Penelitian 3: Pemanfaatan limbah amoniak menjadi mikroba pada pemeliharaan ikan lele intensif

3.3. Penelitian 3: Pemanfaatan limbah amoniak menjadi mikroba pada pemeliharaan ikan lele intensif

Penelitian 3 dilaksanakan untuk menganalisis perubahan amonium NH 4 + menjadi biomassa mikroba bakteri dan fitoplankton pada budidaya ikan lele intensif. Dari penelitian ini akan diketahui dinamika kadar amoniak di dalam air kolam ikan lele dan hubungannya dengan dinamika mikroba. Wa da h Pen elitia n Penelitian dilakukan pada wadah berupa bak beton seluas 25 m 2 5 x 5 meter yang disekat menjadi dua bagian yakni bagian pertama seluas 10 m 2 untuk pemeliharaan ikan lele, dan bagian kedua seluas 15 m 2 dimaksudkan sebagai ruang pemacuan pertumbuhan populasi mikroba. Penelitian dilakukan dalam tiga ulangan. Kedalaman air di dalam bak dipertahankan setinggi 80 cm. Penambahan air dilakukan jika penurunan air akibat penguapan sudah mencapai 5 cm. Untuk menjamin agar air mengalami sirkulasi, pompa celup dengan debit sekitar 0,3 Ldetik dipasang pada bagian pertama ikan lele dan mengalirkan air dari bagian pertama ke bagian kedua. Sementara air dari bagian kedua mengalir kembali ke bagian pertama secara gravitasi. Instalasi aerasi dipasang di bagian kedua sebanyak 8 titik untuk menjamin kadar oksigen terlarut selalu lebih dari 2 mgL Schneider et a l ¥ , 2006. Inokulasi bakteri ¦§¨ illu s sp. diberikan sekali di bagian kedua pada awal penelitian. Penyiapan inokulan bakteri dan perhitungan jumlah inokulan bakteri disajikan pada Lampiran 4. Molases diberikan setiap hari di bagian kedua dengan dosis 91,31 pakan yang diberikan pada hari tersebut. Perhitungan jumlah molases yang diberikan dicantumkan pada Lampiran 5. ©ª m eli «¬­ ¬¬® ¯ k ¬® Benih ikan lele dengan bobot rata-rata sekitar 42,5 gekor dipelihara di bagian pertama. Kepadatan yang diterapkan adalah 100 ekorm 2 . Pakan yang diberikan berupa pakan buatan pelet terapung komersial dengan kadar protein kasar 29,77 . Tingkat pemberian pakan yang diterapkan adalah 3 bobot biomassa ikan per hari. Pemberian pakan dilakukan setidaknya 3 kali per hari. Pemeliharaan ikan dilaksanakan selama 6 minggu. © ¬­ ¬° eter ©ª ®±¬°¬ ²¬® Parameter yang diamati adalah kadar amoniak dalam bentuk to t ¬ l ¬° m o n i ¬ n itro g en , TAN, biomassa bakteri dalam bentuk vo l ¬ ² ile su sp en d ed so lid s , VSS dan biomassa fitoplankton dalam bentuk klorofil-a. Pengamatan dilakukan setiap minggu, dengan mengacu metode APHA 2005. Prosedur pengukuran TAN, VSS dan klorofil-a masing-masing dicantumkan pada Lampiran 6, 7 dan 8. Hasil pengamatan parameter dianalis secara diskriptif.

3.4. Penelitian 4: Pengaruh penambahan organisme dengan jenjang rantai makanan