Ajaran Islam belum dipahami dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Isu Strategis Isu Internasional

III-3

d. Rendahnya peningkatan kualitas pendidikan di Kabupaten Aceh Tamiang yang diwakili

oleh pertumbuhan angka rata-rata lama sekolah tidak terlalu signifikan. Usaha sekolah untuk melakukan ekspansi selama ini tidak menghasilkan lulusan dengan pengetahuan dan keahlian yang dibutuhkan untuk membangun masyarakat yang kokoh dan ekonomi yang kompetitif di masa depan. Bukti ini ditunjukkan dengan rendahnya kualitas pendidikan di Kabupaten Aceh Tamiang. Menurut data Badan Pusat Statistik 2011, angka rata- rata lama sekolah di Kabupaten Aceh Tamiang tahun 2007 sebesar 8,40 tahun dan pada tahun 2011 meningkat menjadi 8,85 tahun.

e. Belum terciptanya kemandirian dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan.

Pembangunan melalui pertispasi masyarakat merupakan salah satu upaya untuk memberdayakan potensi masyarakat dalam merencanakan pembangunan yang berkaitan dengan potensi sumber daya lokal berdasarkan kajian musyawarah, yaitu peningkatan motivasi dan peran serta kelompok masyarakat dalam pembangunan dan peran serta kelompok masyarakat dalam proses pembangunan melalui keterlibatan dan diakomodirnya masukan saran pada saat perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pembangunan.

f. Ajaran Islam belum dipahami dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam kehidupan sehari-hari pemahaman dan penerapan ajaran islam sangat penting sebagai pondasi pembangunan SDM di Kabupaten Aceh Tamiang. Pelaksanaan nilai-nilai Dinul Islam di Kabupaten Aceh Tamiang belum maksimal, terutama disebabkan oleh masih kurangnya pemahaman, penghayatan dan pengamalan ajaran Islam di kalangan masyarakat Kabupaten Aceh Tamiang. Berbagai perilaku masyarakat masih banyak yang bertentangan dengan moralitas dan etika agama. Hal tersebut terlihat dari masih tingginya tindak pidana kriminalitas di masyarakat yaitu sebanyak 27,60, yang terdiri dari kasus narkoba 71, kasus pembunuhan 1, kejahatan seksual 3, kasus penganiayaan 76, kasus pencurian 301, kasus penipuan 40, kasus pemalsuan uang 1 pada tahun 2011.Oleh karena itu, penanaman ajaran Islam perlu dilaksanakan sejak usia dini baik di lingkungan formal maupun informal.

3.2. Isu Strategis

Isu strategis adalah kondisi atau hal yang diperhatikan atau dikedepankan dalam perencanaan pembangunan 20 dua puluh tahun mengingat dampaknya yang signifikan bagi masyarakat di masa depan. Isu strategis, apabila tidak diantisipasi, akan menimbulkan kerugian yang lebih besar. Demikian pula sebaliknya, jika tidak dimanfaatkan akan dapat menghilangkan peluang untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat dalam jangka panjang. Suatu isu strategis dirumuskan melalui identifikasi berbagai permasalahan pembangunan daerah yang bersifat strategis dan diperkirakan dapat mempengaruhi agenda pembangunan dalam 20 dua puluh tahun kedepan. Analisis lingkungan eksternal dapat diambil dari berbagai informasi dari dunia internasional, kebijakan nasional RPJPN, Regional RPJPD Provinsi Aceh dan sumber-sumber lain III-4 yang dapat berdampak langsung pada pembangunan Kabupaten Aceh Tamiang dalam jangka waktu dua puluh tahun kedepan.

a. Isu Internasional

Salah satu isu strategis di tingkat internasional yang relevan bagi perencanaan pembangunan daerah, antara lain: penerapan green economic global ekonomi ramah lingkungan, krisis ekonomi global yang masih mengancam perekonomian, penerapan sumber alternatif mengantisipasi semakin menipisnya cadangan mineral dunia, mengantisipasi perubahan iklim global global warningclimate change, serta kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi TIK yang semakin pesat dan mengantisipasi hambatan jarak antar waktu, selain informasi terhadap isu-isu tersebut perlu juga melakukan review terhadap dokumen MDG’s dan ASEAN Economic Community AEC.  Millenium Development Goal’s MDG’s Konsep MDG ’s muncul dengan pemikiran bahwa ada beberapa hal yang menjadikan masyarakat menjadi tetap rentan dan tidak mampu memenuhi kebutuhan dasarnya. Sehingga ditetapkan delapan tujuan beserta target-targetnya yang diharapkan mampu membantu masyarakat keluar dari persoalan-persoalan yang sangat mendasar. Konsep MDG ’s pada intinya bertujuan untuk membawa pembangunan ke arah yang lebih adil bagi semua pihak, baik untuk manusia dan lingkungan hidup, bagi laki-laki dan perempuan, bagi orang tua dan anak-anak, serta bagi generasi sekarang dan generasi mendatang. Dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Aceh Tamiang juga memperhatikan konsep dan target Millenium Development Goals MDG ’s, yang terdiri dari : 1. Menghilangkan angka kemiskinan absolut dan kelaparan; 2. Memberlakukan pendidikan dasar yang universal; 3. Mengembangkan kesetaraan dan pemberdayaan perempuan; 4. Menurunkan angka kematian anak; 5. Memperbaiki kesehatan maternal; 6. Memerangi HIVAIDS, malaria dan penyakit lainnya; 7. Menjamin kesinambungan lingkungan hidup; 8. Membangun kemitraan global untuk pembangunan.  Diterapkannya Masyarakat Ekonomi ASEAN AEC Rencana pembentukan Ekonomi ASEAN atau ASEAN Economic Community AEC yang akan diterapkan pada tahun 2015 secara tidak langsung akan berpengaruh pada kegiatan ekonomi masyarakat Indonesia pada umumnya dan masyarakat Aceh Tamiang pada khususnya, terwujudnya AEC, ASEAN telah menyepakati ATIGA ASEAN Trade in Goods Agreement yang merupakan modifikasi dari keluruhan kesepakatan ASEAN dan liberalisasi dan fasilitasi perdagangan barang trade in goods. ATIGA bertujuan mewujudkan kawasan arus barang yang bebas sebagai salah satu prinsip dasar pasar tunggal masyarakat Ekonomi ASEAN, yang bertujuan untuk meminimalisir hambatan dan memperkuat kerjasama antar anggota, menurunkan III-5 biaya, meningkatkan perdagangan dan kewasan investasi yang kompetitif, efisien ekonomi serta menciptakan pasar yang lebih besar.

b. Isu Nasional