110 Keterangan:
C
lm
: jumlah ikan yang tertangkap selama peride sampling PE
l
: peluang bagi ikan untuk menemukan alat tangkap PR
lm
: peluang bagi ikan untuk tertangkap setelah dia menemukan alat tangkap tersebut
N
l
: populasi ikan dalam suatu wilayah perairan danau Tokai 1998
Rueda 2007 yang juga mengemukakan model sebagai berikut:
A = P . r
A : proses ”
” P : peluang seekor ikan akan menemukan jaring
r :
Retention probability: Tokai 1998 Rueda 2007:
exp +
= ------------------- 1 + exp
+ a dan b : parameter
Model yang digunakan untuk
adalah model yang dikemukakan oleh De Leo dan Gatto 1995, dengan bentuk kurva selektivitas
berupa fungsi logistik.
ϕS = {1 + e
[−ηS−S 50
]
}
−1
S adalah ukuran panjang ikan, S
50
adalah ukuran panjang ikan yang 50 tertahan
pada dinging jaring, η adalah parameter bentuk yang menggambarkan kemiringan
kurva pada saat S = S
50
. ϕ
simetris pada
50
dan nilai η menunjukkan selang ukuran hasil tangkapan.
111 Model retain selectivity dengan fungsi logistik juga dikemukakan oleh
MacLennan 1995 dengan rumus sebagai berikut: SL = 11+ exp[ln9L
50
– LSR] L : panjang ikan
L50 : 50
+ , +-
, .- 0+
- 1, 2
SR :
3 + +
4, .- 5 6-1+
Bentuk kurva yang dibentuk oleh rumus matematika tersebut ditentukan oleh dua variabel yaitu L
50
dan SR. Nilai 9 tersebut ditetapkan agar ketika L = L
50
– SR2, L= L
50
dan L = L
50
+ SR2, besarnya SL0 = 0,25, 0,5 dan 0,75. Besarnya L50 dan SR ditentukan oleh jenis ikan yang ditangkap dan jenis alat yang digunakan
MacLennan 1995 Model
+-,+ 7
+ 0 +
4, . 8
. ,
9
yang digunakan untuk
: 9 ; +
- +,
adalah model yang sama dengan
+, 6 .-
7 +0
+ 4, .
8 .,
9
karena pada pintu masuk
: 9; +
-+,
tersebut dibuat kisi dengan ukuran mata terbesar adalah 40 cm. Namun ada sedikit perbedaan
yaitu bentuk kurvanya yang berlawanan arah dengan model kurva logistik De Leo dan Gatto 1995 serta Maclennan 1995.
5.3 Hasil dan Pembahasan
Sungguhpun selektivitas suatu alat penangkap ikan tidak hanya dipengaruhi oleh ukuran ikan dan ukuran alat, melainkan juga bahan pembentuk
alat, kondisi operasi, spesies ikan, tingkat kejenuhan alat Kitahara 1971, tetapi agar perhitungan model selektivitas dapat dilakukan maka pengaruh faktor-faktor
tersebut sebaiknya diasumsikan dapat diabaikan, atau dihitung masing-masing pada suatu percobaan yang terpisah. Pada
: 9
; +
-+,
selain selektivitas berdasarkan ukuran ikan dan ukuran alat ada dua faktor yang juga dapat dihitung tersendiri
112 karena sangat berkaitan dengan tingkah laku masing-masing spesies ikan yaitu
= ?= A B
C D
A EF EAG
dan tingkat kejenuhan alat. Pada
H G I
= A
walaupun pengaruh tingkat kejenuhan alat tersebut tentu ada tetapi dengan konstruksinya yang bersusun membuat faktor tersebut dapat
diabaikan karena ikan yang semula masuk pada ruangan terdepan alat diharapkan akan masuk pada ruangan berikutnya sehingga keberadaannya di dalam
HGI = A
tidak berpengaruh pada ikan yang masuk kemudian. Faktor bahan pembentuk alat dan faktor kondisi saat operasi sangat sulit untuk dihitung sehingga yang tersisa
adalah tiga aspek. Menurut Portt
A J
D
. 2006 tiga aspek pada selektivitas
HG I
= A
, adalah: 1 Pada alat penangkap ikan yang bersifat pasif termasuk
HG I
= A
, efisiensi atau selektivitasnya secara langsung berkaitan dengan peluang bagi ikan
untuk menemukan alat tersebut
= ?=
A B
C D
AE F
EA G
, 2 Selanjutnya bagi ikan yang telah menemukan alat tersebut kemungkinan
akan pergi meninggalkan alat atau langsung masuk ke dalam alat peluang untuk masuk atau
= A B
C D
A E F
E A G
, 3 Kemudian setelah ikan yang masuk kemungkinan ada ikan yang ada yang
dapat meloloskan diri melalui mata jaring dan ada yang tertahan di dalam alat tersebut peluang untuk terperangkaptertahan atau
B A
J E
= C D
AE F E A
G
. Ketiga peluang selektivitas tersebut dapat ditulis dalam persamaan sebagai
berikut:
P
capture
= P
encounter
x P
enter
x P
retain
5.3.1 Encounter selectivity
Menurut Rudstam
A J
D
. 1984
= ? =A B
C D
AE F
EA G
terjadi pada alat penangkap ikan yang bersifat pasif.
K =? = A
B C
D AE
F EAG
adalah selektivitas yang terjadi akibat berkurangnya peluang bagi ikan yang relatif lebih kecil untuk
menemukan suatu alat yang bersifat pasif. Semakin besar nilainya akan semakin besar peluang tertangkapnya ikan. Model
= ? = A B
C D
A E
F E
A G
yang dikemukakannya adalah sebagai berikut: