Gambar 2.4 : Grafik Analisis Biaya Metode Scattergraph
c. Least Squares Regression Method
Menurut Garrison, dkk 2006:282 ”Metode regresi kuadrat terkecil least- squares regression adalah metode yang memisahkan biaya semivariabel menjadi
komponen biaya tetap dan biaya variabel dengan menggunakan seluruh data”. Metode ini merupakan metode yang paling akurat dibandingkan dengan
metode lainnya karena metode ini menggunakan perhitungan matematis. Metode least-squares regression untuk membuat estimasi hubungan linier didasarkan
pada persamaan linier:
Y = a + bX
Rumus berikut ini digunakan untuk menghitung nilai titik potong pada sumbu x a dan kemiringan b yang meminimkan kuadrat residual.
Universitas Sumatera Utara
2 2
∑ ∑
∑ ∑
∑
− −
= x
x n
y x
xy n
b
n x
b y
a
∑ ∑
− =
di mana : X
= Tingkat aktivitas variabel independen
Y =
Total biaya semivariabel variabel dependen a
= Total biaya tetap titik potong pada sumbu vertikal
b =
Biaya variabel per unit aktivitas kemiringan n
= Jumlah pengamatan
∑ =
Jumlah seluruh n
Selain dengan metode manual, metode least-squares regression juga dapat dihitung dengan dengan program komputer seperti Microsoft Excel. Dengan
menggunakan contoh sebelumnya, pemisahan biaya semivariabel dengan menggunakan least-squares regression method dapat dihitung dengan
menggunakan program Microsoft Excel pada komputer. Titik potong atau nilai a dapat dihitung dengan mengguanakan fungsi INTERCEPT, kemiringan atau nilai
b dihitung dengan menggunakan fungsi SLOPE, dan nilai R2 dihitung dengan fungsi RSQ.
Tabel 2.6 Daftar Biaya Pemeliharaan
PT. CLADTEK INTERNATIONAL Bulan
Tingkat Aktivitas : Mesin
Biaya Pemeliharaan
Januari Februari
Maret April
Mei Juni
Juli 5.600
7.100 5.000
6.500 7.300
8.000 6.200
7.900 8.500
7.400 8.200
9.100 9.800
7.800
Universitas Sumatera Utara
Titik Potong 3,431
Kemiringan 0,759
R2 0,90
Berdasarkan perhitungan dengan Excel, biaya pemeliharaan tetap sebesar 3.431 per bulan dan biaya variable 0,759 per mesin per hari. Dengan demikian
rumusnya dapat disajikan sebagai berikut:
Y = a + bX Y = 3.431 + 0,759X
d. Stand by Cost Method
Metode biaya bersiap stand by cost method atau metode biaya berjaga adalah metode pemisahan biaya tetap dan biaya variabel dengan cara menghitung
besarnya biaya pada keadaan perusahaan atau pabrik ditutup untuk sementara tetapi dalam keadaan siap berproduksi. Besarnya biaya pada keadaan perusahaan
ditutup untuk sementara disebut biaya bersiap dan dianggap sebagai total biaya tetap. Setelah total biaya tetap diketahui, langkah berikutnya adalah menentukan
besarnya biaya variabel. contoh:
Tabel 2.7 Daftar Biaya Listrik
PT. CLADTEK INTERNATIONAL Bulan
Jam Mesin Biaya Listrik
N X
y
Januari 1.400
30.880 Februari
1.600 33.920
Maret 1.200
28.000 April
1.800 37.360
Mei 2.400
46.000
Universitas Sumatera Utara
Juni 2.000
40.400 Juli
1.800 37.720
Agustus 2.400
45.040 September
2.600 49.000
Oktober 3.000
55.000 November
2.200 43.000
Desember 1.600
33.680
Total 24.000
480.000
Misalkan pada saat kegiatan pabrik dihentikan sementara dalam jangka waktu satu bulan besarnya biaya bersiap Rp 15.000, maka biaya ini adalah total
biaya tetap per bulan atau a. Besarnya biaya variabel rata-rata per bulan adalah:
= =
n Y
Y 40.000
Rp 12
480.000 Rp
= =
= =
n X
X 2.000
12 24.000 =
= −
= X
a Y
b
12,5 Rp
2000 15.000
Rp -
40.000 Rp
=
Jadi anggaran fleksibel adalah :
Per bulan: Y= a + bX = Rp 15.000 + Rp 12,5 X Per tahun: Y = a 12 + bX = Rp 180.000 + Rp 12,5 X
4. Anggaran Penjualan