IV. METODE PENELITIAN
4. 1. Lokasi dan Waktu
Pengambilan data dilakukan di KRB. Penelitian dilakukan selama 3 bulan yaitu pengamatan langsung selama 2 bulan Januari 2006 - Februari 2006,
analisis dan pengolahan data dilakukan bulan Mei 2006.
4. 2. Bahan dan Alat
Bahan penelitian yang digunakan adalah seluruh pohon yang terdapat di KRB dan peta KRB, sedangkan alat yang digunakan antara lain: binokuler, pita
diameter, haga hypsometer, GPS Global Positioning System, tally sheet, kamera digital dan alat tulis menulis.
4. 3. Jenis dan Cara Pengambilan Data
Jenis data yang diambil meliputi data primer dan data sekunder. Data sekunder dilakukan melalui studi literatur dan wawancara dengan pihak pengelola
KRB. Data primer yang diambil di lapangan antara lain: jenis pohon, diameter, tinggi total, kondisi kerusakan pohon dan koordinat pohon yang mengalami
kerusakan. Tanaman koleksi di KRB ditata sedemikian rupa berdasarkan kelompok
famili yang terdiri atas petak atau lebih dikenal dengan vak. Vak terpilih adalah
daerah yang sering dikunjungi pengunjung. Pentuan vak yang sering dikunjungi dilakukan melalui penelusuran vak di seluruh KRB selama satu minggu berturut-
turut mulai jam 08.00-15.00. Vak pengambilan contoh dapat dilihat pada Lampiran 2.
Pohon pada masing-masing vak terpilih didatangi secara sensus dan dicatat diameter, tinggi dan kondisinya serta diambil koordinatnya. Pengukuran
diameter dan tinggi ini diperlukan untuk mengetahui indikator pertumbuhannya. Pohon yang sehat dan mati tidak dihitung karena tidak termasuk pohon yang
mengalami kerusakan. Dalam metode Forest Health Monitory FHM, tanda dan gejala kerusakan dicatat berdasarkan definisi kerusakan tersebut dapat mematikan
pohon atau mempengaruhi kemampuan hidup jangka panjang pohon tersebut.
Pengamatan pohon dilakukan pada seluruh sisi dimulai dari akar. Kerusakan yang dicatat pada masing-masing pohon yaitu maksimal tiga
kerusakan. Ketika ada kerusakan yang berganda terjadi di tempat yang sama maka hanya kerusakan paling parah yang ditulis. Data kerusakan pohon yang digunakan
untuk mengetahui indikator kerusakan pohon adalah lokasi, tipe kerusakan dan nilai ambang batas keparahan. Pengkodean dan penilaian kerusakan pohon dapat
dilihat pada Lampiran 1. Data kerusakan pohon kemudian dimasukkan ke dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 1. Tally Sheet Penilaian Kerusakan Pohon menurut metode FHM
Lokasi : Vak ........
No Jenis pohon
Tinggi m Diameter
cm Kerusakan 1
Kerusakan 2 Kerusakan 3
A B C A B C A B C
Keterangan : A :
Lokasi kerusakan
B : Tipe
kerusakan C
: Kelas keparahan Kerusakan
4. 4. Analisis Data
Menurut Khoiri 2004 penilaian kerusakan digunakan kriteria-kriteria berdasarkan metode FHM. Data yang diperoleh dari dari penilaian kerusakan
dihitung nilai indeks kerusakannya dengan kode dan bobot nilai indeks kerusakan NIK. Hasil perhitungan akhir dapat diketahui NIK Kelas sehat, kelas ringan,
kelas sedang dan kelas berat. NIK
=
∑
= 1104
1
. .
i
zi yi
xi Keterangan:
NIK : Nilai Indeks Kerusakan pada level pohon
xi : Nilai bobot pada tipe kerusakan
yi : Nilai bobot pada bagian pohon yang mengalami kerusakan
zi : Nilai bobot pada keparahan kerusakan
Selanjutnya dapat diketahui kelas kerusakan pohon berdasarkan bobot nilai indeks dengan kriteria sebagai berikut:
Kelas sehat : 0 – 5
Kelas kerusakan ringan : 6 – 10
Kelas kerusakan sedang : 11 – 15
Kelas kerusakan berat : 16 – 21
V. HASIL DAN PEMBAHASAN