Big sports events, yaitu peristiwa-peristiwa olahraga besar seperti Olympiade Games, kejuaraan ski dunia, kejuaraan tinju dunia, dan lain-lain yang
menarik perhatian bagi penonton atau penggemarnya. Sporting tourism of the practitioners, yaitu pariwisata olahraga bagi
mereka yang ingin berlatih dan mempraktekkan sendiri seperti pendakian gunung, olahraga naik kuda, berburu, memancing dan lain-lain.
2.1.8.2.6. Pariwisata Untuk Konvensi Convention Tourism
Banyak negara yang tertarik dan menganggap jenis pariwisata ini dengan banyaknya hotel atau bangunan-bangunan yang khusus dilengkapi untuk
menunjang convention tourism Online at http:perencanaankota.blogspot.com 201404tinjauan-teori-tentang-pariwisata.html?=1 diunduh 05012015.
2.1.9 Kepuasan Pengunjung
Kata kepuasan atau “satisfaction” berasal dari bahasa latin “satis” yang berarti cukup baik dan memadai, dan “facto” yang berarti melakukan atau
membuat, jika disederhanakan berarti “upaya pemenuhan sesuatu. Menurut Khaerul Umam kepuasan yaitu tingkat perasaan seseorang setelah
membandingkan kinerja produk atau jasa yang ia rasakan 2012:196, oleh karena itu pelangan tidak akan puas apabila pelanggan mempunyai persepsi
bahwa harapannya belum terpenuhi atau dirasakan. Pelanggan akan merasa puas jika persepsinya sama atau lebih dari yang diharapkan. Bagi perusahaan
yang berpusat pada pelanggan, kepuasan merupakan tujuan dan sasaran pemasaran. Sumarwan dalam Kuston dalam Khaerul Umam 2012:19
berpendapat bahwa, Kepuasan akan mendorong konsumen membeli dan mengkonsumsi ulang produk tersebut. Sebaliknya perasaan yang tidak puas
akan menyebabkan konsumen kecewa dan menghentikan pembelian kembali dan konsumsi produk tersebut.
Perusahaan harus mengetahui mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan konsumennya agar dapat memuaskan pelanggan. Menjadi penting
bagi pengelola untuk memuaskan pelanggan karena pada dasarnya konsumen berasal dari dua kelompok pelanggan yaitu pelanggan baru dan pelanggan lama.
Bagi pengelola lebih mahal untuk menarik pelanggan baru daripada mempertahankan pelanggan lama. Tingkat kepuasan pelanggan pengunjung
sangat bergantung pada mutu suatu produk barang dan jasa. Pengukuran tingkat kepuasan erat hubungannya dengan mutu produk barang dan jasa.
Menurut Supranto 2006:3 pengukuran aspek mutu bermanfaat bagi pemimpin bisnis yaitu :
1 Mengethui dengan baik bagaimana jalannya atau bekerjanya proses bisnis. 2 Mengetahui dimana harus melakukan perubahan dalam upaya melakukan
perbaikan secara terus-menerus untuk memuaskan pelanggan, terutama untuk hal-hal yang dianggap penting oleh para pelanggan.
3 Menentukan apakah perubahan yang dilakukan mengarah ke perbaikan. Lima dimensi mutu pelayanan adalah: dapat diraba tangibles,
keandalan reliability, ketanggapan responsiveness, jaminan assurance, dan empati empathy. Metode Pengukuran Kepuasan Pelanggan Kotler, dalam
Supranto 2006:3 mengidentifikasikan empat metode untuk mengukur kepuasan pelanggan yaitu sebagai berikut:
1 Sistem Keluhan dan Saran Perusahaan memberikan kesempatan kepada pelanggan untuk
menyampaikan saran, pendapat, dan keluhan melalui berbagai media yang
efektif. Metode ini bersifat pasif karena tidak menggambarkan secara lengkap mengenai kepuasan pelanggan, dikarenakan tidak semua pelanggan yang tidak
puas akan menyampaikan keluhannya. Upaya mendapatkan saran yang bagus dari pelanggan juga sulit diwujudkan oleh metode ini.
2 Ghost Shoping Salah satu cara memperoleh gambaran kepuasan pelanggan adalah
dengan merekrut pekerja untuk berperan sebagai pelanggan kemudian melaporkan temuan- temuannya mengenai kekuatan dan kelemahan produk
perusahaan dan pesaing berdasarkan pengalaman mereka. 3 Lost Costumer Analysis
Perusahaan seharusnya menghubungi pelanggan yang telah berpindah ke pesaing agar dapat memahami mengapa hal itu terjadi sebagai feed back
dalam kebijakan perbaikan atau penyempurnaan selanjutnya. Pemantauan ini sangatlah penting karena peningkatan costumer lost rate menunjukan kegagalan
perusahaan dalam memuaskan pelanggannya. 4 Survei Kepuasan Pelanggan
Umumnya banyak penelitian mengenai kepuasan dilakukan dengan penelitian survei baik survei melalui pos, telepon, angket, maupun wawancara
pribadi. Melalui survei pers akan memperoleh tanggapan dan umpan balik secara langsung dari pelanggan dan juga memberikan tanda positif bahwa pers
menaruh perhatian terhadap para pelanggannya.
2.1 Kerangka Konseptual
Penelitian ini didasari dengan observasi awal yang telah peneliti lakukan diawal sebelum mengajukan sebuah tema tentang industri olahraga arung jeram
di Kabupaten Banjarnegara Tahun 2014, dalam observasi awal peneliti