

Representasi kromosom yang digunakan untuk memecahkan masalah penjadwalan job shop salah satunya adalah metode preference-list-based representation Gen dan Cheng, 1997. Untuk pemecahan masalah job shop dengan pekerjaan sebanyak n dan mesin sebanyak m, sebuah kromosom akan terdiri dari m sub-kromosom untuk setiap mesin. Setiap sub-kromosom adalah simbol string dengan panjang n dan setiap simbol akan teridentifikasi sebagai sebuah operasi untuk dikerjakan pada mesin seharusnya. Hal ini dilakukan karena representasi berdasarkan daftar referensi dan setiap mesin mempunyai daftar referensinya sendiri. Untuk jadwal di lapangan akan ditentukan dengan menggunakan kromosom yang berasal dari simulasi, dimana analisis didasarkan pada urutan menunggu pada jadwal, dan operasi yang muncul pertama kali akan ditunjukkan untuk melakukan pekerjaan untuk pertama kali. Jumlah mesin akan ditunjukkan oleh banyaknya sub-kromosom dan jumlah job akan ditunjukkan oleh banyaknya string di dalam sub-kromosom. Untuk lebih jelasnya, representasi kromosom dapat diilustrasikan pada Gambar 12. Gambar 12. Representasi kromosom dengan preference-list-based representation

B. FUNGSI FITNESS

1 2 3 n 1 2 3 n 1 2 3 n Sub-kromosom Sub-kromosom Sub-kromosom M esin 1 M esin 2 M esin m x=1 y=1 m n x=1 y=1 m n Evaluasi kromosom dilakukan pada tahap penentuan nilai dari fungsi fitness masing-masing kromosom. Fungsi fitness bertujuan untuk mengukur seberapa baik nilai sebuah kromosom dalam populasi. Pada penjadwalan job shop, fungsi tujuannya adalah meminimumkan nilai makespan total waktu keseluruhan penyelesaian job. Fungsi tujuannya adalah sebagai berikut : Min t xy Keterangan : n = jumlah job m = jumlah mesin t xy = waktu proses job-x di mesin-y Masalah penjadwalan job shop merupakan masalah minimasi makespan. Fungsi fitness dibuat berbanding lurus dengan fungsi tujuan nilai makespan sehingga kromosom yang paling baik adalah kromosom yang memiliki nilai fitness paling kecil. Persamaan fungsi fitness-nya adalah sebagai berikut : F k = M k = t xy Keterangan : F k = Nilai fitness kromosom ke-k pada populasi M k = Nilai makespan kromosom ke-k pada populasi

C. SELEKSI SELECTION

Proses seleksi dilakukan dengan cara memilih kromosom yang memiliki nilai makespan minimum atau nilai fitness yang paling kecil. Teknik ini merupakan teknik seleksi turnamen tournament selection, yaitu akan dipilih dua buah kromosom secara acak dalam suatu populasi, kemudian dibandingkan berdasarkan nilai fitness-nya. Kromosom yang memiliki nilai fitness lebih kecil akan terpilih dan kemudian akan disilangkan dengan kromosom yang terpilih lainnya untuk dilakukan proses penyilangan crossover.

D. PENYILANGAN CROSSOVER

Proses penyilangan adalah bertukarnya gen-gen antara dua buah kromosom yang terpilih sehingga membentuk dua buah kromosom baru offspring. Kromosom-kromosom baru offsprings tersebut diharapkan memiliki nilai fitness yang lebih baik dari kromosom sebelumnya parent. Operator penyilangan yang digunakan pada penelitian ini adalah jenis Partially-Mapped Crossover PMX yang telah dimodifikasi. PMX yang digunakan bekerja hanya pada salah satu sub-kromosom pada tiap kromosom. Dua buah kromosom yang terpilih disilangkan dengan cara memilih dua buah titik penyilangan secara acak di masing-masing salah satu sub- kromosom. Gen-gen yang terletak diantara dua buah sub-kromosom tersebut saling dipertukarkan sehingga membentuk kromosom baru offspring. Kelegalan sebuah kromosom dilihat dari tidak adanya gen yang sama pada tiap sub-kromosom. Teknik PMX secara otomatis akan membuat kromosom tidak legal menjadi legal dengan metode hubungan pemetaan mapping relationship.

E. MUTASI MUTATION