Disamping mempunyai keunggulan, generator induksi juga mempunyai beberapa kelemahan, antara lain masalah kebutuhan daya reaktif, tegangan dan
frekuensi yang timbul ketika beroperasi sendiri stand alone. Generator induksi juga menghasilkan harmonik akibat inti besinya jenuh Grady and Santosa, 2001.
Abbreau et al 2003 mengamati bahwa pada sistem tenaga listrik terisolasi yang terhubung dengan beban non linear akan menghasilkan arus harmonik yang
menyebabkan distorsi tegangan. Abbreau et al 2004 juga mengamati bahwa motor induksi yang disuplai dengan tegangan tak sinusoidal akan mengalami pemanasan
lebih pada rotornya. Panas yang berlebihan akan menyebabkan penurunan kondisi atau kerusakan pada isolasi dalam kumparan pada mesin, sehingga mengurangi umur
pakai. Secara umum, dikatakan bahwa setiap penambahan panasan 10 C pada
winding dengan waktu lama atau terus menerus, mengakibatkan umur isolasi berkurang setengahnya. Untuk itu dalam tugas akhir ini, penulis akan membahas
mengenai panas pada generator induksi saat pembebanan.
I.2. Tujuan dan Manfaat Penulisan
Tugas Akhir ini bertujuan untuk mengetahui panas pada generator induksi saat pembebanan.
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah : 1.
Menambah wawasan mengenai generator induksi bagi penulis khususnya dan pembaca umumnya.
2. Mengetahui kenaikan temperaturpanas pada generator induksi akibat
pertambahan beban.
Universitas Sumatera Utara
3. Menambah aplikasi-aplikasi pada laboratorium konversi energi listrik.
I.3. Batasan Masalah
Untuk menjaga agar pembahasan materi dalam Tugas Akhir ini lebih terarah, maka penulis menetapkan beberapa batasan masalah sebagai berikut :
1. Motor induksi yang penulis ambil sebagai MISG Motor Induksi Sebagai
Generator adalah Motor Induksi Tiga Phasa Rotor Sangkar Tupai pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT.USU.
2. Analisa dilakukan dalam kondisi steady state.
3. Membahas panas pada generator induksi akibat pertambahan beban.
4. Tidak membahas tentang pengaturan.
5. Tidak membahas gangguan yang terjadi pada generator induksi.
6. Data yang diambil adalah tegangan terminal generator, temperatur mesin,
arus beban, arus kapasitor, frekuensi, daya keluaran dan kecepatan putaran rotor sesuai dengan perubahan nilai beban.
7. Semua parameter mesin diasumsikan tetap.
8. Kondisi beban yang menjadi objek penelitian adalah beban yang bersifat
resistif berupa lampu pijar. 9.
Tidak membahas mengenai sistem proteksi pada MISG. 10.
Analisa data berdasarkan peralatan yang tersedia di Laboratorium Konversi Energi Listrik.
Universitas Sumatera Utara
I.4 Metode Penulisan
Untuk dapat menyelesaikan tugas akhir ini maka penulis menerapkan beberapa metode studi diantaranya :
1. Studi literatur yaitu dengan membaca teori-teori yang berkaitan dengan
topik tugas akhir ini, dari buku-buku referensi baik yang dimiliki oleh penulis atau di perpustakaan dan juga dari artikel-artikel, jurnal, internet
dan lain-lain. 2.
Studi lapangan yaitu dengan melaksanakan percobaan di Laboratorium Konversi Energi Listrik FT USU.
3. Studi bimbingan yaitu dengan melakukan diskusi tentang topik tugas
akhir ini dengan dosen pembimbing yang telah ditunjuk oleh pihak Departemen Teknik Elektro USU, asisten Laboratorium Konversi Energi
Listrik dan teman-teman sesama mahasiswa
I.5 Sistematika Penulisan