106 Tabel 22 Kebutuhan logistik es di PPN Palabuhanratu periode tahun 1993-2005
Satuan : balok Tahun
Kebutuhan es 1993 152.698
1994 136.807
1995 112.335 1996 122.246
1997 132.740 1998 143.560
1999 90.300 2000 74.632
2001 11.490 2002 277.704
2003 219.595 2004 285.470
2005 112.450
Sumber : Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu, 2006.
5.2.3 Manajemen pelabuhan perikanan
Pengelolaan pelabuhan perikanan tergantung antara lain kepada aspek legalitas, organisasi, tata hubungan kerja, kondisi sumberdaya manusia, standard
operational procedure SOP dan pelayanan.
1 Legalitas pelabuhan perikanan
Sejak tahun 1974, yakni permulaan adanya pelabuhan perikanan di Indonesia sampai dengan tahun 2004, peraturan yang mengatur mengenai
pelabuhan perikanan belum ada, walaupun UU No.9 tahun 1985 tentang Perikanan menyebutkan antara lain bahwa pelabuhan perikanan dibina oleh
pemerintah, namun sampai tahun 2004 peraturan pemerintah tentang pelabuhan perikanan belum diterbitkan sehingga pembangunan dan operasional pelabuhan
sangat tergantung kepada aturan yang dikeluarkan oleh menteri perhubungan. Sejak tahun 2004 telah ada pengaturan tentang pelabuhan perikanan yakni pada
UU No.31 tahun 2004 tentang Perikanan serta telah dikeluarkannya peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No.PER.16MEN2006 tanggal 23 Juni 2006.
Selain itu terdapat pula peraturan lain yakni :
107 1
Peraturan Pemerintah No.19 Tahun 2006 tentang perubahan atas Peraturan Pemerintah No.62 tahun 2002 tentang Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara
Bukan Pajak PNBP. 2
Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan No.46MEN2002 tentang Organisasi dan Tata Kerja Pelabuhan Perikanan.
3 Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No.Per.17MEN2006 tentang
Usaha Perikanan Tangkap.
2 Organisasi pelabuhan perikanan
Didalam Surat Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan RI No. KEP.26.IMEN2001 tanggal 1 Mei 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Pelabuhan Perikanan, telah ditetapkan bahwa susunan organisasi PPN Palabuhanratu adalah sebagai berikut :
1 Kepala pelabuhan perikanan, yang mempunyai wewenang melaksanakan tugas pokok dan fungsi pelabuhan perikanan dan bertanggung jawab terhadap
pembangunan dan operasional pelabuhan. 2 Sub Bagian Tata Usaha, yang mempunyai wewenang melakukan administrasi
keuangan, kepegawaian, persuratan, kearsipan, perlengkapan dan rumah tangga, pelaporan dan pengembangan serta pengelolaan informasi dan
publikasi perikanan. 3 Seksi Tata Pengusahaan, yang bertugas untuk melakukan pembangunan,
pemeliharaan, pengembangan dan pendayagunaan sarana dan prasarana, pelayanan jasa, fasilitasi usaha dan wisata bahari, pemberdayaan masyarakat
perikanan, koordinasi peningkatan produksi hasil perikanan, pengendalian lingkungan, koordinasi urusan keamanan dan ketertiban serta pelaksanaan
kebersihan kawasan pelabuhan perikanan. 4 Seksi Tata Pelayanan, yang bertugas melakukan pelayanan teknis kapal
perikanan dan kesyahbandaran perikanan, memfasilitasi pemasaran dan distribusi hasil perikanan, pengumpulan, pengolahan dan penyajian data dan
statistik perikanan serta pengembangan dan pengelolaan sistem informasi perikanan.
5 Kelompok jabatan fungsional, yang terdiri dari jabatan fungsional pengawas penangkapan yang mempunyai tugas melakukan kegiatan pengawasan
108 penangkapan ikan serta jabatan fungsional kehumasan yang mempunyai tugas
untuk menyampaikan informasi berkaitan dengan fungsi-fungsi kepelabuhanan.
Struktur organisasi PPN Palabuhanratu dapat dilihat pada Lampiran 4.
3 Tata hubungan kerja
Di wilayah PPN Palabuhanratu terdapat beberapa lembaga yang terkait dengan
pengelolaan wilayah pelabuhan yang masing-masing mempunyai kewenangan yang berbeda. PPN Palabuhanratu berkewajiban mengkoordinasikan
segenap kegiatan yang dilakukan oleh instansi terkait agar lebih bersinergi untuk mencapai tujuan. Instansi tersebut antara lain adalah :
1 UPT Pelabuhan Perikanan
UPT pelabuhan perikanan mempunyai wewenang a
Menyelenggarakan pembangunan, pengembangan, pemeliharaan dan pengelolaan sarana pokok dan penunjang yang menjadi aset pemerintah.
b Menyelenggarakan pelayanan teknis terhadap kapal perikanan.
c Menyelenggarakan keamanan, ketertiban dan kebersihan di pelabuhan
perikanan. d
Menyelenggarakan fungsi kesyahbandaran. e
Mengkoordinasikan kegiatan instansi terkait di pelabuhan. 2
Dinas Perikanan Dinas perikanan mempunyai wewenang dan tanggung jawab melaksanakan
pembinaan teknis perikanan sesuai dengan kewenangan pemerintah daerah dibidang perikanan
3 Kesehatan Pelabuhan
Kesehatan pelabuhan mempunyai wewenang dan tanggung jawab melakukan penanganan dan pengawasan kesehatan di pelabuhan.
4 POLISI AIR
Polisi air mempunyai wewenang dan tanggung jawab melaksanakan penangkapan, penyidikan dan penanggulangan kasus-kasus kejahatan
umumkriminal.
109 5 TNI Angkatan Laut
TNI AL mempunyai wewenang menjaga pertahanan dan keamanan laut termasuk melakukan upaya hukum terhadap pelanggaran perikanan di laut.
4 Sumberdaya manusia
Jumlah pegawai PPN Palabuhanratu saat ini sebanyak 69 orang yang terdiri dari 57 orang PNS dan 12 orang pegawai honorer. Secara terperinci komposisi
pegawai PPN Palabuhanratu disajikan pada Tabel 23. Tabel 23 Komposisi pegawai PPN Palabuhanratu berdasarkan pendidikan
Satuan : orang PENDIDIKAN
Unit kerja
S2 S1 D4 D3 SLTA SLTP SD TSD
Jumlah Kepala pelabuhan
1 -
- -
- -
- -
1 Subbag. Tata Usaha
1 1
- -
7 1
1 -
11 Seksi Tata Pelayanan
- 4
1 2
12 -
- -
19 Seksi Tata Pengusahaan
1 1
2 -
19 -
3 -
26 Honorer -
- 1
- 2
1 1
7 12
Jumlah 3 6
4 2
40 2
5 7
69
Sumber : Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu, 2005 Keterangan : TSD = Tidak Tamat SD
5 Standard operational procedure SOP
Beberapa SOP yang telah dipersiapkan oleh PPN Palabuhanratu antara lain adalah: operasional pelelangan ikan, operasional bengkel, operasional alat berat,
operasional tambat labuh, operasional K3 kebersihan, keindahan dan ketertiban, operasional sewa tanah, gedung bangunan, operasional instalasi air bersih,
instalasi BBM, aliran dari barang flow of goods, aliran orang flow of person dan tata tertib lainnya seperti keluar masuk kapal.
5.3 Arah Pengembangan PPN Palabuhanratu