7
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
2.1 Kajian Pustaka
Sebagai studi perbandingan dengan penelitian Gaya Bahasa dalam Kumpulan Cerkak Panggung Sandiwara karya Daniel Tito ini, dari hasil
pengamatan diketahui bahwa Kumpulan Crita Cekak Panggung Sandiwara pernah diteliti oleh Suci Anggraeni pada tahun 2009 dan Ro’ufatul Khabib pada
tahun 2011. Penelitian Suci Anggraeni 2009 berjudul Aspek Tokoh dan Penokohan
Dalam Kumpulan Cerkak Panggung Sandiwara dan Kesesuaiannya Sebagai Bahan Ajar di SMA. Penelitian ini menggunakan pendekatan objektif. Hasil
penelitian ini memperlihatkan bahwa dalam Kumpulan Cerkak Panggung Sandiwara terdapat dua macam tokoh yaitu tokoh utama dan tokoh sampingan.
Terdapat juga dua cara penggambaran penokohan yaitu secara analitik cara singkap dan secara dramatik cara lukis. Selain itu, penelitian ini juga
menjelaskan bahwa cerita-cerita yang terdapat dalam Kumpulan Crita Cekak Panggung Sandiwara telah memenuhi kriteria sebagai bahan ajar di SMA jika
dilihat dari aspek bahasa, psikologi, dan budaya. Kelemahan penelitian tersebut, dari aspek bahasa hanya dititik beratkan pada kriteria bahasa yang digunakan
apakah layak atau tidak bila dijadikan sebagai bahan ajar di SMA tanpa menjelaskan unsur-unsur bahasanya secara lebih mendalam, sedangkan pada
penelitian yang akan dilakukan ini peneliti menjelaskan unsur gaya bahasanya
secara lebih mendalam. Gaya bahasa yang dimaksud disini menyaran pada penggunaan diksi meliputi kata benda, kata sifat, kata kerja, kata keterangan, kata
majemuk, dan kata asing, struktur kalimat, dan pemajasan. Dari pemanfaatan gaya bahasa tersebut selanjutnya akan dikaitkan dengan unsur-unsur pembangun
karya sastra lainnya sehingga nantinya akan diperoleh makna yang lebih menyeluruh.
Penelitian Ro’ufatul Khabib berjudul Kohesi dan Koherensi dalam Kumpulan Cerkak Panggung Sandiwara Karangan Daniel Tito. Penelitian ini
menggunakan pendekatan teoritis dan pendekatan metodologis. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa dalam kumpulan cerkak ini terdapat dua jenis kohesi dan
sebelas jenis koherensi. Dua jenis kohesi tersebut diantaranya kohesi gramatikal, yang meliputi referen pengacuan, subtitusi penyulihan, elipsis pelesapan dan
konjungsi perangkaian, kohesi leksikal yang meliputi repetisi pengulangan, sinonimi padan kata, antonimi lawan kata, kolokasi sanding kata, hubungan
atas bawah, dan ekuivalensi. Sebelas jenis koherensi antar kalimat, diantaranya koherensi penambahan, koherensi perturutan, koherensi perlawanan, koherensi
penambahan, koherensi penekanan, koherensi sebab akibat, koherensi syarat, koherensi cara, koherensi kegunaan, dan koherensi penyimpulan. Penelitian
tersebut hanya mengkaji berdasarkan unsur bahasa saja tanpa mengaitkannya dengan unsur pembangun karya sastra lainnya, sementara penelitian yang akan
dilakukan ini mengkaji gaya bahasa dengan mengkaitkannya dengan unsur-unsur pembangun karya sastra lainnya, sehingga akan terlihat kesinambungan antar
unsur-unsur di dalam karya sastra.
Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Suci Anggraeni dan Ro’ufatul Khabib dengan penelitian ini terletak pada objek yang dikaji yaitu sama-sama
menggunakan Kumpulan Cerkak Panggung Sandiwara karya Daniel Tito sebagai bahan kajiannnya.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian-penelitian sebelumnya terletak pada masalah yang dikaji. Penelitian Suci Anggraeni mengkaji tentang aspek
tokoh dan penokohan dalam Kumpulan Cerkak Panggung Sandiwara dan Kesesuaiannya Sebagai Bahan Ajar di SMA, penelitian Rou’fatul Khabib
mengkaji masalah kohesi dan koherensi yang terdapat dalam Kumpulan Cerkak Panggung Sandiwara karangan Daniel Tito, sedangkan pada penelitian yang akan
dilakukan ini mengkaji gaya bahasa yang terdapat dalam Kumpulan Crita Cerkak Panggung Sandiwara. Gaya bahasa tersebut meliputi diksi kata benda, kata sifat,
kata kerja, kata keterangan, kata majemuk, dan kata asing, struktur kalimat, dan pemajasan.
2.2 Landasan Teoretis