4. Perifiton awal
Inokulan perifiton berupa enam genus yang termasuk kelompok diatom yaitu
Amphora ,
Cyclotella , Melosira,
Navicula , Phaeodactylum, dan
Thalassisosira Lampiran 4. Inokulan diperoleh dari Balai Penelitian Budidaya
Laut Gondol, Bali; P
2
O LIPI, Jakarta; PT. Bratasena, Lampung dan hasil kultur Laboratorium Riset Plankton, Departemen MSP, FPIK, IPB. Inokulan perifiton
tersebut ditampung dalam wadah dengan media standar untuk selanjutnya ditebarkan sebagai inokulan di atas substrat dalam akuarium di laboratorium.
D. Pelaksanaan Penelitian
Substrat-substrat zeocrete yang telah disusun sesuai dengan perlakuan yang diberikan dimasukkan ke dalam akuarium yang sudah bersih, masing-masing
tiga ulangan. Kemudian akuarium tersebut diisi dengan air laut dengan salinitas 28‰ setinggi bingkai dan didiamkan selama tiga hari dengan kondisi ruangan
tanpa cahaya dengan tujuan agar unsur hara yang terkandung dalam substrat zeocrete
keluar ke air media serta agar tidak ada mikroalgae lain yang memanfaatkan unsur hara tersebut. Setelah itu inokulan diatom perifitik
ditebarkan secara merata di atas substrat dengan pendekatan nilai luas permukaan sel yang hampir sama antar masing-masing genus diatom perifitik. Adapun
kepadatan awal yang digunakan adalah sebagai berikut : a. Amphora
= 22043 selcm
2
d. Navicula = 4290 selcm
2
b. Cyclotella = 6543 selcm
2
e. Phaeodactylum = 16006 selcm
2
c. Melosira = 429 selcm
2
f. Thalassiosira = 1004 selcm
2
Inokulan diatom perifitik didiamkan kembali selama tiga hari dengan tujuan agar diatom perifitik dapat beradaptasi sebelum penambahan air laut sehingga
mencapai ketinggian 15 cm dari dasar akuarium dan diberi aerasi menggunakan “high pressure blower”
. Pengamatan dilakukan terhadap kelimpahan dan biomassa diatom perifitik
yang menempel pada substrat dengan cara mengukur kandungan klorofil-a dan phaeopigmennya. Selain itu diukur parameter kualitas air ammonia total, nitrat,
ortofosfat, silika APHA, 1989. Selama penelitian selalu dilakukan pengontrolan terhadap salinitas media agar salinitas tetap berada pada kondisi
stabil yaitu 28‰, suhu berkisar antara 20-25
o
C, pH berkisar antara 7-8, dan
kandungan oksigen terlarut berkisar antara 2-5 mgl.
E. Teknik Pengumpulan Data
Pengambilan contoh untuk keperluan pengumpulan data kelimpahan diatom perifitik dilakukan dua kali dalam seminggu selama satu bulan. Pada semua
perlakuan, setiap ulangan dilakukan pengambilan dua buah substrat secara acak menggunakan pinset steril. Setelah substrat diambil, dilakukan pengerikan
terhadap permukaan substrat dengan menggunakan kuas steril. Hasil kerikan dimasukkan ke dalam botol contoh yang berisi akuades, dengan volume tertentu,
dan diawetkan dengan larutan Lugol 1. Kemudian contoh diamati dengan menggunakan mikroskop. Setiap blok diukur luasannya untuk dimasukkan ke
dalam perhitungan data kelimpahan diatom perifitik. Pengambilan contoh untuk keperluan pengumpulan data biomassa diatom
perifitik dilakukan bersamaan dengan waktu pengambilan contoh untuk keperluan pengumpulan data kelimpahan diatom perifitik. Dalam setiap ulangan dilakukan
pengambilan dua buah substrat secara acak terhadap seluruh perlakuan. Pada setiap perlakuan dilakukan penga mbilan sampel sebanyak tiga ulangan.
Kemudian substrat tersebut dimasukkan ke dalam botol sampel yang telah diisi dengan 10 ml aseton 90. Setelah itu botol sampel tersebut dimasukkan ke
dalam lemari pendingin selama 24 jam. Setelah 24 jam substrat zeocrete dikeluarkan kemudian dilakukan pengukuran terhadap luasan substrat zeocrete
tempat menempel diatom perifitik. Sampel di dalam botol sampel digerus menggunakan alat bernama tissue-grinder dengan kecepatan 22,5 rpm selama ± 1
menit. Setelah digerus, sampel disentrifuse dengan menggunakan alat bernama Centrifuge “Hettich” Universal
dengan kecepatan 2000 rpm selama ± 30 menit. Kemudian absorban dari supernatan dibaca pada spektrofotometer pada panjang
gelombang 665 nm dan 750 nm. Pembacaan oleh spektrofotometer dilakukan terhadap supernatan yang belum ditambahkan HCl dan yang telah ditambahkan
HCl. Data biomassa diatom perifitik diperoleh dengan cara mengukur kandungan klorofil-a dan phaeopigmen dari sampel diatom perifitik. Penentuan konsentrasi
phaeopigmen sangat penting, karena konsentrasinya sering melebihi 50 dari
total konsentrasi pigmen, produk pigmen turunan harus dihitung, dan aseton biasanya digunaka n sebagai pelarut dalam proses ekstraksi klorofil Wetzel dan
Likens, 1991. Air contoh untuk keperluan analisis kandungan unsur hara dalam air
diambil dari akuarium dan dimasukkan ke dalam botol yang telah disiapkan lalu dianalisis di laboratorium. Pengumpulan data kandungan unsur hara dalam air
dan kualitas air dilakukan setiap dua kali dalam seminggu selama satu bulan bersamaan dengan waktu pengambilan contoh diatom perifitik.
F. Perhitungan Diatom Perifitik 1. Kelimpahan Diatom Perifitik
Penentuan kelimpahan alga perifitik dihitung dengan menggunakan alat Haemacytometer
metode sensus dengan rumus sebagai berikut :
p s
A V
ml n
K ×
× =
9 10
4
Keterangan : K
= Jumlah total diatom perifitik selcm
2
n
= Jumlah rata -rata diatom perifitik yang diamati sel
s
V = Volume sampel yang ada di botol contoh ml
p
A = Luas petak substrat tempat menempelnya diatom perifitik cm
2
2. Biomassa Diatom Perifitik