menggambarkan informasi yang lebih spesifik tentang industri arung jeram di Kabupaten Banjarnegara.
3.4.2.2 Wawancara
Wawancara interview merupakan salah satu bentuk teknik pengumpulan data yang banyak digunakan dalam penelitian deskriptif kualitatif
dan deskriptif kuantitatif. Wawancara dilakukan secara lisan dalam pertemuan tatap muka secara individu maupun kelompok Syaodih,2011:216.
Sebelum melakukan wawancara beberapa peneliti menyiapkan instrument wawancara yang disebut pedoman wawancara interview guide.
Pedoman ini berisi sejumlah pertanyaan atau pernyataan yang meminta untuk dijawab atau direspon oleh responden. Isi pertanyaan atau pernyataan bisa
mencakup fakta, data, pengetahuan, konsep, pendapat, presepsi atau evaluasi responden berkenaan dengan fokus masalah atau variabel-variabel yang dikaji
dalam penelitian. Bentuk pertanyaan atau pernyataan dalam pedoman wawancara bisa
berstruktur, suatu pertanyaan dan pernyataan umum diikuti pertanyaan atau pernyataan yang lebih khusus atau lebih terurai, sehingga jawaban atau
penjelasan dari responden menjadi lebih dibatasi dan diarahkan. Bentuk pertanyaan atau pernyataan juga bisa sangat terbuka, sehingga responden
mempunyai keleluasaan untuk memberikan jawaban atau penjelasan. Dalam pelaksanaan wawancara, pertanyaan-pertanyaan tersebut akan dikembangkan
lebih lanjut sesuai dengan kondisinya. Pengembangan pertanyaan pokok menjadi pertanyaan lanjutan ataulebih terurai disebut “probing” atau perluasan
dan pendalaman. Hal penting lain yang harus diperhatikan dari pewawancara adalah perekam atau pencatat data.
3.4.2.3 Dokumentasi
Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berupa tulisan, gambar, atau karya monumental dari seseorang.
Dokumen-dokumen yang berkaitan dengan objek penelitian bertujuan untuk memperkuat dan melengkapi data yang telah diperoleh. Metode dokumentasi
digunakan guna memperoleh data yang akurat tentang peroses industri arung jeram di Kabupaten Banjarnegara.
3.5 Pemeriksaan Keabsahan
Keabsahan data merupakan hal yang penting dalam penelitan kualitatif, karena merupakan jaminan kepercayaan dalam pemecahan permasalahan yang
diteliti. Agar data yang diperoleh terjamin kepercayaannya, maka peneliti
menggunakan empat kriteria terkait dengan keabsahan data yaitu sebagai berikut:
3.5.1 Derajat Kepercayaan Credibility
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan tiga teknik pengecekan kredibilitas data, yaitu:
1 Ketekunan Pengamatan Ketekunan pengamatan bermaksud menemukan ciri-ciri dan unsur-
unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu yang sedang dicari dan kemudian memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci. Dengan
kata lain, jika perpanjangan keikutsertaan menyediakan lingkup, maka ketekunan pengamatan menyediakan kedalaman Moleong, 2010:329.