38
3.5. Peranan Kompetensi Komunikasi,Kecerdasan Emosional, Budaya
Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Di PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara
3.5.1 Peranan Kompetensi Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan Di
PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara
Pendapat yang dikemukakan Liliweri Alo 2004:102-103 tentang hubungan antara kompetensi komunikasi dan kinerja karyawan dapat dijelaskan
model kompetensi komunikasi sebagai berikut:
Gambar 2.1 Model Kompetensi Komunikasi Sumber: Liliweri Alo 2004:104
Model kompetensi komunikasi menunjukkan bahwa efektivitas hasil kerja yang dihasilkan dalam suatu tugas di Di PDAM Tirtanadi Provinsi SumateraUtara
ditentukan oleh penciptaan efisiensi tugas dan relasi antarpribadi karyawan yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Namun, hasil
akhirnya harus didukung oleh iklim komunikasi communication sphere seperti
Gaya pribadi dan pengetahuan tentang
budaya 1. Sistem kepribadian
2. Sistem antarpribadi 3. Sistem sosial
4.Sistem budaya organisasi 5.Sistem budaya makro
1. Efisiensi tugas
2.Relasiantar pribadi
Kondisi Pendahulu Ditengahi oleh iklim
komunikasi Efektifitas yang
dihasilkan
Universitas Sumatera Utara
39 sistem kepribadian struktur kepribadian peserta komunikasi, kebiasaan
hubungan antarpribadi, sistem budaya organisasi maupun sistem budaya makro yang mengelilingi.komunikator dan komunikan yang berbeda kebudayaan. Iklim
komunikasi tersebut dipengaruhi oleh faktor pendahulu yaitu gaya pribadi individual style yang terwujud dalam pengetahuan antarbudaya.Kompetensi
komunikasi juga berperan ketika karyawan di PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara harus bekerja karena keahlian yang dimiliki dalam memecahkan
permasalahan, pengambilan keputusan, menjalin relasi kepada sesama karyawan, pengendalian konflik dan memberkan umpanbalik dalam suatu situasi tertentu.
3.5.2. Peranann Kecerdasan Emosional Terhadap Kinerja Karyawan Di PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara
Kecerdasan emosional atau Emotional Quotient EQ yakni kemampuan memotivasi diri sendiri, mengatasi frustasi, mengontrol desakan hati, mengatur
suasana hati mood, berempati serta kemampuan bekerja sama.Hal tersebut menunjukkan bahwa kemampuan kecerdasan emosional adalah pendorong kinerja
puncak di PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara. Tetapi ketika dibandingkan antara kemampuan teknikal, IQ dan kecerdasan emosional sebagai penentu kinerja
yang cemerlang tersebut, maka kecerdasan emosional menduduki porsi lebih penting dua kali dibandingkan dengan yang lain pada seluruh tingkatan jabatan di
PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara. Kecerdasan emosional sangat mempengaruhi kinerja karyawan di PDAM
Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara secara keseluruhan mulai dari kehidupan dalam keluarga, pekerjaan, sampai interaksi dengan lingkungan sosialnya.Oleh karena
itu kecerdasan emosional berpengaruh kepada karyawan yang menyelesaikan
Universitas Sumatera Utara
40 masalah dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam kehidupan keluarga, pekerjaan
maupun interaksi dengan lingkungan sosial. Karyawan yang pandai atau berhasil dalam prestasi akademik sewaktu
pendidikan formal ternyata banyak yang gagal mencapai puncak prestasi sewaktu menempuh karier profesional.Hal ini juga dapat dilihat bagaimana interaksi
karyawan yang satu dengan yang lain dalam memahami perasaan dan memberikan pengertian dalam menerima perubahan yang positif di PDAM
Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara.Mencapai prestasi kerja yang baik bukan hanya perlu mengembangkan rational intelligence, melainkan juga perlu
mengembangkan emotional intelligence.
1.3. Peranan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Di PDAM