2.2.3.2 Jenis Frase
Frase merupakan satuan gramatikal yang berupa gabungan kata yang bersifat nonpredikatif Kridalaksana dalam Kurniati 2008: 27. Frase dapat
diklasifikasikan berdasarkan distribusinya dan kategorinya Kurniati 2008: 27. 1.
Klasifikasi Frase Berdasarkan Distribusinya Berdasarkan distribusinya, frase dibedakan menjadi dua yaitu frase
endosentrik dan frase eksosentrik. 1.1
Frase Endosentrik Frase endosentrik adalah frase yang salah satu unsurnya atau komponennya
memiliki perilaku sintaksis yang sama dengan keseluruhannya. Dengan kata lain sebagian atau seluruh unsur frase tersebut bisa saling menggantikan. Frase
endosentrik dibedakan menjadi tiga yaitu frase endosentrik atributif, frase endosentrik koordinatif, dan frase endosentrik apositif.
Frase endosentrik atributif adalah konstruksi frase yang salah satu unsurnya mempunyai kedudukan yang lebih tinggi daripada unsur lainnya. Unsur yang
mempunyai kedudukan lebih tingggi itu dinamakan unsur pusat atau inti, sedangkan yang lainnya disebut atribut atau pembatas.
Contoh frase endosentrik atributif: 1
durung turu ‘belum tidur’ 2
godhong gedhang ‘daun pisang’ Frase endosentris koordinatif adalah frase yang memiliki dua unsur pusat
atau lebih yang masing-masing berdistribusi paralel dengan keseluruhan frase yang dibentuk. Dilihat dari segi bentuk, unsur-unsur frase endosentrik koordinatf
mempunyai kedudukan yang sejajar atau sama-sama unsur pusat, tetapi dilihat dari maknanya atau referennya tidak sama. Frase endosentrik koordinatif
dibedakan menjadi tiga yaitu frase endosentrik koordinatif aditif, alternatif, dan adversatif.
Frase endosentrik koordinatif aditif, adalah frase yang antara unsur pusat yang satu dan lainnya dapat disisipi kata lan, karo, sarta yang bermakna
penambahan. Frase endosentrik koordinatif alternatif, yaitu frase yang antara unsur pusat yang satu dan lainnya dapat dapat disisipi kata utawa, apa, atau pa,
sedangkan frase endosentrik koordinatif adversatif adalah frase yang antara unsur pusat yang satu dengan lainnya dapat disisipi kata nanging. Contoh frase
endosentrik koordinatif aditif, frase endosentrik koordinatif alternatif, dan frase endosentrik koordinatif adversatif berturut-turut adalah sebagai berikut:
1 Simbah sampun sepuh, nanging isih sehat lan kuwat.
‘Simbah sudah tua, tapi masih sehat dan kuat’ 2
Aku arep tuku meja utawa kursi. ‘Aku akan membeli meja atau kursi’
3 Adhi ora maca nanging nulis.
‘Adhi tidak membaca tetapi menulis’ Frase endosentrik apositif yaitu frase yang unsur-unsur langsungnya
memiliki makna yang sama. Unsur langsung yang pertama sebagai unsur pusat dan unsur lainnya sebagai apositif yang berfungsi sebagai penjelas. Contoh frase
endosentrik apositif yaitu:
1 Siti, adhiku, sregep banget.
‘Siti, adikku, rajin sekali’ 2
Wakil Presiden RI Boediono rawuh ing auditorium Unnes. ‘Wakil Presiden RI Boediono datang di auditorium Unnes’
1.2 Frase Eksosentrik
Menurut Susanto dalam Kurniati 2008: 30, frase eksosentrik adalah frase yang tidak berdistribusi paralel dengan kata lain bahwa unsur-unsur frase tersebut
tidak bisa saling menggantikan. Frase semacam ini biasanya di awali dengan preposisi.
Contoh frase eksosentrik adalah sebagai berikut: 1
Adhikku dolanan ing latar. ‘Adikku bermain di halaman’
2 Semar mendheme kanggo aku.
‘Semar mendemnya untuk saya’ 3
Parti lunga menyang Solo. ‘Parti pergi ke Solo’
2. Klasifikasi Frase Berdasarkan Kategorinya
2.1 Frase Nominal
Frase nominal adalah frase yang mempunyai distribusi yang sama dengan kata nominal. Dengan demikian, frase nominal adalah satuan bahasa yang terdiri
dari dua kata atau lebih yang bersifat nonpredikatif dengan nomina sebagai intinya. Contoh frase nominal adalah:
Maryati tuku roti mari ‘Maryati membeli roti mari’
2.2 Frase Verbal
Frase verbal adalah satuan bahasa yang terdiri dari dua kata atau lebih dengan verba sebagai intinya. Dengan demikian frase verbal mempunyai
distribusi yang sama dengan kata verbal. Contoh frase verba adalah: Aropah lagi turu angler
‘Aropah tidur nyenyak’ 2.3
Frase Adjectival Frase adjectival adalah satuan bahasa yang terdiri dari dua kata atau lebih
dengan adjektiva sebagai intinya. Dengan demikian frase adjektiva mempunyai distribusi yang sama dengan kata adjektiva. Contoh frase adjektiva adalah:
Titik pinter banget ‘Titik sangat pandai’
2.4 Frase Numeralia
Frase numeralia adalah satuan bahasa yang terdiri dari dua kata atau lebih dengan numeralia sebagai intinya. Dengan demikian, frase numeralia mempunyai
distribusi yang sama dengan kata numeralia. Contoh frase numeralia adalah: Peleme rong karung
‘mangganya dua karung’
2.5 Frase Adverbial
Frase adverbial adalah satuan bahasa yang terdiri dari dua kata atau lebih dengan adverbial sebagai intinya. Dengan demikian, frase adverbial mempunyai
distribusi yang sama dengan kata adverbial. Contoh frase adverbial adalah: Mlakune rada rikat
‘Jalannya agak cepat’ 2.6
Frase Preposisional Frase preposisional adalah satuan bahasa yang terdiri dari dua kata atau
lebih, diawali kata depan atau preposisi sebagai penanda, diikuti kata atau frase sebagai aksisnya. Contoh frase preposisional adalah:
Lia blanja ing pasar ‘Lia berbelanja di pasar
2.2.3.3 Klasifikasi Klausa