E. Unsur Hara
Unsur hara merupakan salah satu faktor penentu yang diperlukan untuk pertumbuhan dan kelangsungan hidup organisme ototrof. Unsur hara utama yang
diperlukan diatom adalah N, P, dan Si, walaupun unsur lainnya seperti Fe, Mn, Cu, Zn, dan Mo juga diperlukan untuk pertumbuhan tetapi dalam jumlah yang
relatif sedikit. Unsur P dalam ortofosfat dan N dalam bentuk nitrat berfungsi untuk membentuk jaringan protoplasma, sedangkan Si berfungsi untuk
membentuk dinding sel atau cangkang. Kesuburan perairan adalah deskripsi kualitatif yang menyatakan
konsentrasi unsur hara yang terdapat dalam suatu perairan. Tingkat kesuburan suatu perairan dipengaruhi oleh kandungan unsur hara, baik unsur hara organik
maupun anorganik. Senyawa fosfat dan nitrat merupakan unsur hara yang dapat dijadikan sebagai petunjuk kesuburan perairan dan dibutuhkan organisme ototrof
dalam pertumbuhan dan perkembangan hidupnya Nybakken, 1992.
1. Fosfor
Unsur fosfor merupakan salah satu unsur esensial bagi pembentukan protein dan metabolisme sel organisme. Wardoyo 1981 menyatakan bahwa
dalam perairan, unsur fosfor terdapat dalam senyawaan fosfat yang berada dalam bentuk anorganik ortofosfat, metafosfat, dan polifosfat dan organik dalam
tubuh organisme melayang, asam nukleat, fosfolipid, gula fosfat, dan senyawa organik lainnya. Ketiga bentuk fosfat anorganik tersebut dinyatakan sebagai
fosfat total. Fosfat merupakan salah satu faktor yang diperlukan dan mempunyai pengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan hidup organisme di laut
Nybakken, 1992. Fosfor sering dianggap sebagai faktor pembatas, didasarkan pada kenyataan bahwa fosfor sangat diperlukan dalam transfer energi. Dalam
jumlah yang sangat sedikit akan menyebabkan defisiensi zat hara yang dapat menekan pertumbuhan fitoplankton, serta mengurangi produktivitas dalam suatu
perairan Sumawidjaja, 1983 in Dwikorawati, 1994. Ortofosfat adalah fosfat anorganik, merupakan salah satu bentuk fosfor
yang terlarut dalam air dan dapat dimanfaatkan langsung oleh organisme APHA, 1989. Ortofosfat sangat reaktif dan mudah terserap ke permukaan yang
tersuspensi seperti tanah atau sedimen. Konsekuensinya ortofosfat jarang ditemukan dalam bentuk larutan Henderson-Seller dan Markland, 1987.
Menurut Wetzel 1975 perairan akan didominasi diatom jika kadar fosfat rendah 0.00-0.02 mgl, pada kadar fosfat 0,02-0,05 mgl di perairan banyak tumbuh
Chlorophyceae, dan pada kadar yang lebih tinggi dari 0,10 mgl banyak terdapat Cyanophyceae.
Faktor-faktor penentu ketersediaan unsur P potensial di suatu perairan adalah konsentrasi P dari dalam dan P dari luar. Unsur ini sebagian akan larut
dalam air dan langsung efektif bagi pertumbuhan fitoplankton Fleming, 1975. Unsur P yang sedikit jumlahnya serta dalam perbandingannya dengan unsur N
tidak serasi seringkali merupakan faktor pembatas bagi pertumbuhan fitoplankton Parsons et al., 1997. Menurut Pratiwi 1997 penambahan unsur hara, terutama
P ke dalam suatu perairan akan mendorong laju pertumbuhan dan peningkatan biomassa fitoplankton. Tetapi hal ini harus didukung oleh faktor cahaya, suhu,
serta kondisi fisika-kimia yang layak dan serasi dengan ketersediaan unsur P efektif.
2. Nitrogen