27
Dina Agustiantiningsih 2013:194 bahwa hubungan sikap dengan praktik pencegahan filariasis berhubungan p-value=0,000.
2.10.2 Faktor Pemungkin enabling factors
Faktor pemungkin adalah faktor yang memungkinkan perilaku sesorang. Faktor pemungkin meliputi sarana dan prasana yang mendukung untuk perilaku
kesehatan Soekidjo Notoatmodjo, 2012:19.
2.10.2.1 Sosialisasi Pencegahan Penularan Filariasis
Sosialisasi pencegahan penularan merupakan kegiatan pencegahan filariasis. Sosialisasi ini merupakan upaya yang dilakukan untuk melindungi masyarakat dari
tertularnya filariasis. Menurut Dina Agustiantinisngsih 2013:195 bahwa sosialisasi pengobatan masal merupakan inti dari kegiatan pengobatan masal
supaya orang mau minum obat untuk mencegah filariasis. Maka sosialiisasi mengenai kondisi lingkungan fisik perlu di lakukan supaya masyarakat tidak
berisiko untuk tertular filariasis.
2.10.3 Faktor Penguat reinforcing factors
Faktor penguat adalah faktor yang mendorong atau memperkuat terjadinya perilaku. Faktor penguat meliputi dukungan tenaga pelaksana eliminasi dan
dukungan keluarga.
2.10.3.1 Dukungan Tenaga Pelaksana Eliminasi TPE
Dukungan tenaga pelaksana eliminasi TPE sangat berengaruh terhadap pencegahan penularan filariasis. Karena TPE memiliki tugas dalam pemberantasan
nyamuk penular filariasis. Tugasnya yaitu memberi contoh cara memberantas nyamuk dan menghindari gigitan nyamuk, menggerakkan masing-masing keluarga
binaannya untuk meniadakan tempat berkembang biak nyamuk secara teratur
28
dirumah dan lingkungan sekitarnya, dan mengajak bergotong royong membersihkan tempat berkembang biak nyamuk dalam lingkungan pemukoman
Ditjen P2 PL Depkes RI, 2008:6.
2.10.3.2 Dukungan Keluarga
Dukungan terdiri dari informasi yang menuntun orang bahwa ia diurus, disayangi, memiliki rasa nyaman, dipedulikan, dihargai, dan dibantu atau di dukung
Eunike R. Rustiana, 2005:80. Dukungan yang diberikan orang tua adalah dasar perilaku terutama perilaku kesehatan bagi anak-anak mereka Soekidjo
Notoatmodjo, 2012:44. Dukungan keluarga dapat diberikan kepada anggota keluarganya yang dipengaruhi
oleh latar belakang pengetahuan kepada keluarga yang lainnya. Semakin tinggi pengetahuan maka akan semakin efektif dalam mendukung keluarga untuk
melakukan tindakan pencegahan melalui kondisi fisik lingkungan. Pada hasil penelitian bahwa dukungan keluarga berhubungan dengan praktik pencegahan
filariasis p-value=0,000 Dina Agustiantiningsih, 2013:195. 2.10.4
Karakteristik individu 2.10.4.1
Pendidikan
Pendidikan adalah upaya agar masyarakat berperilaku kesehatan dengan cara persuasi, bujukan, imbauan, memberi informasi, memberikan kesadaran, dan
lain sebagainya. Mengenai dampak yang timbul dari pendidikan terhadap perubahan perilaku memakan waktu lama, tetapi bila perilaku dapat diadopsi oleh
masyarakat maka akan langgeng bahkan seumur hidup Soekidjo Notoadmodjo, 2012:18. Karena pendidikan yang semakin tinggi akan mudah menyerap informasi
yang diberikan. Pendidikan mempunyai hubungan dengan praktik pencegahan
29
filariasis p-value=0,041 Dina Agustiantiningsih, 2013:193. Pendidikan adalah suatu bentuk intervensi atau upaya yang ditujukan kepada perilaku agar perilaku
tersebut kondusif untuk kesehatan. Dengan kata lain mengupayakan agar perilaku masyarakat mempunyai pengaruh positif terhadap pemeliharaan dan peningkatan
kesehatan Soekidjo Notoatmodjo, 2013:18.
2.10.4.2 Umur