Penyediaan air laut Pembuatan substrat zeocrete

C. Persiapan Penelitian 1. Sterilisasi alat

dan bahan Sterilisasi peralatan seperti wadah, pipet, dan alat-alat lain dilakukan dengan pencucian menggunakan larutan deterjen, dibilas dengan air bersih, direndam larutan HCl 0.2 N selama ± 30 menit, kemudian dibilas kembali dengan akuades dan direbus dalam air mendidih selama 10 menit serta ditiriskan. Setelah itu, pada bagian dalam dan luar wadah disemprot dengan alkohol 70 secara merata. Akuades yang digunakan juga disterilkan dengan cara pendidihan pada suhu 100 ºC. Wadah pendidihan akuades harus disterilkan terlebih dahulu untuk menghindari kontaminasi. Ruangan yang digunakan adalah ruangan tertutup yang dilengkapi pendingin udara AC dengan suhu antara 20-25 o C dan dipasang lampu TL sehingga cahaya bisa diatur, yaitu cahaya 12 jam terang dan 12 jam gelap. Intensitas cahaya dalam ruangan diatur sehingga mewakili cahaya antara pukul 10.00-12.00 WIB 4000-5500 lux.

2. Penyediaan air laut

Air laut yang digunakan disterilkan terlebih dahulu dengan larutan kaporit berdosis 20 ppm kemudian diaerasi minimal 12 jam. Setelah itu, air laut dinetralkan dengan larutan thiosulfat minimal 12 jam sambil terus diaerasi. Kemudian air laut disaring dengan menggunakan planktonnet yang dilapisi kapas steril. Air laut hasil saringan dipanaskan dan diangkat pada saat pertama kali mendidih dengan tujuan agar tidak menjadi keruh dan bebas dari organisme kontaminan. Setelah menjadi dingin, salinitas air laut diturunkan menjadi 28‰ dengan penambahan akuades steril.

3. Pembuatan substrat zeocrete

Substrat zeocrete merupakan campuran antara zeolit, semen, dan ijuk dengan perbandingan 2:1:1 berdasarkan volume. Zeolit yang digunakan adalah zeolit yang telah mengalami tahap-tahap aktivasi Lampiran 2. Substrat diberi larutan pupuk dengan konsentrasi P yang berbeda sebesar 0,02 dilambangkan dengan ZK1; 0,2 dilambangkan dengan ZK2; dan 2 ppm dilambangkan dengan ZK3 pada rasio N:P yang sama yaitu 30:1. Lalu ditambahkan perlakuan substrat zeocrete tanpa penambahan nutrien dilambangkan dengan ZK0. Pupuk yang digunakan adalah TSP yang mengandung 32 P 2 O 5 , urea yang mengandung 46 N, serta Na 2 SiO 3 yang mengandung 34 SiOH 2 Lampiran 3. Substrat ini berbentuk kepingan berukuran 1 x 1 cm 2 dengan ketebalan 2 cm berselubung lilin, kecuali permukaan atasnya yang dibiarkan terbuka agar mendapat kontak langsung dengan air dan menjadi tempat menempel bagi diatom perifitik Gambar 2A. Substrat disusun dalam suatu bingkai dari alumunium yang dirancang khusus untuk menjaga agar substrat berada dalam posisi yang tetap dan memudahkan dalam pengambilan contoh. Dinding bingkai sedikit lebih tinggi dari permukaan kepingan untuk mengurangi kontak antar kepingan Gambar 2B, 2C, 2D dan 3. A. C. 1 cm B. D. t inggi substrat 1 cm 2 cm Gambar 2. Substrat zeocrete dan sketsa peletakan di dalam bingkai. A. Penampang atas substrat zeocrete yang ditumbuhi diatom perifitik; B. Bentuk blok substrat zeocrete; C. Susunan substrat zeocrete dilihat dari atas; D. Susunan substrat zeocrete dilihat dari samping. Gambar 3. Susunan substrat zeocrete di dalam bingkai.

4. Perifiton awal