PENDAHULUAN Papi, Mami, Ikha, Ocha, dan Esa yang telah banyak memberi doa, dukungan

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Perifiton adala h mikroflora atau fauna yang tumbuh di atas substrat di bawah permukaan air Welch, 1980. Odum 1971 mengartikan perifiton sebagai tumbuhan atau hewan yang tumbuh menempel pada objek tenggelam. Round in Wood 1967 menggunakan istilah perifiton untuk digunakan pada algae yang tumbuh di permukaan substrat buatan bewuch atau substrat alami aufwuch. Komunitas perifiton pada umumnya terdiri atas algae mikroskopik yang bersifat sesil, satu sel maupun filamen, terutama kelompok Diatom, kelompok Conjugales, Cyanophyceae, Xantophyceae, dan Chrysophyceae Round, 1964 in Wetzel, 1975. Kelompok Diatom yang hidup pada substrat di suatu perairan termasuk komunitas perifiton sehingga dapat disebut dengan Diatom perifitik. Diatom perifitik adalah perifiton nabati dari kelompok diatom yang menempel pada permukaan batuan dan dapat melakukan proses fotosintesis dengan memanfaatkan energi matahari untuk mengubah senyawa anorganik menjadi senyawa organik. Diatom perifitik merupakan pakan alami yang sangat disukai oleh larva udang karena mengandung asam lemak tak jenuh, vitamin, serta asam-asam amino yang lebih lengkap bila dibandingkan dengan pakan buatan. Permasalahan yang sering ditemui di tambak udang adalah sulitnya menumbuhkan diatom pada awal penebaran larva udang. Pada umumnya awal penebaran larva udang dilakukan dua minggu setelah pemupukan. Apabila dalam rentang waktu penebaran larva udang kepadatan diatom tinggi, maka larva udang akan tumbuh dengan baik. Diatom perifitik dapat hidup di suatu perairan ka rena perairan mampu memenuhi faktor-faktor biologis yang mendukung pertumbuhannya. Faktor- faktor yang secara umum menjadi pembatas bagi pertumbuhan diatom perifitik adalah intensitas cahaya, substrat, dan unsur hara N, P, Si. Menurut Garcia dan Garcia 1985 diatom akan tumbuh lebih cepat apabila berada dalam kondisi perairan yang perbandingan unsur hara N dan P antara 20:1 sampai 30:1. Apabila diupayakan suatu tempat hidup, dalam hal ini substrat tempat hidup bagi diatom perifitik dengan kondisi yang juga mampu memenuhi faktor-faktor biologis yang dibutuhkan, maka diatom perifitik dapat hidup di sana. Oleh karena itu direalisasikan sebuah substrat buatan yang terdiri dari campuran zeolit, semen putih dan nutrien yang diberi istilah zeocrete sebagai tempat hidup diatom perifitik. Zeolit adalah mineral kristalin dari kelompok tektosilikat, yaitu aluminosilikat terhidrasi dengan kation alkali dan alkali tanah, yang mempunyai struktur tiga dimensi Ming dan Mumpton, 1989 in Krisanti, 2003. Zeolit mempunyai kemampuan menyerap ion-ion bila perairan memiliki kandungan unsur hara yang berlebih dan sebaliknya akan melepaskan ion-ion apabila kandungan unsur hara di perairan berkurang. Unsur hara yang dikeluarkan oleh substrat zeocrete akan dimanfaatkan oleh diatom perifitik untuk pertumbuhannya, sehingga dapat diketahui biomassa diatom perifitik dengan metode pengukuran klorofil yang merupakan bagian dari tubuh diatom perifitik. Klorofil adalah pigmen fotosintetik utama yang terkandung di dalam tanaman berfotosintesis, tumbuhan tingkat tinggi dan alga hijau. Dalam penelitian ini akan diukur klorofil sebagai metode pendugaan biomassa diatom perifitik.

B. Pendekatan Masalah

Penelitian ini menggunakan diatom perifitik karena mampu menempel pada substrat buatan zeocrete yang digunakan. Substrat zeocrete menyediakan unsur hara N dan P yang dibutuhkan untuk pertumbuhan diatom perifitik dengan perlakuan yang berbeda konsentrasi P berbeda. Konsentrasi N mengikuti konsentrasi P yang diterapkan pada rasio 30:1. Dari penerapan konsentrasi P yang berbeda 0.02 ppm, 0.2 ppm, dan 2 ppm pada substrat-substrat zeocrete, dapat diketahui biomassa dari diatom perifitik yang hidup pada masing-masing perlakuan substrat tersebut. Gambar 1. Skema perumusan masalah biomassa diatom perifitik pada substrat zeocrete dengan konsentrasi P yang berbeda. Diatom Perifitik Zeocrete Bernutrien Biomassa Diatom perifitik Pertumbuhan Diatom Perifitik

C. Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji biomassa diatom perifitik pada substrat zeocrete dengan konsentrasi P yang berbeda 0.02 ppm, 0.2 ppm, dan 2 ppm pada rasio N dan P 30:1 dan substrat zeocrete tanpa nutrien.

II. TINJAUAN PUSTAKA