Juni 2.000
40.400 Juli
1.800 37.720
Agustus 2.400
45.040 September
2.600 49.000
Oktober 3.000
55.000 November
2.200 43.000
Desember 1.600
33.680
Total 24.000
480.000
Misalkan pada saat kegiatan pabrik dihentikan sementara dalam jangka waktu satu bulan besarnya biaya bersiap Rp 15.000, maka biaya ini adalah total
biaya tetap per bulan atau a. Besarnya biaya variabel rata-rata per bulan adalah:
= =
n Y
Y 40.000
Rp 12
480.000 Rp
= =
= =
n X
X 2.000
12 24.000 =
= −
= X
a Y
b
12,5 Rp
2000 15.000
Rp -
40.000 Rp
=
Jadi anggaran fleksibel adalah :
Per bulan: Y= a + bX = Rp 15.000 + Rp 12,5 X Per tahun: Y = a 12 + bX = Rp 180.000 + Rp 12,5 X
4. Anggaran Penjualan
Menurut Hansen Mowen 2006:358 “Anggaran penjualan sales budget adalah projeksi yang disetujui oleh komite anggaran, yang menjelaskan penjualan
yang diharapkan dalam satuan unit dan uang”. Oleh karena anggaran penjualan adalah dasar bagi semua anggaran operasional lainnya dan sebagian besar dari
Universitas Sumatera Utara
anggaran keuangan, maka anggaran penjualan yang seakurat mungkin sangatlah penting.
Pada dasarnya anggaran penjualan ini akhirnya akan menggambarkan berapa revenue yang diterima sebagai akibat dilakukannya penjualan-penjualan pada
periode yang akan datang. Anggaran penjualan ini meliputi data: a. Jenis produk yang dijual
b. Volume produk yang dijual c. Harga produk per satuan
d. Wilayah pemasaran Anggaran penjualan akan menjadi dasar untuk penyusunan anggaran-
anggaran lainnya. Dengan kata lain anggaran-anggaran lainnya disusun dengan terlebih dahulu memperhatikan rencana kegiatan penjualan. Perusahaan tidak
boleh begitu saja menyusun rencana produksinya. Apabila tidak diperhitungkan, maka kemungkinan sebagian besar produk tidak dapat terjual.
Dalam pelaksanaannya, penyusunan anggaran penjualan ini agak sulit dilakukan, karena harus mempertimbangkan beberapa faktor pembatas, seperti
kemampuan menjual yang dimiliki perusahaan. Akibatnya penyusunan anggaran penjualan memerlukan teknik forecasting peramalan yang tepat, yang membuat
estimasi kegiatan masa depan, dengan mendasarkan diri pada pengamalan- pengamalan masa lalu. Tentu saja perlu diperhatikan pula kemungkinan terjadinya
perubahan-perubahan di masa yang akan datang seperti: a. Perubahan selera konsumen
b. Perubahan tingkat harga
Universitas Sumatera Utara
c. Penemuan-penemuan baru kemajuan teknologi Kesalahan penyusunan anggaran penjualan akan berakibat anggaran-
anggaran lain juga ikut mengalami kesalahan-kesalahan yang akhirnya merugikan perusahaan. Oleh karena itu anggaran penjualan harus disusun oleh manajemen
perusahaan dengan akurat. Anggaran penjualan juga dapat disusun dengan menggunakan alat bantu
analisis cost volume profit. Analisis cost volume profit akan menguraikan parameter analisis impas break even point, target laba, dan margin keamanan
margin of safety. Dengan analisis ini anggaran penjualan dapat disusun dengan mengetahui berapa jumlah penjualan pada titik impas atau jumlah penjualan
dimana perusahaan tidak mengalami kerugian maupun keuntungan, jumlah dimana penjualan dapat menurun sebelum kerugian mulai terjadi, dan berapa
jumlah penjualan yang harus dicapai untuk mencapai target laba yang telah ditetapkan manajemen perusahaan. Dengan demikian anggaran penjualan dapat
disusun secara akurat dan terperinci.
B. Tinjauan Penelitian Terdahulu
Penelitian yang membahas mengenai analisis cost volume profit pernah dilakukan oleh Purba pada tahun 2007 dengan judul “Analisis Cost Volume Profit
CVP Sebagai Alat Perencanaan Laba pada PT Gold Coin Indonesia.” Yang menjadi objek penelitian pada penelitian tersebut adalah perusahaan yang
bergerak dalam bidang industri pakan ternak. Tujuan penelitian tersebut adalah untuk melihat bagaimana penerapan analisis cost volume profit sebagai alat
Universitas Sumatera Utara