Kondisi saluran pembungan air limbah SPAL

31

2.11.1.1 Kondisi saluran pembungan air limbah SPAL

Dalam penelitan Santoso 2011:3 bahwa jenis dan kondisi tempat penampungan air limbah dengan kejadian filariasis berhubungan p-value=0,000. Penderita yang tidak mempunyai SPAL akan membiarkan air limbah mengalir begitu saja, dan mengakibatkan genangan air yang dapat menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk dan berpotensi tejadinya kejadian filariasis. Menurut Rizky Amelia 2014:6 tempat perindukan nyamuk sebaiknya ditiadakan dengan cara selalu menjaga kebersihan lingkungan, secara rutin membersihkan SPAL, tidak membiarkan sampah menumpuk, dan minimal seminggu sekali sebaiknya dibersihkan untuk pengendalian vektor. Hasil penelitian bahwa tempat perindukan nyamuk breeding place berisiko 8,556 kali terhadap kejadian filariasis. 2.11.1.2 Kondisi genangan air Genangan air disekitar rumah atau tempat tinggal memiliki risiko terhadap kejadian filariasis karena genangan air tersebut sebagai habitat vektor filariasis. Genangan air mempunyai risiko 38,031 kali terhadap kejadian filariasis Ardias dkk, 2012:203. Menurut Mulyono dalam Ardias dkk 2012:203 bahwa genangan air merupakan faktor risiko untuk terjadinya filariasis sebesar 4,12 kali lebih besar dibandingkan dengan responden yang tidak memiliki genangan air. Oleh karena itu untuk memutus rantai penularan filariasis diperlukan penimbunan genangan air supaya tidak menjadi habitat vektor filariasis. Menurut Ike Ani Windiastuti dkk 2013:54 bahwa habitat nyamuk dengan kejadian filariasis didapatkan nilai p- value=0,003. Responden yang rumahnya terdapat habitat nyamuk memiliki risiko 32 8,707 kali lebih besar menderita filariasis dibandingkan dengan responden yang rumahnya tidak memiliki habitat nyamuk, karena genangan air menjadi habitat nyamuk Cx. Quinquefasciatus diluar rumah, dengan jumlah air 50 cc nyamuk sudah dapat menggunakannya sebagai habitat.

2.11.1.3 Kondisi kandang ternak

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG PENCEGAHAN FILARIASIS DENGAN PRAKTEK MINUM OBAT DALAM PROGRAM PEMBERIAN OBAT MASAL PENCEGAHAN (POMP) FILARIASIS KELURAHAN KURIPAN KERTOHARJO KOTA PEKALONGAN

1 24 115

HUBUNGAN KONDISI FISIK LINGKUNGAN DAN PERILAKU MASYARAKAT DENGAN KEJADIAN FILARIASIS DI KELURAHAN PADUKUHAN KRATON KOTA PEKALONGAN TAHUN 2015

3 13 123

HUBUNGAN PRAKTEK PENCEGAHAN PENULARAN DENGAN KEJADIAN FILARIASIS DI KELURAHAN JENGGOT KOTA PEKALONGAN TAHUN 2015

0 18 114

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN PENULARAN Hubungan Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Dengan Perilaku Pencegahan Penularan Tuberkulosis (TB) Di Wilayah Kerja Puskesmas Ngemplak Kabupaten Boyolali.

0 0 15

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN PENULARAN TUBERKULOSIS (TB) DI WILAYAH KERJA Hubungan Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Dengan Perilaku Pencegahan Penularan Tuberkulosis (TB) Di Wilayah Kerja Puskesmas Ngemplak Kabupaten Boy

0 2 16

Hubungan Pengetahuan dan Sikap dengan Tindakan Pencegahan Penularan HIV-AIDS pada Waria di Kota Padang Tahun 2013

0 0 6

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN PENULARAN TUBERKULOSIS PARU PADA KELUARGA

0 0 10

PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MASYARAKAT KELURAHAN PABEAN, KECAMATAN PEKALONGAN UTARA, KOTA PEKALONGAN TENTANG FILARIASIS LIMFATIK

0 0 6

Kondisi Filariasis Pasca Pengobatan Massal di Kelurahan Pabean Kecamatan Pekalongan Utara Kota Pekalongan

0 0 6

PENGETAHTJAN, SIKAP DAN PRAKTIK MASYARAKAT KELURAHAN PABEAN, KECAMATAN PEKALONGAN UTARA, KOTA PEKALONGAN TENTANG FILARIASIS LIMFATIK

0 0 9