Zeocrete Biomassa TINJAUAN PUSTAKA

3. Pengumpulan datanya mudah. 4. Perifiton adalah petunjuk yang peka dari kualitas air.

B. Zeocrete

Zeocrete merupakan substrat buatan yang terdiri dari campuran zeolit, semen, dan ijuk. Zeolit adalah mineral kristal aluminosilikat terhidrasi dengan kation-kation alkali dan alkali tanah yang memiliki struktur kristal tiga dimensi yang tidak terbatas Ming dan Mumpton, 1989 in Krisanti, 2003. Susunan tiga dimensinya adalah Si, AlO 4 tetrahedral, memiliki pori yang berisi molekul air dan kation yang dapat dipertukarkan. Rumus umum zeolit menurut Gottardi in Krisanti 2003 adalah M x + , M y 2+ Al x+2y Si n-x+2y O 2n .mH 2 O dengan M + dan M 2+ sebagai kation monovalen dan divalen, x dan y adalah bilangan tertentu, m adalah jumlah molekul air kristal yang selalu berubah-ubah. Kation yang berada pada tanda kurung pertama adalah kation yang dapat ditukar, sedangkan kation dalam tanda kurung kedua disebut kation struktural, karena bersama -sama oksigen membentuk kerangka struktur mineral. Zeolit merupakan mineral silikat sekunder yang mempunyai kapasitas tukar kation tinggi. Kapasitas tukar kation dari zeolit ini terutama merupakan fungsi dari tingkat penggantian Si oleh Al dalam struktur kerangka. Makin besar penggantian makin besar pula kekurangan muatan positif sehingga makin banyak pula jumlah kation alkali atau alkali tanah yang dibutuhkan untuk menetralkan muatan listriknya Suyartono, 1986. Zeolit dicirikan oleh kemampuannya untuk mengikat dan melepaskan air serta pertukaran kation-kation tanpa terjadi perubahan pada strukturnya. Sifat pertukaran ion pada zeolit berbeda dengan mineral lain. Mekanisme pertukaran ion pada zeolit bersifat selektif terhadap kation-kation yang diperlukan Munson dan Shepard, 1974 in Tobing, 1999.

C. Biomassa

Biomassa merupakan banyaknya zat hidup persatuan luas atau per satuan volume pada suatu waktu tertentu Weitzel, 1979. Pendugaan biomassa dapat dilakukan dengan mengukur jumlah karbon, klorofil, dan volume Fogg, 1965. Penentuan biomassa yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan pendekatan klorofil yaitu berdasarkan kandungan klorofil dari diatom perifitik yang menempel pada substrat zeocrete. Menurut Lee 1980 diatom memiliki klorofil-a, c 1 , dan c 2 serta pigmen karotenoid yang akan memberi karakteristik warna pada sel diatom. Klorofil-a ini memiliki peran penting dalam proses fotosintesis sehingga diatom mampu untuk mengubah zat anorganik menjadi bahan organik sebagai sumber makanan di perairan. Proses fotosintesis ini dapat dinyata kan sebagai berikut : sinar matahari + klorofil 6CO 2 + 6H 2 O C 6 H 12 O 6 + 6O 2 Produk turunan dari klorofil, phaeophytin, secara struktural sama dengan klorofil kecuali magnesium yang hilang dari struktur cincin. Banyaknya total pigmen ditentukan dengan aseton alkalin klorofil ditambahkan dengan phaeophytin. Sampel yang sama diasamkan, sampai klorofil diturunkan menjadi phaeophytin, sehingga konsentrasi klorofil bisa ditentukan dengan absorbansi yang berbeda Wetzel dan Likens, 1991. Teknik pengukuran klorofil secara kimia yang sudah pernah digunakan antara lain secara spektrofotometrik dan fluorometrik. Pengukuran secara spektrofotometrik dilakukan menggunakan panjang gelombang yang dapat diatur sesuai dengan keperluan penelitian. Menurut Aminot dan Rey 2000, klorofil-a merupakan pigmen paling maksimal dalam menyerap cahaya matahari dengan tingkat optimum berada pada wilayah panjang gelombang kurang dari 0.46 ì m violet dan 0,63-0,67 ì m merah.

D. Fisika-kimia Perairan