Tingkat Kerusakan Pohon di KRB Bagian Pohon yang Rusak di KRB

5.2. Tingkat Kerusakan Pohon di KRB

Tingkat Kerusakan Pohon di KRB Sangat Sehat 48 Sehat 24 Ringan 20 Sedang 6 Berat 2 Gambar 14. Tingkat Kerusakan Pohon dan Persentasi Kasus yang Dijumpai di KRB Berdasarkan hasil pengamatan melalui metode FHM diperoleh hasil bahwa kondisi kerusakan pohon di KRB tergolong ringan dengan nilai indeks kerusakan NIK sebesar 6,28 skala 21. Kondisi kesehatan pohon di KRB dikategorikan menjadi 5 kategori Gambar 14. Pohon yang tercatat memiliki kerusakan sebanyak 704 pohon atau sekitar 51.97 dari total jumlah contoh yang diamati. Pohon yang mengalami kerusakan, masih tergolong sehat sebesar 45,88 , tingkat kerusakan ringan sebesar 38,35 , tingkat kerusakan sedang sebesar 11,51 dan tingkat kerusakan berat sebesar 4,26 . Pohon-pohon yang tidak dijumpai adanya kerusakan dapat dikatakan tahan terhadap kerusakan, dalam keadaan biasa dapat menyesuaikan diri dengan patogen maupun penyebab kerusakan lainnya yang berada dalam jaringan tubuhnya sehingga tidak mempengaruhi kemampuan produksinya.. Pohon dengan kelas sehat tergolong pohon yang cukup tahan terhadap kerusakan. Pohon-pohon dengan tingkat kerusakan ringan, sedang dan berat merupakan pohon yang tidak tahan terhadap kerusakan. Hubungan antara NIK dengan Ukuran Pohon 1 2 3 4 5 6 7 8 9 20-39 40-59 60-79 80-99 100 Diameter cm NI K Gambar 15. Hubungan antara NIK Nilai Indek Kerusakan dengan Ukuran Pohon Tingkat kerusakan pohon di KRB berdasarkan Gambar 15, menunjukkan bahwa ada hubungan antara diameter yang diasumsikan sebagai umur dengan nilai indek kerusakan NIK. Semakin tua usia pohon maka semakin tinggi pula nilai indek kerusakannya. Namun saat dilakukan analisis regresi untuk menduga hubungan antara diameter dengan nilai indek kerusakan NIK, dihasilkan nilai R square yang sangat rendah yaitu 6,8 sehingga ada 93,2 variabel lain yang berpengaruh terhadap kerusakan pohon.

5.3. Bagian Pohon yang Rusak di KRB

Tabel 2. Tipe Kerusakan dan Bagian Pohon yang rusak di KRB No Tipe Kerusakan Lokasi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 Kanker 123 18 104 10 89 17 28 - - 2 Heart-rot, tubuh buah dan indikator lain tentang lapuk lanjut 85 64 93 27 80 25 90 - - 3 Luka terbuka 9 - 7 - 17 - - - - 4 Eksudasi resinosis dan gumosis - - 4 - 3 - - - - 11 Batang patah atau mati - - 2 2 4 - - - - 12 Malformasi - - 1 1 7 10 27 - - 13 Akar patah atau mati 4 - - - - - - - - 22 Cabang patah atau mati - - - - - - 17 - - 24 Daun rusak - - - - - - - - 112 25 Daun berubah warna tidak hijau - - - - - - - - 24 Jumlah 221 82 211 40 200 52 162 - 136 Keterangan: 1 : Akar dan tunggak 2 : Akar dan batang bagian bawah 3 : Batang bagian bawah 4 : Bagian bawah dan bagian atas batang 5 : Bagian atas batang 6 : Batang tajuk 7 : Cabang 8 : Kuncup dan tunas 9 : Daun Bagian pohon yang banyak mengalami kerusakan bagian 1 akar dan tunggak yaitu sebesar 20.02 dari total bagian pohon yang dijumpai mengalami kerusakan. Tipe kerusakan yang mendominasi pada bagian ini yaitu tipe 1 kanker sebesar 55,65 dari total jumlah kasus pada lokasi 1 akar dan tunggak. Persentase bagian pohon yang mengalami kerusakan dapat dilihat pada Gambar 16. Akar merupakan organ kunci kelangsungan hidup pohon akar sebagai penyerap hara dan air yang paling dibutuhkan dalam pertumbuhan dan perkembangan pohon. Secara fisik akar juga berperan sebagai penopang berdirinya pohon. Dengan demikian pelemahan fungsi yang dikaibatkan oleh adanya agen perusak akar menjadi masalah pokok dalam pengelolaan kesehatan akar. Dalam diagnosa kerusakan akar sedikit mengalami kesulitan karena gejala serangannya tidak mudah dikenali, kecuali hanya jika terjadi keparahan pada tingkat yang membahayakan. Bagian Pohon yang Mengalami Kerusakan di KRB Akar dan Tunggak 20 Akar dan Batang Bagian Bawah 8 Bagian Atas Batang 19 Batang Tajuk 5 Cabang 11 Daun 13 Bagian Atas dan Bawah 4 Bagian Bawah 20 Gambar 16. Bagian Pohon yang Mengalami Kerusakan dan Persentase Kerusakannya Bagian pohon lain yang banyak mengalami kerusakan bagian 3 batang bawah yaitu sebesar 19,11 dari total bagian pohon yang mengalami kerusakan. Pada bagian pohon ini paling banyak mengalami kerusakan tipe 1 kanker sebesar 49,28 dari total jumlah kasus pada bagian 3. Bagian 5 batang atas mengalami kerusakan sebesar 18,11 , sedangkan bagian 4 batang atas dan bawah menunjukkan kerusakan yang paling kecil sebesar 3,62 . Batang secara fisik merupakan penopang tajuk dan secara fisiologis berperan sebagai organ penyangga sistem transport untuk distribusi unsur hara. Peran batang menurut widyastuti et.al. 2005 dalam proses kelangsungan hidup pohon menempati urutan ketiga setelah akar dan daun, sebab infeksi oleh fungi dapat membahayakan pohon dan menyebabkan kematian. Kerusakan pada bagian batang dan akar ini akan meningkatkan resiko pohon rubuh atau tumbang. Pada saat hujan badai kamis malam 1 Juni 2006, sebanyak 229 pohon koleksi KRB tumbang atau patah. Kebanyakan usia pohon itu 50-100 tahun. Kerusakan bukan hanya beberapa bidang pagar besi roboh tertimpa pohon, atau belasan pohon tumbang yang terlihat dari jalan raya yang mengitari KRB, tetapi juga kondisi di dalam KRB. Di antaranya ada pohon yang diameter pangkalnya sampai satu meter lebih tumbang, tercerabut dengan akar- akarnya Gambar 17. Gambar 17. Kerusakan KRB Pasca Hujan Badai Kamis, 1 Juni 2006 Pada lokasi pengamatan terdapat 102 pohon koleksi yang tumbang ataupun patah. Sekitar 84,31 dari koleksi pohon yang tumbang patah, tercatat telah mengalami kerusakan pada pencatatan berdasarkan penilaian kesehatan pohon. Berdasarkan hasil analisis kesehatan pohon di KRB dapat diketahui tipe kerusakan pohon di KRB pasca hujan badai 1 Juni 2006. Gambar 18 menjelaskan tentang tipe kerusakan dan persentasenya. Tipe kerusakan yang mendominasi adalah heart-rot, tubuh buah dan indikator lapuk lanjut 43. Kerugian material KRB mencapai miliaran rupiah, sementara kerugian imaterial tidak dapat dihitung Oleh karena itu, pemotongan pohon yang sudah tumbang itu dilakukan sangat hati-hati agar tidak menambah kerugian KRB atau merusak pohon-pohon lainnya yang masih tegak atau dapat dipertahankan. Tindakan pihak KRB terhadap kerusakan besar yang dialami ini adalah dengan penutupan sementara KRB untuk umum, penutupan itu dilakukan untuk keperluan pendataan dan pemotongan pohon tumbang, membersihkan jalan- jalan di areal KRB dari sampah pohon tumbang, serta pemangkasan cabang atau ranting yang sudah patah tetapi masih menempel pada batang induknya. Identifikasi Tipe Kerusakan Kanker 37 Heart_rot,Tubu h buah, Lapuk Lanjut 43 Batang patah 1 Daun Berubah Warna 2 Cabang patah mati 1 Luka Terbuka 7 Daun Rusak 8 Malformasi 1 Gambar 18. Identifikasi Tipe Kerusakan Pohon Tumbang dan Persentasenya 1 Juni 2006 di KRB Bagian pohon yang mengalami kerusakan yang diakibatkan oleh hujan badai ini terjadi pada bagian akar 22 dan batang bagian bawah 22. Identifikasi bagian pohon yang mengalami kerusakan dapat dilihat pada Gambar 19. Kerusakan yang timbul akibat hujan badai ini tercabutnya bagian bawah pohon dari tanah. Kasus ini diduga diakibatkan karena kerusakan pada akar. Kerusakan pada akar ini akan meningkatkan resiko penurunan penyerapan air dan unsur hara serta kerusakan hingga tumbuhan roboh oleh angin. Lokasi Kerusakan Akar dan Batang bagian Bawah 9 Batang Bagian Bawah 22 Batang Bagian Atas dan Bawah 5 Batang Bagian Atas 19 Batang Tajuk 3 Daun 10 Cabang 10 Akar dan Tunggak 22 Gambar 19. Identifikasi Bagian Pohon yang Mengalami Kerusakan dan Persentasenya 1 Juni 2006 di KRB Kerugian yang muncul berkaitan dengan pohon baik di KRB dianggap musibah. Selama ini pemeriksaan atas pohon-pohon yang berada di KRB belum menggunakan suatu metode penilaian kerusakan pohon ataupun alat pendeteksi kerusakan pohon. Penilaian kriteria pohon yang rusak dan perlu ditebang hanya dilakukan melalui pengamatan Pengawas Kebun yang kemudian dilaporkan pada Kepala konservasi Eksitu untuk dilakukaan tindakan lebih lanjut. Penebangan pohon di KRB relatif jarang dilakukan saat pohon masih tegak berdiri. Penebangan dilakukan saat pohon sudah hampir atau sudah mati. Hal ini sangat wajar dilakukan oleh pihak KRB karena orientasi pihak KRB adalah koleksi. Pada bagian cabang mengalami kerusakan sebesar 14,67 . Bagian ini sulit untuk dilakukan perawatan, karena lokasinya yang sulit dijangkau dan membutuhkan pemanjatan untuk melakukan pemangkasan cabang yang mengalami kerusakan. Biasanya pihak KRB hanya membiarkan saja cabang yang rusak dan akan patah dengan sendirinya. Gambar 20. Pohon Randu pada Vak XX B yang Merenggut Korban Kerusakan pada bagian cabang ini sangat rentan terhadap tingginya resiko cabangdahan rubuh. Pohon dengan tipe kerusakan 2 Heart-rot, tubuh buah dan indikator lapuk lanjut pada bagian cabang akan lebih mudah patah dan menimpa pengunjung. Hal ini dapat dilihat dari peristiwa pada hari selasa siang 4 Juli 2006. Dahan Pohon Randu Gambar 20 berdiameter sekitar 30 cm patah kemudian menimpa belasan bocah yang sedang bercanda ria di bawah pohon tersebut. Musibah ini mengakibatkan satu bocah tewas dan 11 lainnya luka-luka. Dengan adanya kejadian semacam ini, pihak KRB harus memperhatikan keselamatan pengunjung dengan memperhatikan kondisi kesehatan pohon di KRB. Antisipasi ini sangat diperlukan untuk memberikan peringatan bagi pengunjung terhadap kondisi KRB saat kunjungan. Beberapa tindakan preventif yang dapat dikembangkan sebagai manajemen keselamatan pengunjung terhadap kondisi pohon-pohon di KRB antara lain: a membuat papan pengumuman pada pohon-pohon berkriteria tingkat kerusakan berat atau yang dianggap dapat membahayakan pengunjung dan b peringatan pada pengunjung saat cuaca buruk untuk tidak melakukan kunjungan. Tipe kerusakan daun juga menunjukkan nilai yang besar yaitu 12,32 dari total kerusakan yang dijumpai. Akibat umum yang disebabkan oleh kerusakan pada daun ini adalah terhambatnya proses fotosintesis sebagai fungsi utama daun. Kebanyakan penyakit daun ditimbulkan oleh serangga dan infeksi fungi. Infeksi pada bagian daun dapat sampai merusak bahkan mematikan jaringan epidermis. Daun merupakan bagian yang penting bagi pertumbuhan pohon sehingga diperlukan adanya perawatan bagi kesehatan pohon. Tahap awal yang dapat dilakukan yaitu dengan pengontrolan secara berkala terhadap daun yang didiagnosa mengalami kerusakan dan mengambil tindakan perawatan baik dengan penyemprotam fungisida maupun pemangkasan daun yang telah rusak. Kerusakan pada daun yang dekat dengan jalan raya, pada vak XX dan I dapat dimungkinkan karena pencemaran udara. Polutan menjadi masalah apabila telah melebihi batas yang diperkenankan. Gas-gas yang dikeluarkan oleh emisi dari kendaraan bermotor mampu mempengaruhi kesehatan daun. Menurut Fakuara 1986 pohon dan segala jenis tanaman paling sensitif terhadap SO 2 . Polutan ini masuk ke dalam daun melalui stomata dan bereaksi di dalam sel menyebabkan rusaknya daunmatinya jaringan tanaman. Kerusakan dapat kronis tidak tergantung pada tingkat pencemaran dan tingkat ketahanan dari tanaman itu sendiri.

5.4. Tindakan Pemeliharaan dan Perawatan Pohon Koleksi di KRB