II.7 Aliran Daya Nyata Generator Induksi Penguatan Sendiri
Diagram aliran daya dan rugi – rugi daya dalam generator induksi ditunjukkan pada blok diagram gambar 2.17. Diasumsikan belitan stator tiga phasa.
Gambar 2.17 Blok Diagram Aliran Daya Dan Rugi-Rugi Pada Generator Induksi
P
m
= P
poros
– P
g + a
………………………………….................. 2.29 P
g
= P
m
– P
r
………………………………….................. 2.30 P
L
= P
g
– P
s
– P
i
………………………………….................. 2.31 dimana,
P
m
= daya masukan mekanis bersih P
poros
= daya masukan mekanis pada poros generator P
g + a
= rugi – rugi gesekan dan angin P
g
= daya celah udara P
r
= rugi – rugi tembaga rotor P
s
= rugi – rugi tembaga stator P
i
= rugi – rugi inti stator P
L
= daya keluaran generator
Universitas Sumatera Utara
Rugi – rugi gesekan angin P
g + a
dan rugi – rugi inti stator P
i
biasanya dianggap konstan dan disebut rugi – rugi beban nol. Sedangkan rugi – rugi tembaga stator dan
rotor besarnya tidak tetap tergantung arus beban.
II.8 Pengaruh Pembebanan Terhadap Arus Eksitasi
Apabila terminal generator dipasangkan beban, maka timbul arus kerja pada stator dan rotor. Persamaan umum yang menggambarkan karakteristik luar generator
adalah sebagai berikut : V = E
1
– I
1
R
1
+ jX
1
…………………………………………. 2.32 dimana,
V = tegangan terminal generator Volt E
1
= GGL induksi stator Volt I
1
= arus stator Ampere Dari persamaan umum diatas dapat digambarkan diagram vektor generator induksi,
seperti gambar 2.18.
I
2
I
1
I
2
E
2
= E
1
I
m
I
o
I
RC
I
2
R
2
E
2S
jI
2
X
2S
-I
1
R
1
-jI
1
X
1
V
1
Gambar 2.18. Diagram vektor generator induksi
Universitas Sumatera Utara
Tegangan keluaran generator tergantung kepada antara lain komponen magnetisasi arus stator I
1
. Tanpa adanya beban yang mampu memberikan arus maknetisasi ini, tegangan keluaran generator ini akan hilang. Dalam generator
induksi penguatan sendiri, beban yang dimaksudkan dipenuhi dengan pemasangan kapasitor eksitasi pada terminal generator.
II.9 Pembebanan Dengan Faktor Kerja Satu
Pembebanan dengan faktor kerja satu artinya generator hanya melayani beban yang bersifat resistif R. Beban yang bersifat resistif ini hanya menarik arus kerja.
Kenaikkan arus beban akan memperbesar rugi tegangan di tahanan stator dan memperbesar kebocoran fluksi di reaktansi stator, sehingga tegangan keluaran akan
turun . Penurunan tegangan keluaran akan menyebabkan arus eksitasi ikut menurun,
seperti diperlihatkan pada persamaan 2.33 .
I
C
= V X
C
…………………………………… 2.33 Dengan :
I
C
= arus eksitasi Ampere V = tegangan keluaran generator Volts
X
C
= reaktansi kapasitansi Ohm
II.10 Keuntungan dan Kelemahan Motor Induksi Sebagai Generator