Reduksi Data Kategorisasi Sintesisasi Menyusun Hipotesis Kerja

Analisis data menurut Patton 1980, adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya kedalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar. Ia membedakannya dengan penafsiran, yaitu memberikan arti yang signifikan terhadap hasil analisis, menjelaskan pola uraian, dan mencari hubungan diantara dimensi-dimensi uraian. Bogdan dan Taylor 1975 mendefinisikan analisis data sebagai proses yang merinci usaha secara formal untuk menemukan tema dan merumuskan hipotesis kerja ide seperti yang disarankan oleh data dan sebagai usaha untuk memberikan bantuan pada tema dan hipotesis kerja itu Moleong, 2011:280. Penulisan penelitian kualitatif ini penulis menggunakan model analisis yang dikemukakan oleh Gleser dan Strauss yaitu Metode Perbandingan Tetap dan proses analisis datanya mencakup: reduksi data, kategorisasi data, sintesisasi, dan diakhiri dengan menyusun hipotesis kerja.

3.6.1 Reduksi Data

1 Identifikasi satuan unit. Pada mulanya diidentifikasikan adanya satuan yaitu bagian terkecil yang ditemukan dalam data yang memiliki makna bila dikaitkan dengan fokus dan masalah penelitian. 2 Sesudah satuan diperoleh, langkah berikutnya adalah membuat koding. Membuat koding berarti memberikan kode pada setiap “satuan”, agar supaya tetap dapat ditelusuri datasatuannya, berasal dari sumber mana.

3.6.2 Kategorisasi

1 Menyusun kategori. Kategorisasi adalah upaya memilah-milah setiap satuan kedalam bagian-bagian yang memiliki kesamaan. 2 Setiap kategori diberi nama yang disebut label.

3.6.3 Sintesisasi

1 Mensintesiskan berarti mencari kaitan antar satu kategori dengan ketegori lainnya. 2 Kaitan satu kategori dengan lainnya diberi namalabel lagi.

3.6.4 Menyusun Hipotesis Kerja

Hal ini dilakukan dengan jalan merumuskan suatu pernyataan yang proporsional. Hipotesis kerja ini sudah merupakan teori substantifteori yang berasal dan masih terkait dengan data Moleong, 2010:288-289. 91

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Setelah peneliti melakukan penelitian di tiga lokasi yang berbeda maka peneliti dapat menyimpulkan bagaimana kondisi ketiga industri arung jeram berdasarkan analisa manajemen baik klasifikasi industri, manajemen pelayanan dan peningkatan daya tarik wisatawan. 1 Kemitraan yang terjalin dalam semua perusahaan arung jeram sudah berjalan dengan baik. Dibuktikan dengan adanya follow up kepada semua mitra yang berdampak pada peningkatan pengunjung setiap tahunnya. 2 The Pikas Resort dengan publikasi atau pemasaran yang kreatif mampu mendatangkan pengunjung lebih banyak setiap tahunnya dibandingkan dengan Serayu Adventure Indonesia dan juga Arung Jeram Serayu. Hal ini membuktikan bahwa dengan pemasaran yang kreatif dan follow up kepada mitra kerja mampu meningkatkan daya tarik wisatawan. 3 Perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan manajemen industri olahraga arung jeram di kabupaten Banjarnegara sudah berjalan dengan baik dan sesuai prosedur. Dibuktikan oleh adanya standar minimum dalam semua industri tersebut. 4 Pengunjung diprediksi akan meningkat setiap tahunnya mengingat adanya event yang bekerja sama dengan pemerintah kabupaten Banjarnegara baik yang sifatnya berskala daerah, nasional bahkan internasional seperti dengan adanya Dieng Culture Festival, Kongres Serayu, Festifal Serayu, hingga International Rafting Championship.