Pengolahan Data METODOLOGI PENELITIAN

4.6. Pengolahan Data

Dari data yang telah diperoleh, maka selanjutnya akan dilakukan tahap- tahap pengolahan data pada gambar 4.2. 1. Peramalan Produksi LNG di tahun 2008 • Mendifinisikan tujuan peramalan Pada langkah pertama ini peramalan menetapkan apa yang akan menjadi tujuan, sehingga dilakukan peramalan. Tujuan peramalan biasanya untuk mengetahui tingkat permintaan terhadap produk dalam jangka waktu tertentu. Sehingga dapat dicapai efektifitas dan efisiensi dari periode manajemen produksi dan inventory dalam industri manufaktur. • Membuat Diagram Pencar Sebelum memilih suatu model peramalan tertentu, harus ditentukan pola historis dari data aktual permintaan. Dalam hal ini dapat digambarkan ke dalam grafik berupa diagram pencar. Ada metode pola data historis yang unun terjadi dalam peramalan dengan metode time series. a. Pola Konstan b. Pola Eksponensiallogaritma c. Pola Siklis d. Pola Trend • Memilih minimal 2 metode peramalanyang dianggap sesuai dengan pola data pada diagram pencar. Berdasarkan pola data historis pada diagram pencar maka dapat ditentukan model peramalan yang paling sesuai, sebagai perbandingan ambil minimal Universitas Sumatera Utara dua model yang ada dan paling sesuai sesuai dengan sebaran data pada diagram pencar. • Menghitung Parameter-Parameter fungsi peramalan Untuk mngitung parameter-parameter fungsi peramalan tergantung pada model yang dipilih. Masing-masing akan memiliki parameter-parameter yang berbeda. Parameter-parameter tersebut telah diuraikan dalam teori peramalanpada bab sebelumnya. • Menghitung kesalahan setiap metode peramalan Untuk mendapatkan metode peramalan yang paling baik siantara metode- metode yang dipilih, maka perlu dihitung tingkat kesalahan masing – masing metode yang dipilih. Metode yang memiliki tingkat kesalahan yang paling kecil akan diambil sebagai metode untuk menghasilkan ramalan. a. Mean Square Error MSE dimana : 1 2 = − = ∑ t F X MSE N t t dimana t X = Data aktual periode t F t = Nilai ramalan periode t N = Banyaknya periode Universitas Sumatera Utara b. Standard Error of Estimate SEE Dimana : f N dt dt SEE N t − − = ∑ =1 2 Xt = Data Aktual Ft = Nilai ramalan N = Periode F = Derajat kebebasan = 1 untuk data konstan = 2 untuk data linier dan eksponensial = 3 untuk data kuadratis dan siklik c. Percentage Error PE 100 1 ×       − = Xt Ft Xt PE dimana nilai dari PEt bias positif maupun negatif. d. Mean Absolute Percentage Error MAPE N PE MAPE N t t ∑ = = 1 • Memilih model yang memiliki kesalahan terkecil Universitas Sumatera Utara Setelah masing-masing kesalahan model peramalan dihitung, maka dapat ditentukan atau dipilih model peramalan yang digunakan. Dalam hal ini model yang dipilih adalah model yang diambil paling tepat dapat dilakukan uji statistik sebagai berikut : a. Tentukan pernyataan awal H dan pernyataan alternative H 1 H : Metode “X” lebih baik daripada metode “Y” H 1 : Metode “X” tidak lebih baik dari metode “Y” b. Lakukan Test Statistik, dengan rumus : Dimana : 2 2 2 1 SEE SEE F = SEE 1 = Besarnya error metode peramalan “X” SEE 2 = Besarnya error metode peramalan “Y” c. Bandingkan hasil yang diperoleh dari langkah 2 dengan hasil yang diperoleh dari tabel distribusi F dengan harga α tngkatsesalahan yang telah ditetapkan. Jika F hitung F tabel maka H0 diterima berarti metode peramalan dengan metode x lebih baik digunakan. dan jika sebaliknya maka H0 ditolak berarti metode “Y” lebih baik digunakan. • Verifikasi peramalan Setelah dipilih model peramalan yang memiliki kesalahan terkecil selanjutnya dilakukan Verifikasi untuk dapat memlihat apakah data dalam batas-batas control atau tidak. Dengan demikian dapat diketahui apakah data cukup representative atau tidak. Universitas Sumatera Utara Untuk menentukan batas-batas control maka perlu dihitung : 1 1 2 − = ∑ − = N MR MR n t t 1 1 − − − − − = t t dt dt dt dt MR Batas Kontrol Atas = 2,66 x MR Batas Kontrol Bawah = -2,66 x MR Moving Range MR merupakan sebaran dari data, jika sebaran masih dalam control maka sebaran tersebut tidak sesuai artinya pola peramalan tehadap data tidak representative atau salah. Kondisi out of control dapat diperiksa dengan menggunakan empat aturan berikut: Aturan Satu Titik Bila ada titik sebaran Y-YF berada di luar UCL dan LCL. Walaupun jika semua titik sebaran berada dalam batas kontrol, belum tentu fungsimetode representatif. Untuk itu penganalisaan perlu dilanjutkan dengan membagi MRC dalam tiga daerah, yaitu : A, B, dan C. Aturan Tiga Titik Bila ada tiga buah titik secara berurutan berada pada salah satu sisi, yang mana dua diantaranya jatuh pada daerah A. Aturan Lima Titik Universitas Sumatera Utara Bila ada lima buah titik secara berurutan berada pada salah satu sisi, yang mana empat diantaranya jatuh pada daerah B. Aturan Delapan Titik Bila ada delapan buah titik secara berurutan berada pada salah satu sisi, pada daerah C. 2. Menghitung Volume Tangki LNG Dimana dalam menghitung volume tangki adalah: V = π . r 2 t Dimana V = Volume Gas r 2 = Diameter Tangki LNG T = Tinggi tangki LNG 3. Menghitung Level Tangki Dalam menghitung Level Tangki menggunakan rumus 2 r V T ⋅ = π Dimana: T = Level tinggi V = Volume Gas r 2 = Diameter Tangki LNG Universitas Sumatera Utara

BAB V PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA