2.2 Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka adalah hal- hal atau pengetahuan yang berhubungan dengan penelitian itu sebagai bahan refrensi yang mendukung penelitian tersebut, atau
menjelaskan hasil-hasil penelitian sebelumnya yang berkitan dengan topik yang akan diteliti agar semakin jelas permasalahan penelitian yang akan dipecahkan.
Berdasarkan tinjauan pustaka yang ada, maka ada sejumlah sumber yang relevan untuk menjadi bahan refrensi dalam penelitian ini, adapun sumber-sumber tersebut
adalah sebagai berikut: Dahlia Sringenana 1999 dalam penelitian yang berjudul “Kajian Makna
Denotasi dan Konotasi Lagu-lagu Karya Katon Bagaskara” dalam penelitian ini makna denotasi dan konotasi dibutuhkan untuk menjelaskan arti yang dimaksud
dalam sebuah kata tersebut sehingga dapat diketahui apa sebenarnya yang ingin disampaikan oleh pencipta lagu kepada pembaca atau pendengar.
Kartinawati 2003 dalam penelitian yang berjudul “ Misteri Gambar-gambar di Bak-bak Truk analisis semiotika” semiotika dibutuhkan karena dijadikan metoda
untuk memecahkan masalah yang ada, artinya apakah rumusan masalah tentang problematik tersebut baik yang terjadi pada ranah pesan, saluran, partisipan
komunikasi, maupun efek, semiotika juga mampu mengungkapkan citra kehidupan dan bentuk identitas para sopir, dari penelitian terdahulu juga menafsirkan persoalan
pesan-pesan yang digunakan untuk menganalisis subjek kajian yang berbasis pragmatik praktek komunikasi, maksudnya menganalisa tanda-tanda yang disertai
maksud signal yang secara sadar digunakan oleh komunikator kepada mereka yang menerimanaya.
Universitas Sumatera Utara
Ade Azwida 2007 dalam penelitian yang berjudul “Pemakaian Bahasa Gaul pada Iklan Produk Komersial Televisi” pada intinya penelitian ini
menganalisis struktur pembentukan kata-kata dalam bahasa gaul yang terdapat pada iklan komersial, dan menganalisis perubahan makna yang terjadi dalam bahasa gaul
menjadi bahasa Indonesia. Pemakaian bahasa gaul dalam iklan produk komersial di televisi merupakan fenomena masyarakat yang menyukai sesuatu yang baru, baik itu
dalam produk-produk yang ditawarkan maupun bahasa yang digunakan. Dampak yang terjadi dari keadaan itu membuat pengiklan khususnya penulis naskah iklan
copy writer akan terus menggunakan bahasa yang unik dan menarik, meskipun kata-kata tersebut tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia.
Nona Yohana 2008 dalam penelitian yang berjudul “Variasi Bahasa Dalam SMS pada Majalah Hai” dalam penelitan ini dibicarakan mengenai bentuk tampilan
dalam sms yang berupa bahasa slang terdiri dari bentuk tampilan fonem dibaca kata, selanjutnya dibicarakan juga mengenai makna variasi dalam sms yang berupa
bahasa slang dilihat dari makna fonem, kemudian dibicarakan juga perubahan makna dalam sms yaitu perubahan makna kata dari bahasa Indonesia menjadi
bahasa slang. Sebagaimana penelitian yang dilakukan para peneliti terdahulu, seperti
Dahlia Sringenana mengungkapkan makna denotasi dan konotasi, kemudian Kartinawati membicarakan semiotika dalam gambar-gambar di bak-bak truk,
selanjutnya Ade Azwida membicarakan pemakain bahasa gaul, demikian pula Nona Yohana membicarakan variasi bahasa sms.
Universitas Sumatera Utara
Namun penelitian dengan kajian makna tulisan yang terdapat pada kaca angkutan umum belum pernah dilakukan. Beberapa tinjauan pustaka di atas yang
dapat menjadi suatu acuan untuk memperkuat penelitian ini sendiri, sehingga penelitian ini menjadi semakin objektif.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian berada di terminal Pinang Baris Medan, dan waktu penelitian
dilakukan pada bulan Maret 2009.
3.2 Populasi dan Sampel 3.2.1 Populasi
Populasi adalah seluruh objek yang akan diteliti, yang menjadi populasi dalam penelitian ini kaca angkutan yaitu angkutan umum roda empat yang melalui KPUB
Koperasi Angkutan Umum Brandan dan Sekitarnya. Trayek Medan – Pangkalan Brandan yang terdiri dari enam puluh lima angkutan umum KPUB Koperasi
Angkutan Umum Brandan dan Sekitarnya.
3.2.2 Sampel
Sampel adalah sebagian dari unsur populasi yang dipandang dapat mewakili keseluruhan populasi. Sudaryanto 1990:35 “sampel adalah sebagian tuturan yang
diambil atau dengan kata lain sampel sama dengan bentuk mini”. Kemudian Sudaryanto 1990:35 juga menjelaskan bahwa,
“karena jumlah populasi itu demikian besarnya, sehingga tidak mungkin ditangani kesemuanya, baik secara efektif mengenai sasarannya maupun
secara efisien menghemat waktu, tenaga, dana dan lain-lain, maka demi kerja penelitian populasi yang ada diambil sebagian saja yang dipandang
cukup mewakili keseluruhannya”.
Universitas Sumatera Utara