23
15. Divisi Operasi Zona 2
a. Melakukan koordinasi dengan divisi lain yang berhubungan dengan tugasnya.
b. Merencanakan dan melaksanakan program kerja divisinya.
c. Mengevaluasi rencana perkembangan dan penyempurnaan sistem jaringan.
d. Menjalin kerja sama dengan pihak luar dalam pengembangan jaringan
transmisidistribusi dicabang operasi zona 2.
2.4. Jenis UsahaKegiatan
DivisI Public relation berada di PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara merupakan sebuah instansi yang bekerja dalam hubungan komunikasi eksternal,
seperti perusahan lain pada umumnya yang bertujuan menangani komunikasi eksternal perusahaan. Divisi Public Relation PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera
Utara lebih berorientasi pada pelayanan menyelesaikan permasalaha yang terjadi diluar perusahaan seperti pada media, melakukan pemecahan masalah terhadap
berita atau info yang diterima oleh eksternal perusahaan terhadap masyarakat.
2.5. Kinerja Usaha Terkini
Setiap perusahaan mempunyai visi dan misi yang harus dijalankan sesuai dengan tujuan perusahaan, butuh waktu untuk mencapai itu semua begitu juga pada
Divisi Public Relation Provinsi Sumatera Utara. Divisi Public Relation terus berupaya agar tujuan yang telah digariskan oleh Divisi Public Relation dapat
terwujud. Tidak mudah dalam mewujudkan itu semua karena membutuhkan kerja
Universitas Sumatera Utara
24 Sasaran :
1. Meningkatkan image perusahaan melalui pemberian
cinderamata penghargaan dan bantuan kegiatan. 2.
Meningkatkan image perusahaan melalui publikasi dan komunikasi media.
3. Meningkatkan image perusahaan melalui kegiatan
nasional. 4.
Meningkatkan image perusahaan melalui komunikasi interaktif dengan pelanggan.
5. Meningkatkan image perusahaan dengan mengikuti
kegiatan pameran. Program :
1. Pemberian Karangan Bunga, Bantuan Kegiatan
Organisasi, Bantuan Hari Raya Keagamaan, Pemberian Cinderamata kepada tamu Perus ahaan dan Calon
Jemaah Haji.
2. Penerbitan Company Profile, Penerbitan Buletin,
Release Media Massa, Berlangganan Media Massa,Mendokumentasikan asset dan kegiatan
Perusahaan, Berpartisipasi pada Pembuatan Iklan dan iklan Bilboard.
3. Pemberian bantuan pada HUT RI, HUT PDAM, HUT
Universitas Sumatera Utara
25
keras yang tinggi dan disiplin dan loyalitas dalam bekerja. Pastinya untuk mendorong mencapai hasil yang maksimal diperlukan
kinerja yang bermutu dan tepat. Jadi kinerja usaha terkini yang dijalankan adalah menyelenggarakan protokoler kegiatan perusahaan rapat internal dan eksternal
serta mendistribusikan undangan dan notulen rapat, meningkatkan image perusahaan melalui publikasi ke media cetak dan elektronik, mengkoordinir
pemberian bantuan CSR, menyelenggarakan dialog pertemuan dengan tokoh agama, pemred media massa dan tokoh masyarakat. Divisi Public Relation juga
mengikuti kegiatan pameran dan seminar, serta menyiapkan cinderamata untuk tamu perusahaan dan kunjungan terhadap PDAM Tirtanadi.
2.6. Rencana Kegiatan
1. Publikasi PDAM yang belum optimal.
Permasalahan : Menghambat perkembangan perusahaan ORMASLSM HUTMedia Massa Mitra Kerja.
4. Membuat kotak saran di Kantor Pusat dan Cabang,
Mengadakan Sarana Teknologi Komunikasi dengan Pelanggan, mengikuti Dialog Interaktif yang
diselenggarakan oleh Media Massa Media Elektronik.
5. Mengikuti Pameran PRSU, Medan Fair, Water Expo,
Sumut Expo, Teknologi Tepat guna, Pameran Lingkungan Hidup
Universitas Sumatera Utara
26 2.
Masih Banyaknya TRA dan Pencurian Air. Permasalahan
: Merugikan Perusahaan Sasaran
: Meningkatkan Cash Flow Perusahaan Program
: Kerjasama Penagihan dan Penertiban Pelanggan dengan POLDASU dan KEJATISU.
3. Kurangnya Kontribusi Pemkab. terhadap PDAM Cabang KSO.
Permasalahan : Tidak adanya perkembangan yang signifikan terhadap
PDAM Cabang KSO. Sasaran
: Meningkatkan Kinerja PDAM Cabang KSO. Program
: Melakukan Koordinasi dengan PEMKAB untuk berkontribusi terhadap PDAM Cabang KSO dan
Melakukan Evaluas secara berkala terhadap perkembangan PDAM Cabang KSO untuk dilanjutkan atau ditinjau ulang.
Universitas Sumatera Utara
27
BAB III PEMBAHASAN
3.1. Kompetensi Komunikasi
3.1.1. Pengertian Kompetensi Komunikasi
Menurut Rowley 2002 kompetensi komunikasi adalah kemampuan untuk mengirim pesan-pesan yang mendukung pencapaian tujuan dimana tetap menjaga
penerimaan sosial.Definisi kompetensi komunikasi dalam perspektif perilaku dirumuskan oleh Wiemann dan Backlund dalam Jubaedah, 2009:375 ialah
kemampuan seorang individu untuk mendemonstrasikan pengetahuan dari perilaku berkomunikasi yang tepat dalam suatu situasi tertentu. Sedanglan Payne
dalam Jubaedah, 2009:375 mendefinisikan kompetensi komunikasi yang dirumuskan oleh Jablin dan Sias yaitu The set of abilities, henceforth, termed
resources, which a communicator has available for use in the communication process. Kompetensi komunikasi diartikan sebagai seperangkat kemampuan
seorang komunikator untuk menggunakan berbagai sumber daya yang ada di dalam proses komunikasi. Dengan kata lain, kompetensi komunikasi adalah
pengetahuan yang dimiliki karyawan untuk berkomunikasi dengan baik dimana menggunakan pesan-pesan yang dianggap tepat dan efektif.
Alo Liliweri 2004:101-102 menyatakan bahwa ada empat kompetensi yang diperlukan karyawan demi terciptanya komunikasi yang efektif yaitu:
27
Universitas Sumatera Utara
28 a. Kompetensi karyawan untuk menyampaikan semua maksud atau isi
hatinya secara professional sesuai dengan kemampuan yang ia tampilkan secara prima.
b. Kompentensi karyawan untuk berinteraksi secara baik, mampu mengalihbahasakan semua maksud dan isi hatinya secara tepat dan jelas
dalam suasana hati yang bersahabat. c. Kompentensi karyawan untuk menyesuaikan budaya pribadinya dengan
budaya yang sedang dihadapinya. d. Kompentensi karyawan untuk memberikan fasilitas atau jaminan bahwa
dia bisa menyesuiakan diri atau bisa mengelola berbagai tekanan orang ataupun lingkungan lain terhadap dirinya.
Keempat aspek tersebut menunjukkan bahwa efektivitas komunikasi tidak hanya ditentukan karena setiap karyawan sudah melakukan interaksi, relasi dan
komunikasi sesuai dengan peranan profesi.Kata kunci efektivitas komunikasi adalah kemampuan seorang komunikator pemberi informasi untuk menjaga
keseimbangan antara kegiatan interaksi, relasi dan komunikasi diantara dua budaya organisasi.
Payne dalam Edwardin, 2006:15 menjelaskan bahwa indikator pengkuran kompetensi komunikasi antara lain sebagai berikut:
1. Motivasi komunikasi
Motivasi komunikasi sering kali terkait dengan kesediaan seseorang untuk mendekati atau menghindari interaksi dengan yang lain.
Universitas Sumatera Utara
29 2.
Pengetahuan komunikasi Untuk membuat rencana tindakan, seringkali disebut sebagai skenario
komunikasi.Para komunikator yang kompeten memiliki pengetahuan prosedural untuk menyusun dan menjalankan skenario ini didalam situasi sosial yang berbeda
dan harus memiliki kemampuan perseptif untuk membaca situasi sosial. Pengetahuan prosedural adalah mengetahui bagaimana, bukan isi dari mengetahui
bahwa atau mengetahui apa. Pengetahuan ini diraih melalui pendidikan, pengalaman, dan dengan pengamatan apa yang disebut prototipe dari kompetensi
interpersonal, sebuah role model sekaligus mengetahui standar organisasi untuk komunikasi.
3. Keterampilan komunikasi
Mencakup kinerja aktual dari perilaku.Hal ini sering kali merupakan bagian yang sulit bagi komunikator mengubah motivasi dan rencana menjadi
tindakan.Individu sering kali termotivasi untuk berkomunikasi dan memiliki pengetahuan.Namun, kurang keterampilan dalam pengkomunikasiannya secara
aktual. Pendekatan-pendekatan ketrampilan lain fokus pada kemampuan psikomotor kemampuan seseorang untuk berbicara, mendengar, melihat dan
mengungkapkan pesan secara non-verbal dalam situasi tertentu. Ketrampilan yang dibutuhkan oleh organisasi termasuk pembinaan hubungan, menyimak dan
mengikuti instruksi, memberikan umpan balik, bertukar informasi, mencari umpan balik, dan penyelesaian masalah.
Universitas Sumatera Utara
30
3.2. Kecerdasan Emosional