Seleksi dan Reproduksi Penyilangan

a. Seleksi dan Reproduksi

Algoritma genetika selalu diawali dengan seleksi secara acak dari populasi dan kemudian dijadikan inisial solusi string acak dari populasi yang menampilkan sebuah variabel keputusan dari masalah yang ada. Masing-masing inisial string dievaluasi sampai pada sebuah pencarian nilai fitness. Jika masalah kepuasan berdasarkan beberapa kemampuan penerimaan atau pemberhentian pada kriteria yang dicari sudah ditemukan maka pencarian akan dihentikan Bagchi, 1999. Reproduksi selalu dilakukan oleh operator pertama yang diaplikasikan pada sebuah keberadaan populasi untuk menciptakan progenies. Reproduksi dimulai dengan mencari kromosom induk yang baik dari mating pool. Hal penting dari reproduksi adalah memilih kromosom dengan fitness di atas rata-rata dari keberadaan populasi yang ada dan memasukkan ke dalam mating pool. Hasil dari seleksi populasi dengan nilai fitness rata-rata yang lebih baik yang akan berlaku sebagai kromosom induk untuk generasi berikutnya Bagchi, 1999. Goldberg 1989 memperkenalkan teknik seleksi dalam algoritma genetika, salah satunya adalah teknik seleksi cakram rolet roulette wheel selection. Teknik seleksi ini diilustrasikan sebagai teknik pemutaran cakram rolet. Suatu slot pada cakram rolet ditempati oleh setiap kromosom di dalam sebuah populasi. Ukuran slot sama dengan rasio antara nilai fitness suatu kromosom dengan total nilai fitness semua kromosom. Gambar 4. Ilustrasi proses seleksi kromosom induk Magnin di dalam Gunawan, 2003 Teknik seleksi lainnya adalah seleksi turnamen tournament selection. Seleksi ini akan membandingkan antara dua buah kromosom dalam populasi yang dipilih secara acak. Salah satu dari kromosom akan terpilih apabila memenuhi atau mendekati nilai fitness Hopgood, 2001.

b. Penyilangan

Penyilangan atau crossover juga dikenal sebagai rekombinasi. Operasi penyilangan akan mengalami pertukaran informasi di antara string-string yang ada di dalam mating pool untuk menciptakan string- string sebagai solusi. Representasi string yang ada berisi informasi yang terdiri dari gen-gen dengan bit yang merupakan string. Untuk contohnya, string dengan 010111 akan mempunyai informasi spesifik dengan 6 posisi yang jelas berbeda, seperti yang dilakukan kromosom dalam genetika alam. Di dalam penyilangan, dua string dapat diambil dari mating pool dan beberapa porsi dari string-string ini akan saling bertukaran. Implementasi penyilangan ini secara umum akan menggunakan satu titik untuk proses penyilangan dimana terjadi penyilangan secara acak yang merupakan pemilihan secara acak sepanjang string yang ada dan semua bit-bit akan menyebrang dan saling bertukaran Bagchi, 1999. Penyilangan merupakan operator primer dalam algoritma genetika. Tingkat penyilangan atau peluang penyilangan Pc adalah rasio antara jumlah kromosom yang diharapkan mengalami penyilangan dalam setiap generasi dengan jumlah kromosom total dalam populasi. Tingkat penyilangan yang tinggi menyebabkan semakin besarnya kemungkinan algoritma genetika mengeksplorasi ruang pencarian sekaligus mempercepat ditemukannya solusi optimum. Akan tetapi jika tingkat penyilangan terlalu tinggi juga kurang efisien. Penentuan nilai Pc yang tepat sangat tergantung pada permasalahan yang dihadapi Gunawan, 2003. Nilai Pc biasanya cukup tinggi berkisar antara 0,6 – 1. Proses penyilangan akan terjadi pada sepasang kromosom jika suatu bilangan yang dibangkitkan secara acak r, 0 r 1, nilainya kurang dari atau sama dengan Pc. Bilangan acak tersebut dibangkitkan setiap kali akan menyilangkan sepasang kromosom. Tingkat penyilangan yang tinggi menyebabkan semakin besar kemungkinan algoritma genetika mengeksplorasi ruang pencarian sekaligus mempercepat ditemukannya solusi optimum. Peluang penyilangan yang tepat dan efektif hanya dapat diketahui melalui pengujian atau percobaan khusus terhadap masalah yang bersangkutan Syarif dan Mitsuo, 2003. Operator penyilangan yang diperkenalkan oleh Holland 1975 adalah one-point crossover penyilangan satu titik, yang biasa digunakan untuk kromosom dengan representasi biner. Beberapa operator penyilangan telah diperkenalkan untuk digunakan pada permutation representation, seperti partial-mapped crossover PMX, order crossover OX, cycle crossover CX, position-based crossover, order-based crossover, dan heuristic crossover Gen dan Cheng, 1997. Goldberg dan Lingle 1985 telah memperkenalkan teknik PMX sebagai salah satu operator penyilangan. Teknik tersebut merupakan kelanjutan perbaikan dari penyilangan dua titik two-point crossover pada permutation representation. PMX digunakan untuk memperbaiki prosedur adanya kromosom illegal dari penyilangan dua titik. Prosedur PMX adalah sebagai berikut : Langkah 1 : Pilih dua buah posisi string secara acak pada dua kromosom induk yang akan disilangkan. String-string yang berada di antara dua buah posisi tersebut dinamakan mapping section. Langkah 2 : Pertukarkan dua buah mapping section antara dua kromosom induk sehingga dihasilkan kromosom anak offspring. Langkah 3 : Tentukan mapping relationship hubungan pemetaan di antara dua buah mapping section. Langkah 4 : Legalkan offspring kromosom anak hasil mapping relationship. Contoh ilustrasi pengaplikasian prosedur PMX terdapat pada Gambar 5 berikut ini : Langkah 1 : Pilih mapping section secara acak pada dua buah kromosom induk. Langkah 2 : Pertukarkan mapping section antara dua kromosom induk sehingga menghasilkan dua kromosom anak. Langkah 3 : Tentukan mapping relationship antara dua buah mapping section. Langkah 4 : Legalkan offspring kromosom anak hasil mapping relationship. Gambar 5. Ilustrasi prosedur PMX Gen dan Cheng, 1997 4 9 2 5 3 1 6 Parent 1 7 8 9 1 2 3 4 5 6 Parent 2 7 8 3 5 4 6 9 2 1 Offspring 2 7 8 3 5 4 3 4 5 6 Offspring 1 7 8 9 1 2 6 9 2 1 3 4 5 6 6 9 2 1 Offspring 2 7 8 1 2 9 3 4 5 6 Offspring 1 7 8 4 3 5 6 9 2 1

c. Mutasi