Media pembelajaran Kajian Teori

Model pembelajaran Think Pair Share dapat meningkatkan partisipasi siswa dalam KMB karena dalam model pembelajaran ini siswa dituntut untuk aktif memberikan pendapat dan berfikir kritis untuk memberikan umpan balik bagi teman lannya. Siswa berperan aktif dalam model Think Pair Share ini karena menggunakan kelompok kecil. Selain meningkatkan partisipasi siswa dalam belajar, dengan model pembelajaran ini guru juga ikut berperan sebagai fasilitator. Guru membimbing siswa untuk mampu bekerja secara berpasangan. Hasil dari diskusi yang akan dipresentasikan didepan kelas akan ditanggapi oleh pasangan lainnya, maka dari kegiatan pembelajaran diatas akan nampak partisipasi siswa dalam pelajaran, siswa yang lebih mengerti akan membantu teman lainnya yang kurang mengerti.

2.1.7 Media pembelajaran

Secara harfiah media berarti perantara atau pengantar. Sadirman 1993:6 mengemukakan, bahwa media adalah perantara atau pengatar pesan dari pengeirim ke penerima pesan. Gagne dalam Sadirma dkk, 1993:1 menyatakan bahwa media alah berbagai jenis komponen dan lingkungannya. Dijelaskan pula oleh Raharjo 1989:25, bahwa media adala wadah dari pesan yang oleh sumbernya ingin diteruskan kepadasasaran atau penerima pesan tersebut. Materi yang diterima adalah pesan instruksional, sedangkan tujuan yang dicapai adalah tercapainya proses belajar. Kustadi dan Sutjipto 2011:7 Menurut Hamalik dalam Kustadi dan Sutjipto 2011:7 guru harus memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pembelajaran, yang meliputi berikut ini : 1. Media sebagai alat komunikasi guna lebih mengefektifkan proses belajar mengajar. 2. Fungsi media dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. 3. Seluk beluk proses belajar. 4. Hubungan antara metode mengajar dan media pembelajaran. 5. Nilai atau manfaat metode pendidikan dalam pembelajaran. 6. Pemilihan dan penggunaan media pendidikan. 7. Berbagai jenis alat dan teknik media pendidikan. 8. Media pendidikan dalam setiap mata pelajaran. 9. Usaha inovasi dalam media pendidikan. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah alat yang dapat membantu proses belajar mengajar dan berfungsi untuk memperjelas makna pesan yang disampaikan, sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan lebih baik dan sempurna. Kemp dan Dayton dalam Kustadi dan Sutjipto 2011:23 mengemukakan beberapa hasil penelitian yang menunjukan dampak positif dari penggunaan media sebagai bagian integral pembelajaran di kelas, atau sebagai cara utama pembelajaran langsung, sebagai berikut: a. Penyampaian pembelajaran tidak kaku. b. Pembelajaran bisa lebih menarik. c. Pembelajaran jadi lebih interaktif dengan diterapkannya teori belajar dan prinsip-prinsip psikologis yang diterima dalam hal partisipasi siswa, umpan balik dan penguatan. d. Lama waktu pembelajaran yang diperlukan dapat dipersingkat, karena kebanyakan media hanya memerlukan waktu singkat untuk mengantarkan pesan-pesan dan isi pelajaran dalam jumlah yang cukup banyak, dan kemungkinan dapat diserap oleh siswa lebih besar. e. Kualitas hasil belajar dapat ditingkatkan bila integrasi kata dan gambar sebagai media pembelajaran dapat mengkomunikasikan elemen-elemen pengetahuan dengan cara yang terorganisasi dengan baik, spesifik dan jelas. f. Pembelajaran dapat diberikan kapan dan dimana saja diinginkan atau diperlukan, terutama jika media pembelajaran dirancang untuk penngunaan secara individu. g. Sikap positif siswa terhadap apa yang mereka pelajari dan terhadap proses belajar dapat ditingkatkan. h. Peran guru dapat berubah kearah lebih positif. Hamdani 2011: 248 mengelompokkan media pembelajaran menjadi tiga, yaitu: 1 Media Visual: dapat dilihat dengan menggunakan indra penglihatan. 2 Media Audio: mengandung pesan bentuk auditif didengar merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemampuan siswa mempelajari materi ajar. 3 Media Audio Visual: kombinasi audio dan visual atau media pandang-dengar.

2.1.8 Video pembelajaran