lainnya terutama keterampilan sosial. Hasilnya biasanya berupa jumlah dan sifat dari masalah perilaku di kelas, yang sering disajikan dalam bentuk grafik.
Observasi dilakukan oleh kolabolator yaitu guru kelas V A SDN Bojong Salaman 02 Semarang. Observasi ini dilakukan untuk mengetahui keterampilan
guru dan aktivitas siswa melalui lembar pengamatan. 3.5.3.1.2
Dokumentasi Dukumentasi digunakan untuk melihat kembali pembelajaran yang telah
dilakukan melalui video danfotosaatpembelajaran. 3.5.3.1.3
Catatan Lapangan Catatan lapangan berasal dari catatan selama proses pembelajaran berupa
data keterampilan guru dan aktivitas siswa melalui model Think Pair Shareberbantuan video pembelajaran.
3.5.3.2 Tekniktes
Menurut Ebster’s Collegiate dalam Poerwanti, 2008 : 4-4 tes adalah serangkaian pertanyaan atau latihan ataualat lain yang digunakan untuk mengukur
keterampilan, pengetahuan, intelegensia, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Teknik tes ini digunakan peneliti untuk mengukur
kognitif siswa melalui tes tertulis.
3.6 TEKNIK ANALISIS DATA
3.6.1 Data Kuantitatif
Data ini berupa hasil belajar yang mengukur tingkat kognitif siswa. Jika penilaian menggunakan skor tertinggi maksimal 100, maka dapat diketahui
rumus untuk menentukan skor pada siswa. Menurut Poerwanti 2008:6-15 skala
100 berangkat dari persentase yang mengatikan skor prestasi sebagai proporsi penguasaan peserta didik pada suatu perangkat tes dengan batas minimal angka 0
sampai 100 persen . Adapun langkah-langkah PAP sebagai berikut. a.
Menentukan skor berdasar proporsi Skor =
x 100 rumus bila menggunakan skala-100 Dimana:
B = banyaknya butir yang dijawab benar dalam bentuk pilihan ganda atau jumlah skor jawaban benar pada tiap butir item soal pada tes bentuk
penguraian. = skor teoritis
Kriteria ketuntasan minimal KKM dikonfirmasikan dalam tabel kriteria ketuntasan sebagai berikut :
Tabel 3.1 KriteriaKetuntasanHasilBelajar
KKM Kualifikasi
≥ 60 Tuntas
60 TidakTuntas
KKM SDN Bojong Salaman 02Semarang 2010-2011 Rata-rata kelas dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
Aqib 2010 : 40 Keterangan:
x: Mean rata-rata ∑ : epsilon baca jumlah
X : nilai ke i sampai ke n ∑N : jumlah individu
Untuk menhitung presentase ketuntasan belajar, digunakan rumus sebagai berikut :
Tabel 3.2 Tingkat Keberhasilan Belajar
Tingkat Keberhasilan Arti
80 Sangat tinggi
60-79 Tinggi
40-59 Sedang
20-39 Rendah
20 Sangat rendah
Dikatakan berhasil dalam meningkatkan hasil belajar siswa jika ketuntasan belajar yaitu minimal 75 Aqib, 2010 : 41
3.6.2 Data Kualitatif
Data kualitatif diperoleh dari lembar observasi keterampilan guru dan aktivitas siswa selama proses pembelajaran. Kriteria penilaian dalam lembar
observasi keterampilan guru dan aktivitas siswa. MenurutPoerwanti, dkk 2008 : 6.9 dalammengolah data skordapatdilakukanlangkahsebagaiberikut:
1 Menentukan skor terendah
2 Menentukan skor tertinggi
3 Mencari median
4 Membagi rentan nila menjadi 4 katagori yaitu sangat baik, baik, cukup dan
kurang Kemudian setelah langkah kita tentukan kita dapat menghitung data skor dengan
cara sebagai berikut : R = skor terendah
T = skor tertinggi n = banyaknya skor = T- R + 1
Q2 = median Letak Q2 =
n+1 untuk data ganjil atau genap Q1 = kuartil pertama
Letak Q1 = n +2 untuk data genap atau Q1 =
n +1 untuk data ganjil. Q3 = kuartil ketiga
Letak Q3 = 3n +2 untuk data genap atau Q3 =
n + 1 untuk data ganjil Q4= kuartil keempat = T
Nilai yang didapat dari lembar observasi kemudian dimasukkan dalam tabel kriteria ketuntasan data kualitatif.
Tabel 3.3 Kriteria Ketuntasan Data Kualitatif
Kriteria Ketuntasan Skala Penilaian
Kualifikasi Q3 ≤ skor ≤ T
Sangat Baik Tuntas
Q2 ≤ skor Q3 Baik
Tuntas Q1 ≤ skor Q2
Cukup Tidak Tuntas
R ≤ skor Q1
Kurang Tidak Tuntas
Poerwanti, dkk, 2007:6.9 3.6.2.1
Penskrorandariketerampilan guru R = skor terendah = 10
T = skor tertinggi = 40 n = banyaknya skor = 31
Q2 = median Letak Q2 =
n+1 =
31+1 =
x 32 = 16
Jadi letak Q2 adalah 16 + 10 = 26 Letak Q1 =
n + 1 =
31 + 1 =
x 32 = 8
Jadi Q1 adalah 8 + 10 = 18 Q3 = kuartil ketiga
Letak Q3 = 3n + 1
= 93 + 1
= x 94
= 23,5 Jadi Q3 adalah 23,5 + 10 = 33,5
Q4= kuartil keempat = T = 40
Tabel 3.4 Kriteria Ketuntasan Keterampilan Guru
Skor Kriteria
Keterangan
33,5 ≤ skor ≤ 40
Sangat Baik Tuntas
26 ≤ skor 33,5 Baik
Tuntas 18
≤ skor 26 Cukup
Tidak tuntas 10
≤ skor 18 Kurang
Tidak tuntas
3.6 2 2 Penskroran dari aktivitas siswa R = skor terendah = 6
T = skor tertinggi = 24 n = banyaknya skor = 19
Q2 = median Letak Q2 =
n+1 =
19+1 =
x 20 = 10
Jadi letak Q2 adalah 10+ 6 = 16 Letak Q1 =
n + 1 =
19 + 1 =
x 20 = 5
Jadi Q1 adalah 5 + 6 = 11 Q3 = kuartil ketiga
Letak Q3 = 3n + 1
= 57 + 1
= x 58
= 14,5 Jadi Q3 adalah 14,5 + 6 = 20,5
Q4= kuartil keempat = T = 24
Tabel 3.5 Kriteria Ketuntasan Siswa
Skor Kriteria
Keterangan
20,5 ≤ skor ≤ 24
Sangat Baik Tuntas
16 ≤ skor 20,5 Baik
Tuntas 11
≤ skor 16 Cukup
Tidak tuntas 6
≤ skor 11 Kurang
Tidak tuntas
3.7
INDIKATOR KEBERHASILAN
Penerapan model Think Pair Share dengan menggunakan media video pada pembelajaran IPS dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dengan indikator
sebagai berikut : a.
Mengunakan model Think Pair Shareberbantuan video pembelajaran keterampilan guru dalam pembelajaran IPS meningkat dengan kriteria
sekurang-kurangnya baik dengan skor minimal 26. b.
Menggunakan model Think Pair Shareberbantuan video pembelajaran aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS meningkat dengan kriteria sekurang-
kurangnya baik dengan skor minimal 16. c.
75 siswa kelas V A SDN Bojong Salaman 02 Semarang mengalami ketuntasan hasil belajar, artinya Siswa yang mencapai nilai KKM lebih besar
atau sama dengan 60 dalam pemebelajaran IPS dengan menggunakan model Think Pair Shareberbantuan video pembelajaran
76
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN