155 produksi 18 ton hari. Untuk menampung produksi 19.000 tontahun atau 52 ton
per hari maka dibutuhkan bangunan TPI seluas : 5218 x 900 = 2.600 m
2
. Jadi kebutuhan air untuk TPI yang akan dikembangkan adalah : 1,5 x 2.600 m
2
= 3.900 literm
2
per hari, atau 1.424 klm
2
per tahun. 5 Kebutuhan penghuni
Menurut Ditjen. Perikanan dan PT Perentjana Djaja 1999, kebutuhan air untuk penghuni adalah 10 dari kebutuhan total = 7.843 kltahun.
Tabel 40 Hasil perhitungan kebutuhan air bersih Satuan : kltahun
No Variabel Volume
1 Kebutuhan ABK
5 GT 6.840
5-30 GT
6.397 30-100
GT 4.320
100-150 GT
2.448 2
Kebutuhan baku es 38.000
3 Kebutuhan ikan
19.000 4 Kebutuhan
TPI 1.424
5 Kebutuhan penghuni
7.843 Jumlah
86.272
8 Luas lahan ha
Luas lahan yang diperlukan menurut Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan No. KEP.10Men2004 tanggal 24 Februari 2004 tentang pelabuhan
perikanan diperlukan seluas minimal 15 ha belum termasuk kolam pelabuhan. Sehingga paling tidak maksimum luas lahan yang diperlukan untuk PPN
Palabuhanratu adalah 30 ha sesuai dengan batas minimum lahan PPS.
5.4.4 Pengembangan wilayah distribusi hinterland
Pengembangan wilayah distribusi berkaitan dengan daerah konsumen atau hilir dari pelabuhan perikanan yakni sampai sejauh mana konsumen menyerap
ikan yang didaratkan di pelabuhan perikanan sehingga perlu suatu pola pengembangan mengenai jumlah dan daerah konsumen.
Jumlah penduduk disuatu tempat atau negeri merupakan konsumen potensial. Berdasarkan jumlah produksi ikan yang ada saat ini dan target produksi
156 serta rata-rata tingkat konsumsi penduduk, maka akan diperoleh jumlah konsumen
untuk produksi ikan PPN Palabuhanratu. Menurut Barani 2006, bahwa tingkat konsumsikapita penduduk secara nasional pada tahun 2005 sebesar 22,76 kg
kapita tahun angka perkiraan. Apabila dari target jumlah produksi PPN Palabuhanratu sebesar 19.000.000 kgtahun untuk dipasarkan didalam negeri
sebanyak 65 atau 12.350.000 kg dan sisanya 35 atau 6.650.000 kg untuk diekspor, maka diperkirakan jumlah konsumen dalam negeri yang akan
mengkonsumsi ikan dari PPN Palabuhanratu sebanyak 12.350.000 kg dibagi 22,76 kg menjadi 542.619 orang. Dari produksi ikan yang akan dikonsumsi oleh
penduduk dalam negeri sebesar 12.350.000 kg, maka didistribusikan untuk hinterland primer dalam negeri sebesar 32 atau sebesar 6.162.650 kg dan untuk
hinterland sekunder dalam negeri sebesar 33 atau sebesar 6.187.350 kg. Rincian jumlah konsumen seperti pada Tabel 41.
Daerah konsumen untuk ikan yang berasal dari Palabuhanratu apabila diasumsikan sama dengan kondisi tahun 2005, maka dari produksi ikan
19.000.000 kg diperoleh penyebaran untuk distribusi hinterland primer dalam negeri sebesar 6.162.650 kg dan hinterland primer untuk ekspor sebesar
6.650.000 kg, hinterland sekunder sebesar 6.187.350 kg. Adapun pengembangan penyebaran produksi untuk hinterland primer sebesar 12.812.650 kg yakni daerah
Sukabumi sebesar 653.241 kg, Bandung sebesar 129.416 kg, Jakarta sebesar 5.379.993 kg dan untuk ekspor sebesar 6.650.000 kg. Hinterland sekunder untuk
ikan pindang sebesar 3.403.043 kg tersebar ke Sukabumi sebesar 1.327.387 kg, Bogor sebesar 1.054.943 kg, Cianjur sebesar 816.730 kg, Bandung sebesar
204.183 kg. Hinterland sekunder untuk ikan asin sebesar 2.784.307 kg tersebar ke Sukabumi sebesar 696.077 kg, Bogor sebesar 640.391 kg, Cianjur sebesar
696.077 kg, Bandung sebesar 584.704 kg dan Garut sebesar 167.058 kg. Berdasarkan kondisi tersebut terlihat bahwa untuk hinterland primer penyebaran
yang dominan adalah Jakarta 42 dan untuk ikan ekspor 35, sedangkan pada hinterland sekunder penyebarannya merata.
157 Tabel 41 Pola hinterland hubungannya dengan PPN Palabuhanratu posisi tahun
2005 dan pengembangan PPN Palabuhanratu Variabel
Posisi tahun 2005 Pengembangan PPN
Jumlah produksi kg 6.601.000
19.000.000 Distribusi di hinterland primer
dalam negeri kg 3.193.59648
6.162.65032 Distribusi di hinterland primer luar
negeriekspor kg 203.847 3
6.650.00035 Distribusi di hinterland
sekunder kg 3.203.08749
6.187.35033 Jumlah konsumen dalam
negeri orang 281.049
542.619 Daerah sebaran produksi
a. Hinterland primer kg -Sukabumi 10 kg
-Bandung 2kg -Jakarta 82
-Ekspor 6kg b.Hinterland sekunder kg
Ikan pindang 55 kg - Sukabumi 39kg
- Bogor 31 kg - Cianjur 24 kg
- Bandung 6 kg Ikan asin 45 kg
- Sukabumi 25 kg - Bogor 23 kg
- Cianjur 25 kg - Bandung 21 kg
- Garut 6 kg 3.397.443 51
339.744 10 67.949 2
2.785.903 82 203.847 6
3.203.55749 1.747.187
681.403 541.628
419.325 104.831
1.459.685 364.921
335.728 364.921
306.534
87.581 12.812.650 77
653.2415 129.4161
5.379.99342 6.650.000 52
6.187.350 33 3.403.043
1.327.187 1.054.943
816.730 204.183
2.784.307 696.077
640.391 696.077
584.704 167.058
5.5 Prioritas Pengembangan PPN Palabuhanratu