Klausa aku kepeksa njaluk pertimbangan dan klausa aku kandha jujur masalahku pada kutipan di atas merupakan klausa bebas yang berpotensi manjadi
kalimat. “Biyen aku isih bisa ngeyel nalika nyonyahku protes bab rokok.” Rokok, hlm.
100 “Dulu aku masih bisa membantah ketika nyonyahku protes bab rokok. Rokok,
hlm. 100
Klausa aku isih bisa ngeyel dan klausa nyonyahku protes bab rokok pada kutipan di atas merupakan klausa bebas yang berpotensi menjadi kalimat.
“Aku lagi mbatin arep ngakon bojoku ngeriki nalika dumadakan aku nyawang rokok sabungkus ing gang-gangan antarane bantal.”Rokok, hlm. 106
“Aku baru berpikir mau menyuruh istriku ngerokin ketika tiba-tiba aku melihat rokok sebungkus di sela-sela antara bantal.” Rokok, hlm. 106
Klausa aku lagi mbatin dan klausa aku nyawang rokok sabungkus pada
kutipan di atas merupakan klausa bebas yang berpotensi menjadi kalimat.
4.2.3.2 Berdasarkan Unsur Segmentalnya
Berdasarkan unsur segmentalnya klausa dibedakan menjadi klausa verbal, klausa nominal, klausa adjektival, klausa adverbial, dan klausa preposisional.
Berdasarkan unsur segmentalnya klausa dalam Kumpulan Cerkak Panggung Sandiwara adalah sebagai berikut:
“Karo meneh aku ya arep istirahat.” BMW 318i, hlm. 2
“Lagi pula aku juga mau istirahat.” BMW 318i, hlm. 2
Klausa aku ya arep istirahat pada kalimat di atas merupakan klausa verbal, karena predikat pada klausa tersebut berkategori verbal.
“Aku kami domblongen” BMW 318i, hlm. 4
“Aku sangat heran” BMW 318i, hlm. 4 Klausa di atas merupakan klausa adjektival, karena predikat pada klausa
tersebut berkategori adjektival. “Dheweke lungguh” MNA, hlm. 48
“Dia duduk” MNA, hlm. 48 Klausa di atas termasuk klausa verbal, karena predikat klausa tersebut yaitu
lungguh yang berkategori verba kata kerja. “Kadidene penyanyi, dheweke penyanyi kang becik.” NOM, hlm. 71
“Meskipun penyanyi, dia penyanyi yang baik.” NOM, hlm. 71 Klausa dheweke penyanyi kang becik merupakan klausa nominal, karena
predikat pada klausa tersebut berkategori nomina atau kata benda. “Aku mung pegawe golongan loro” PS, hlm. 78
“Aku hanya pegawai golongan dua” PS, hlm. 78
Klausa pada kutipan di atas termasuk klausa nominal, karena predikat pada
klausa tersebut berkategori nomina. “Bocahe apik, gemrapyak.” PS, hlm. 85
“Anaknya baik, ramah” PS, hlm. 85
Klausa pada kutipan di atas merupakan klausa adjektival, karena predikat pada kutipan tersebut berkategori adjektival.
“... kamar mandhine ana lima” TK, hlm. 119 “... kamar mandinya ada lima” TK, hlm. 119
Klausa kamar mandhine ana lima pada kutipan di atas merupakan klausa
numeralia karena predikat pada klausa tersebut berkategori numeralia. “Bapak ibuku pegawai negeri” Weny, hlm. 135
“Bapak ibuku pegawai negeri” Weny, hlm. 135 Klausa Bapak ibuku pegawai negeri pada kutipan di atas merupakan klausa
nomina karena predikat pada klausa tersebut berkategori nomina. “Aku wis nganakake panaliten climen” TK, hlm. 119
“Aku sudah mengadakan penelitian dengan teliti” TK, hlm. 119 Klausa di atas merupakan klausa verba karena predikat pada klausa tersebut
tersebut berkategori verba. “Aku nyawang rokok sabungkus ing gang-gangan antarane bantal” Rokok, hlm.
106 “Aku melihat rokok sebungkus di sela-sela di antara bantal” Rokok, hlm. 106
Klausa di atas termasuk kalusa verbal, karena predikat klausa tersebut
berkategori verba. “Lha kok telung dina kepungkur bojoku ngajak padu” ST, hlm. 110
“Lha kok tiga hari yang lalu istriku mengajak bertengkar” ST, hlm. 110
Klausa bojoku ngajak padu pada kutipan kalimat di atas termasuk klausa verbal, karena predikat klausa tersebut berkategori verba.
“Aku isih gumuyu” Tebusan, hlm. 128
“Aku masih tertawa” Tebusan, hlm. 128 Klausa pada kutipan di atas termasuk klausa verbal, karena predikat klausa
tersebut berkategori verba.
4.3 Pemajasan
Majas merupakan teknik pengungkapan bahasa, penggaya bahasaan yang maknanya tidak menunjuk pada makna harfiah kata-kata yang mendukung,
melainkan pada makna yang ditambah, makna yang tersirat. Majas dalam Kumpulan Cerkak Panggung Sandiwara adalah sebagai berikut:
4.3.1
Majas Simile atau Persamaan
Majas simile dalam Kumpulan Cerkak Panggung Sandiwara adalah sebagai berikut:
“Aku thingak-thinguk kaya lutung dirampas kacange.” BMW 318i,hlm. 8
“Aku tolah-toleh seperti lutung yang dirampas kacangnya.” BMW 318i, hlm. 8 Kutipan kalimat di atas termasuk majas simile. Kalimat tersebut
menyamakan dirinya seperti seekor lutung yang kebingungan. Penggunaan majas tersebut membuat kalimat menjadi lebih indah, selain itu juga menggambarkan
tokoh aku yang kebingungan dan terlihat bodoh.