Hasil Belajar Psikomotorik Hasil Belajar

percobaan sesuai dengan hasil pengamatan yang telah dilakukan. Selain itu, pada saat diberi tugas mereka berusaha sendiri untuk menyelsesaikan tugas yang diberikan. Hal ini menunjukkan bahwa sikap disiplin siswa sangat tinggi. Hampir semua aspek sikap yang diamati menunjukkan peningkatan. Peningkatan hasil belajar afektif ini sesuai dengan penilitian yang dilakukan Widodo et al. 2013 menyatakan bahwa penerapan model Problem Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar afektif siswa.

4.6.2 Hasil Belajar Psikomotorik

Untuk menguji keefektifan bahan ajar digunakan data yang dapat mengukur hasil belajar psikomotorik siswa melalui lembar observasi. Hasil belajar psikomotorik disajikan pada Tabel 4.7. Tabel 4.7 Hasil Analisis Aspek Psikomotorik Aspek Nilai rata-rata tiap aspek Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3 Terampil melakukan pengamatan dalam eksperimen 85,64 88,72 92,82 Terampil mengeluarkan pendapat 76,41 81,54 82,56 Terampil menuliskan hasil laporan kerja 79,49 82,56 87,69 Terampil berbicara di depan kelas 82,56 82,56 86,92 Rata-rata 81,03 83,85 87,50 Data selengkapnya disajikan pada Lampiran 20 Dalam proses pembelajaran menggunakan bahan ajar fisika berbasis PBL perlu adanya observasi untuk mengetahui keefektifan bahan ajar berupa hasil belajar psikomotorik siswa. Aspek yang diamati adalah terampil melakukan pengamatan dalam eksperimen, terampil mengeluarkan pendapat, terampil menuliskan hasil laporan kerja, dan terampil berbicara di depan kelas. Menurut Mulyasa 2003: 101 siswa dipandang mencapai tuntas belajar individu pada aspek psikomotorik apabila seluruhnya atau setidak-tidaknya 75 peserta didik terlibat aktif, baik fisik, mental, maupun sosial dalam proses pembelajaran, sedangkan ketuntasan klasika diperoleh dari jumlah siswa yang mampu menyelesaikan atau mencapai minimal 75. Penyajian materi pada bahan ajar berbasis PBL didahului dengan pertanyaan-pertanyaan yang membantu siswa mengkonstruksi pengetahuan datafakta yang ada. Kemampuan berpikir siswa lebih terasah karena permasalahan yang disajikan dikaitkan langsung dengan kehidupan sehari-hari sehingga merangsang keingintahuan siswa untuk bertanya baik kepada guru, teman, atau sumber yang lain dalam upaya mencari jawaban dari permasalahan yang dihadapi untuk memuaskan rasa ingin tahu mereka. Siswa dituntun untuk menemukan konsep sendiri melalui sumbangan gagasan atau ide mereka saat menjawab pertanyaan dan menyimpulkan hasil praktikum dengan dipandu bahan ajar berbasis PBL. Siswa juga diminta untuk mengkomunikasikan hasil praktikum yang telah dilakukan, sehingga mereka menjadi lebih aktif dan berani menyampaikan pendapat karena mengetahui proses menemukan konsep tersebut melalui panduan bahan ajar. Pembelajaran dengan pendekatan PBL dapat meningkatkan aktivitas siswa di dalam kelas. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Widodo et al. 2013, yang menyatakan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model berbasis PBLdapat meningkatkan hasil belajar, yang meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.

4.7 Hasil Respon Siswa terhadap Bahan Ajar