− frekuensimeter
− IR50i Infra Red Thermometer
Spesifikasi : Jarak Temperatur : -60 sd 500
o
C Waktu Respon = 1 Detik
Jarak yang cocok ke target = 2 Meter Laser output = 1 mW, panjang gelombang
630-670 nm, produk laser kelas II Perbandingan jarak dengan titik tujuan =
11 : 1
IV.3 Penentuan Besar Nilai Kapasitor
Apabila kapasitor yang dirangkai pada generator induksi penguatan sendiri adalah hubungan delta
∆ , maka : P
out
= 1,5 Kw Cos
θ = 0,82, θ = 34,91 Daya yang dibutuhkan mesin ketika beroperasi sebagai motor
S = √3 VI
= 1,73 x 380 x 3,6
= 2,36 kVA
Daya aktif yang diserap adalah P = S cos θ
= 2,36 x 0,82
Universitas Sumatera Utara
= 1,93 kW Daya reaktif yang diserap adalah
= = 1,35 kvar
Ketika mesin beroperasi sebagai generator induksi, kapasitor harus mensuplai paling sedikit 1,35 : 3 = 0,45 kvar per phasa. Tegangan per phasa adalah 380 V
karena kapasitor terhubung delta. Dengan begitu, arus kapasitif per phasa adalah I
C
=
V Q
=
380 450
= 1,18 A
Reaktansi kapasitif per phasa adalah X
C
=
I V
=
18 ,
1 380
= 322,033 Ω
Kapasitansi per phasa paling sedikit seharusnya C =
C
fX
π
2 1
=
033 ,
322 50
2 1
x x
π
Universitas Sumatera Utara
= 9,88
µF Nilai kapasitor yang dipasang sangat menentukan terbangkitnya tegangan
atau tidak. Untuk terbangkitnya tegangan generator induksi, nilai kapasitor yang dipasang harus lebih besar dari nilai kapasitor minimum yang diperlukan untuk
proses eksitasi. Jika kapasitor yang dipasang lebih kecil dari kapasitor minimum yang diperlukan, maka proses pembangkitan tegangan tidak akan berhasil. Jadi
kapasitor per - phasa terhubung ∆ yang dibutuhkan generator untuk dapat
membangkitkan ggl adalah sebesar 20 μF. Untuk kapasitor yang terhubung secara Y,
kapasitor per - phasa yang dibutuhkan tiga kali kapasitor yang terhubung secara ∆,
yaitu 60 μF.
IV.4 Pengujian Panas Pada Generator Induksi Saat Pembebanan IV.4.1 Pengujian Pengukuran Tahanan Stator
Konstanta generator induksi yang digunakan untuk menghitung rugi-rugi tembaga stator dapat ditentukan dengan data-data dari hasil pengukuran pada suplai
DC. Dari pengukuran dengan suplai DC dapat dihitung harga tahanan stator R dc. Pengukuran tahanan kumparan stator generator induksi dilakukan dengan
menggunakan :
1. Ohmmeter 2. Tegangan dc
Cara lain adalah dengan menggunakan volt meter dan ampere meter, dimana ketiga impedansi terhubung bintang. Tahanan sebenarnya adalah setengah dari tahanan
Universitas Sumatera Utara
hasil pengukuran, karena kumparan terhubung bintang. Dengan cara ini tahanan yang terukur adalah merupakan tahanan dua phasa, maka tahanan perphasanya adalah :
R phasa R = 0,5 R RT + R RS – R TS R phasa S = 0,5 R RS + R TS – R RT
R phasa T = 0,5 R RT + R TS – R RS
IV.4.1.1 Rangkaian Pengujian
A V
U V
W +
- V
DC
Variabel R
u
R
v
R
w
Gambar 4.1. Rangkaian percobaan dengan suplai DC
IV.4.1.2 Prosedur Pengujian
a. Hubungan belitan stator dibuat hubungan Y, yang akan diukur adalah dua dari ketiga phasa belitan stator.
b. Rangkaian belitan stator dihubungkan dengan suplai tegangan DC c. Tegangan DC suplai dinaikkan sampai besar tegangan adalah 1 volt
d. Ketika tegangan menunjukkan pada besaran 1 volt, penunjukan alat ukur voltmeter dan amperemeter dicatat
e. Rangkaian dilepas, kemudian diulang dari langkah 3 dilakukan dengan suplai tegangan variabel, dan dilakukan untuk masing-masing phasa.
Universitas Sumatera Utara
IV.4.1.3 Data Hasil Pengujian
Rdc =
I V
Ω
Tabel 4.1. Data hasil pengujian tahanan stator DC
Phasa V volt
I A R
dc
Ω
R
dc rata2
R
ac
Ω
U-V
1 2
3 0,09
0,18 0,27
11,11 11,11
11,11 11,11
12,221
V-W
1 2
3 0,09
0,18 0,28
11,11 11,11
10,71 10,97
12,067
U-W
1 2
3 0,09
0,17 0,27
11,11 11,76
11,11 11,32
12,452
IV.4.1.4 Analisa Data Pengujian
Contoh perhitungan data Untuk I = 0,09 Ampere
Rdc =
09 ,
1
Rdc
rata-rata
=
3 11
, 11
11 ,
11 11
, 11
+ +
= 11,11 ohm = 11,11 ohm
Karena belitan ini beroperasi pada tegangan bolak-balik maka tahanan ini harus dikalikan dengan faktor koreksi 1,1.
Rac = Rdc
rata-rata
x faktor koreksi
Universitas Sumatera Utara
= 11,11 x 1,1 = 12,221 ohm
Dari data hasil percobaan, diperoleh besar tahanan perphasa : R U
ac
= 0,5 R UV + R UW - R VW = 0,5 12,221 + 12,452 – 12,067
= 6,303 ohm R V
ac
= 0,5 R UV + R VW – R UW = 0,5 12,221 + 12,067 – 12,452
= 5,918 ohm R W
ac
= 0,5 R VW + R UW – R UV = 0,5 12,067 + 12,452 – 12,221
= 6,149 ohm Dari hasil perhitungan diperoleh besarnya harga tahanan stator :
Tahanan stator =
3 RW
RV RU
+ +
=
3 6,149
5,918 6,303
+ +
= 6,123 ohm IV.4.2 Pengujian Panas Pada Motor Induksi Sebagai Generator
IV.4.2.1 Pengujian Beban Nol IV.4.2.1.1 Rangkaian Pengujian
Adapun gambar rangkaian pengujian untuk pengujian beban nol pada generator induksi penguatan sendiri dapat dilihat pada gambar 4.2 berikut :
Universitas Sumatera Utara
M
ind
M
dc
nr ns
P T A C 1
Saklar 1
Saklar 4 Saklar 3
Beban
V
P A1
V
Kapasitor Eksitasi
f
P T
D C
1 Pengaman
- MCB - Sekering
Sumber Tegangan
Dari PLN Saklar 2
A2 P T D C 2
A3
Gambar 4.2. Rangkaian pengujian beban nol generator induksi penguatan sendiri
IV.4.2.1.2 Prosedur Pengujian
a. Motor induksi dikopel dengan motor DC, kemudian rangkaian pengujian
dirangkai seperti gambar 4.2 b.
Seluruh switch dalam keadaan terbuka dan pengatur tegangan dalam posisi minimum.
c. Switch S1 ditutup, pengatur PTAC
1
dinaikkan sampai dengan tegangan 380 Volt.
d. PTDC2 diatur sehingga penunjukan amperemeter A3 mencapai harga arus
penguat nominal motor DC. e.
Switch S2 ditutup, pengatur PTDC1 dinaikkan hingga putaran motor dc sama dengan putaran sinkron motor induksi n
r
= n
s
. Hal ini dilakukan bersamaan secara perlahan untuk mengimbangi putaran
rotor mesin induksi, sehinga tidak ada pembalikan energi.
Universitas Sumatera Utara
f. Switch S3 ditutup, hingga kapasitor mencharge dengan sendirinya. Hal ini
dibiarkan hingga beberapa menit. g.
Pengatur PTAC1 diturunkan dan Switch S1 dilepas, sehingga yang bekerja menyuplai daya ke motor induksi adalah kapasitor.
h. Kecepatan putaran motor dc dinaikkan hingga melewati putaran sinkron
motor induksi n
r
n
s
. i.
Tegangan yang dihasilkan diatur hingga sesuai dengan yang diinginkan 380, 340 dan 300 Volt.
j. Catat temperatur generator, frekuensi generator, arus pada kapasitor dan
kecepatan putar n
r
. k.
Turunkan pengatur PTDC1 sampai posisi minimum, kemudian Switch 2 dilepas.
4.4.2.1.3 Data Hasil Pengujian
n
s
= p
f 120
Tabel 4.2. Data hasil pengujian beban nol generator induksi penguatan sendiri
No V
out
volt T
o
C I
C
A f Hz n
s
n
r
Slip
1 380
42,7 3,29
45 1350
1380 -0,0222
2 340
42,2 2,86
42 1260
1300 -0,0318
3 300
41,8 2,43
40 1200
1250 -0,0418
Universitas Sumatera Utara
Dari hasil pengujian, kecepatan putar rotor n
r
yang dihasilkan di bawah kecepatan putar n
r
nominal dari motor induksi, ini dikarenakan oleh keterbatasan menaikkan putaran pada peralatan yang tersedia di Laboratorium Konversi Energi
Listrik FT – USU
IV.4.2.2 Pengujian Berbeban IV.4.2.2.1 Rangkaian Pengujian
Adapun rangkaian pengujian untuk pengujian berbeban pada generator
induksi penguatan sendiri dapat dilihat pada gambar 4.3 berikut :
M
ind
M
dc
nr ns
P T A C 1
Saklar 1
Saklar 4 Saklar 3
Beban V
P A1
V
Kapasitor Eksitasi
f P
T D
C 1
Pengaman - MCB
- Sekering
Sumber Tegangan
Dari PLN Saklar 2
A2 P T D C 2
A3
Gambar 4.3. Rangkaian pengujian berbeban generator induksi penguatan sendiri
IV.4.2.2.2 Prosedur Pengujian
a. Motor induksi dikopel dengan motor DC, kemudian rangkaian
pengujian dirangkai seperti gambar 4.3. b.
Seluruh switch dalam keadaan terbuka dan pengatur tegangan dalam posisi minimum.
Universitas Sumatera Utara
c. Switch S1 ditutup, pengatur PTAC
1
dinaikkan sampai dengan tegangan 380 Volt.
d. PTDC2 diatur sehingga penunjukan amperemeter A3 mencapai harga
arus penguat nominal motor DC. e.
Switch S2 ditutup, pengatur PTDC1 dinaikkan hingga putaran motor dc sama dengan putaran sinkron motor induksi n
r
= n
s
. Hal ini dilakukan bersamaan secara perlahan untuk mengimbangi
putaran rotor mesin induksi, sehinnga tidak ada pembalikan energi. f.
Switch S3 ditutup, hingga kapasitor mencharge dengan sendirinya. Hal ini dibiarkan hingga beberapa menit.
g. Pengatur PTAC1 diturunkan dan Switch S1 dilepas, sehingga yang
bekerja menyuplai daya ke motor induksi adalah kapasitor. h.
Kecepatan putaran motor dc dinaikkan hingga melewati putaran sinkron motor induksi n
r
n
s
. i.
Kemudian Switch S4 ditutup. j.
Atur tegangan keluaran sebesar 220 Volt.. k.
Catat temperatur generator, arus beban, arus pada kapasitor, frekuensi generator, kecepatan putar n
r
dan daya yang dihasilkan. l.
Buka switch S4, catat kembali tegangan keluaran generator, temperatur generator, frekuensi generator dan kecepatan putar n
r
. NB : Mesin dibiarkan bekerja selama 4 menit untuk satu nilai beban
tertentu, dan setiap menitnya dilakukan pencatatan terhadap temperatur generator
Universitas Sumatera Utara
m. Turunkan pengatur PTDC
1
sampai posisi minimum, kemudian ulangi langkah i - m untuk nilai beban yang berbeda.
n. .Matikan switch 2 setelah selesai melakukan percobaan
IV.4.2.2.3 Data Hasil Pengujian Tabel 4.3. Data hasil pengujian berbeban generator induksi penguatan sendiri
a. Temperatur generator induksi selama 4 menit bekerja