Penelitian 2: Ekskresi amoniak pada pemeliharaan ikan lele

Koefisien kecernaan pakan uji KKP menggambarkan proporsi pakan yang dicerna oleh ikan yang berarti juga jumlah feses yang dihasilkan oleh ikan. KKP dihitung dengan rumus sebagai berikut: P F - P 100 KKP        di mana : KKP = Koefisien kecernaan Pakan P š Jumlah pakan yang diberikan g F = Jumlah feses yang terkumpul g Koefisien Kecernaan Protein KKProt dalam pakan uji dihitung dengan rumus Takeuchi 1988 sebagai berikut: C - 1 100 KKProt F              P F P N N › di mana : KKProt = Koefisien Kecernaan Protein œ P š Kadar kromium dalam pakan œ F = Kadar kromium dalam feses N P = Kadar protein dalam pakan N F = Kadar protein dalam feses

3.2. Penelitian 2: Ekskresi amoniak pada pemeliharaan ikan lele

Penelitian 2 dilakukan untuk mennganalisis jumlah amoniak yang dihasilkan oleh ikan lele. Informasi ini sangat bermanfaat untuk mengetahui potensi limbah yang dapat dikonversi menjadi biomassa bakteri dan alga sebagai sumber pakan organisme filter feeder . Pro sedu r Pen elitia n Penelitian tentang ekskresi amoniak dilakukan di wadah berupa toples sebanyak 10 buah berukuran 10 L yang diisi air sebanyak 8 L. Sebelum pengamatan, ikan lele dipuasakan selama satu hari. Pada hari berikutnya, ikan lele diberi makan sampai kenyang dan diberi kesempatan makan selama sekitar 30 menit. Pakan yang diberikan adalah pakan ikan komersial berupa pelet apung dengan kandungan protein 29,77 . Setelah waktu makan selesai, ikan dipindahkan ke dalam toples sebanyak 1 ekor per toples. Ikan yang diamati terdiri dari dua kelompok ukuran yakni rata- rata 116,6 g dan 40,0 g per ekor. Masing-masing kelompok ukuran terdiri dari lima ekor, namun pada kelompok 40,6 g hanya tiga ulangan yang digunakan untuk analisis data. Untuk mengurangi stres, pengukuran bobot ikan dilakukan pada akhir pengamatan. žŸ ž eter ¡ ¢£ ž ž¤ ž ¢ Pengamatan kadar amoniak dilakukan setiap jam selama 6 jam, yakni jam ke-0, 1, 2, 3, 4, 5, 6. Pengamatan jam ke-0 dilakukan terhadap stok air sesaat sebelum dimasukkan ke dalam toples. Pengukuran kadar amoniak dilakukan dengan menggunakan Hanna Portable Photometer HANNA, 2010 sebagaimana tercantum pada Lampiran 3. Laju ekskresi amoniak dihitung dengan menentukan kadar amoniak pada setiap wadah pengamatan pada setiap jam pengamatan dengan menggunakan rumus sebagai berikut Almendras, 1994; Sakdiah, 2009: A= [N 6 -N x V]WT di mana: A = tingkat ekskresi amoniak mg TANg ikanjam; N 6 = konsentrasi TAN pada jam ke-6 mg TANL; N = konsentrasi TAN pada jam ke-0 mg TANL; V= volume air media 8 L; W = bobot ikan g; dan T = periode pengamatan 6 jam.

3.3. Penelitian 3: Pemanfaatan limbah amoniak menjadi mikroba pada pemeliharaan ikan lele intensif